CHAPTER 12

4.6K 172 0
                                    


"Jadi gimana? Ada cerita apa hari ini? ada keluhan apa?" Ata berusaha memperbaiki suasana hati istri nya.

Siapa tau dengan berbagi cerita atau keluhan, bisa sedikit meringankan perasaan Fio.

"Hari ini full bad mood, Ndan. Gara gara perut saya sakit, tapi better lah abis nonton drakor dan makan banyak tadi," jawab Fio lemah.

"Masih sakit ga perutnya sekarang?" tanya Ata.

"Masih, Ndan." Fio lemas sekali seperti orang sakit tipes.

Ata menurun kan tangannya dari pundak Fio, melingkarkan nya di pinggang gadis itu dan mengusap lembut perut rata istri nya. "Udah minum obat pereda nyeri?"

"Udah..." jawab Fio lemah.

"Makanan yang saya pesen tadi udah di abisin?" cecar sang suami.

"Udah, Ndan."

"Terus apalagi yang belum, ya?" kata Pria itu dengan polos membuat Fio terkekeh kecil.

"Random banget sih, Ndan?" protes gadis itu.

"Ga papa, yang penting bisa bikin kamu ketawa," ujar Ata dengan senyuman cerah.

Fio kembali tertawa kecil. Perlahan perasaannya membaik, karena candaan receh dari suaminya. Pelan-pelan Fio melingkarkan tangan kanannya di pinggang Ata, dan pria itu dapat merasakan nya.

Senyuman manis tercetak di wajah tampan itu, namun Fio tak dapat melihat karena gadis itu masih bersandar nyaman di pundak kokoh Ata.

"Ndan..." panggil Fio.

"Kenapa, sayang?" jawab Ata dengan manis.

"Komandan cape nggak?" tanya Fio.

Ata diam sejenak, memikirkan jawaban yang kira kira tidak membuat Fio merasa terbebani. "Nggak."

"Boong," tuduh Fio.

"Lho, kok boong? Saya jujur lho," balas Ata dengan nada serius.

Fio mengangkat wajahnya menatap sang suami. "Emang komandan tau cape yang saya maksud dalam konteks apa?"

"Kerja kan?" jawab Sang komandan dengan pede.

Fio menggeleng kukuh.

"Terus apa dong?" Pria itu balas menatap wajah istrinya.

Gadis itu malah meluruskan pandangan nya. "Maksud saya, Komandan cape ngga ngadepin saya? yang moodyan, yang labil, yang keras kepala dan ga bisa di atur, terus emosian juga."

Ata terkekeh kecil. "Nggak. Saya gak cape," jawab pria itu dengan yakin.

"Kenapa?" tanya Fio lagi.

"Karena saya cinta kamu."

Yap! jawaban itu sanggup membungkam Fio saat itu juga, dan Ata menjawab nya dengan jujur. Dia rasa jawaban itu sudah cukup untuk menggambarkan betapa berharganya Fio bagi Ata.

"Menghadapi semua sifat sifat kamu itu adalah tantangan buat saya. Membuat kamu nurut sama saya, memperbaiki mood kamu, meredam emosi kamu itu semua tantangan tersendiri buat saya. Aaya pastikan suatu saat saya bisa menjadi suami yang baik bagi seorang Fiorenza Zachary," jelas Ata dengan suara pelan.

"Saya ga akan pernah cape menghadapi kamu, karena kamu sendiri adalah kekuatan saya. Suplemen saya," sambung pria itu lagi membuat Fio memberanikan diri menatap wajah tampan suaminya itu, lalu mengeratkan pelukannya di pinggang Ata.

"Ndan..." panggil Fio dengan lembut seketika membuat hati Ata bergetar. Gadis itu memang biasa memanggilnya seperti itu tapi kali ini rasanya berbeda. Ada sesuatu yang tersirat dari panggilan lembut itu.

I HATE YOU KOMANDAN!!! {END} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang