CHAPTER 13

4.1K 168 2
                                    


"Enemy has been slain!"

"Shut down!"

"Your team destroying the turret"

Suara suara dari game mengisi ruangan santai dirumah mewah bernuansa asia itu. Seorang gadis terlihat fokus pada handphone sehingga tak menyadari kehadiran Sang suami yang kini sedang memperhatikannya.

"Victory!!"

"Yesss. Nice job Guys!" seru gadis itu dengan senyuman sumringah.

Fio menurunkan handphone nya, lalu menggerakkan tubuh ke kanan-kiri karena pegal kelamaan duduk. Saat menghadap ke kanan dia terperanjat karena melihat Ata sudah duduk di sampingnya.

"Eh astaga, Ndan! Ngagetin aja," kata Fio saat melihat Ata yang masih memperhatikan nya dengan bertopang dagu.

"Udah main game nya? Udah menang kan?" tanya pria itu dengan wajah datar.

"Udah." Fio meletakkan handphonenya ke atas meja.

"Berapa kali menang?" tanya Ata, bukan penasaran tapi ingin memastikan.

"Empat kali, kalah nya satu kali." Fio nyengir lebar sambil menggaruk kepalanya merasa gelisah tiba-tiba.

"Lima kali main, berarti erapa jam itu?" tanya Ata dengan tenang namun nada nya mengintimidasi.

"Hehe... dua jam setengah, Ndan," jawab Fio dengan cengiran lebar.

Ata mengangguk anggukan kepala nya, tatapan nya datar dan aura tegasnya keluar.

"Pinter yaah? main nya ga inget waktu," kata sang komandan menatap istrinya yang kini tertunduk merasa bersalah itu. "Saya udah sering bilang kan? jangan terlalu lama main game nya nanti -"

"Nanti mata nya rusak. Iyaaa, saya inget," sambung Fio seraya mengangkat wajah nya menatap sang suami dengan tatapan datar yang sama.

Ya dia mungkin merasa bersalah, tapi dia tidak akan merendah. Gadis itu akan tetap mengangkat kepalanya, dan mengakui kesalahannya.

Agak angkuh tapi memang dasarnya dia songong, dan ke-songongan nya itu bisa dia pertanggungjawaban kan.

"Siap salah, Komandan," tambah Gadis itu seraya menegakkan duduknya menghadap ke arah Ata.

"Bilang apa kalo salah?" pancing Ata.

"Maaf, komandan..." lirih Fiorenza.

Barulah senyuman cerah terbit di wajah tampan Ata, membuat Fio akhirnya juga bisa bernafas lega.

"Gitu dong, baru istri saya." Ata mengusap puncak kepala Fio gemas.

"Terimakasih," kata Fio seraya menundukkan kepalanya hormat, tapi kemudian gadis itu kembali meraih handphonenya membuat Ata terkejut.

"Mau ngapain?" Ata menatap bingung pergerakan gadis itu.

"Main game lagi lah!" canda Fio, sebenarnya dia hanya ingin menjahili suaminya saja.

"Eh jangan dong." Ata dengan lembut mengambil handphone Fio, lalu meletakkan nya ke single sofa yang ada di ujung, menjauh kan benda itu dari Fio. "Kan ada saya? Mending kamu main sama saya," ucapnya dengan senyuman suspicious, sambil menarik tangan Fio dan menggenggam nya.

Fio malah tersenyum menyeringai geli. "Apasih, Ndan!" ucap gadis itu dengan tawa kecil.

Ata pun ikut tertawa jadi nya. "Gimana hari ini?" tanya Ata dengan lembut seraya merentangkan tangan kanannya di belakang sandaran sofa, dan menatap fokus pada mata indah Fiorenza.

Pertanyaan wajib setiap pulang kerja yang di tanyakan Ata pada Fio. Bagi nya dia harus mengetahui kegiatan Fio dan mendengarkan keluh kesah gadis itu. Ata tidak akan bosan mendengar suaranya. Rengekan nya dan argumen argumen kecil Fiorenza, karena itu sudah menjadi candu bagi Sang komandan.

I HATE YOU KOMANDAN!!! {END} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang