Membutuhkan waktu semalam bagi Mark untuk menenangkan diri usai kelepasan marah pada anggotanya. Semalam ia gunakan untuk pergi tidak tentu arah, yang jelas melakukan hal-hal yang kiranya bisa meredam amarahnya. Ia kembali ke markas saat waktu menunjukan pukul 2 dini hari.
Mark membuka pintu kamarnya, dan ia mendapati Chenle yang tidur dengan posisi duduk sembari menjaga Donghyuck yang masih terjaga dengan selimut menyelimuti seluruh tubuhnya.
Perhatiannya tertuju pada Chenle, dengan perlahan melangkahkan kakinya untuk mendekati anggota termudanya itu. Mark mengguncang pelan bahu Chenle untuk membangunkannya. Hanya sekali guncangan dan Chenle sudah terusik, ia membuka matanya dan mencari seseorang yang menganggu tidurnya.
“Mark hyung?” suara serak Chenle menyapa indera pendengaran Mark.
“Kembali ke kamar dan tidur lah” ucap Mark dengan suara pelannya sembari berjalan ke sisi ranjang yang kosong.
“Tapi Mark hyung ... “
“Aku juga mau tidur. Dan tenang saja, aku tidak akan melakukan apapun padanya”
Mark bicara dengan menatap objek yang dia maksud, yaitu Donghyuck. Memotong perkataan Chenle karena mendapati gurat tidak yakin dari anggota termudanya. Selain itu ia juga menyadari apa yang telah ia lakukan sebelum pergi kemarin malam, jadi wajar jika Chenle bersikap seperti sekarang.
“Chenle, aku lelah. Jadi biarkan aku menggunakan kamar ku dan aku tidak akan mengganggunya” lanjut Mark yang tidak mendapati Chenle akan beranjak dari tempatnya.
Mark menghela nafasnya, demi apapun dia hanya ingin tidur di kamarnya sendiri “Aku pastikan dia aman” ucapnya dengan lebih meyakinkan.
“Janji?” cicit Chenle yang menundukkan pandangan karena takut melihat Mark akan marah karena sikapnya.
“Hm. Kau bisa pergi sekarang” Mark menjawab perkataan Chenle bersamaan dengan menutup matanya dan mencoba untuk benar-benar tidur.
“Jangan ganggu, aku benar-benar meminta bantuan mu kali ini Chenle-ah. Pintu tidak akan aku kunci jadi yang lain bisa mengeceknya sewaktu-waktu. Asal jangan mengusik ku” pinta Mark dengan suara seraknya yang pelan.
Chenle mengangguk “Baiklah, Mark hyung. Selamat beristirahat” ucapnya mendengar suara sang ketua yang terdengar memang lelah sekali.
Dapat Mark dengar langkah kaki Chenle yang kian menjauh serta pintu yang tertutup, pertanda jika Chenle mendengar ucapannya. Mark bisa merasa lega, setidaknya Chenle mengerti rasa lelahnya saat ini. Mark benar-benar mencoba untuk tidur tanpa memperdulikan lelaki lain yang berada di sampingnya.
.
.
Mark membuka matanya secara perlahan ketika merasa tubuhnya mendapat desakan ringan. Meskipun tidak banyak pergerakan yang dilakukan namun cukup mengganggu tidurnya. Ketika matanya terbuka, ia melihat Donghyuck sudah tidak berjarak dengannya, terlebih lelaki ini seolah sedang mengajaknya berbagi selimut.
Donghyuck tidak memeluk Mark, lelaki itu hanya lebih merapatkan tubuhnya ke arah Mark dan semakin mendusal ke dalam tubuh lelaki yang terusik tidurnya. Selama beberapa saat Mark hanya diam dan mengamati perilaku lelaki yang mendusal di tubuhnya.
Mark menghela nafasnya dengan kesal, ia masih mengantuk dan mencoba mencari penunjuk waktu sekarang. Dimana saat ini jam masih menunjukan pukul 5 pagi, yang mana itu tandanya ia baru tidur selama 3 jam. Mark tidak ambil pusing, ia mencoba untuk menjelajahi alam mimpinya lagi tanpa memperdulikan Donghyuck. Tujuannya hanya tidur saat ini dan mendapat waktu istirahatnya dengan cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMICOLON || Markhyuck ||
FanfictionSeri 2 dari Book ONESHOT Setelah tertangkapnya kelompok kejahatan yang diketuai oleh Mark, Haechan menganggap jika semuanya telah berakhir. Ya, bagi Haechan kejadian tersebut adalah akhir dari semua. Akan tetapi bagi Mark tidak ada akhir untuk merek...