Shotaro menyambut kedatangan kekasihnya dengan senyuman hangat. Selanjutnya tanpa bicara kekasihnya itu menarik tangannya dan mengajaknya untuk meninggalkan apartemen miliknya, hal tersebut membuat dahinya berkerut dalam atas tindakan Sungchan ini.
Shotaro masih kebingungan, ia hanya diam saat keduanya telah memasuki mobil SUV berwarna hitam legam. Begitu mobil mereka melaju, Shotaro membuka suara untuk bertanya pada Sungchan.
“Mau kemana?” tanyanya masih dengan menunjukan senyuman hangat.
Sekilas Sungchan menatap ke arah kekasih kecilnya lalu menatap kembali ke arah jalan, ia tersenyum. “Kau siapkan?” balasnya yang justru memunculkan kerutan semakin dalam di dahi Shotaro.
“Huh?”
“Setelah menyerahkan Haechan dan aku balas dendam, kita pergi sejauh mungkin.” Sungchan menjawab kebingungan Shotaro sembari tersenyum.
“Kita melakukannya sekarang?” Shotaro bertanya dengan suara sedikit memekik, yang tentu mendapat dari perhatian kekasihnya.
Sungchan memberi anggukan, “Hm, kenapa? Kau tidak siap?” ia bertanya balik.
“Kenapa hari ini, bukankah harusnya besok?” Shotaro kembali melempar pertanyaan, sebisa mungkin tidak membuat Sungchan cemas atas sikapnya – sebisa mungkin Shotaro terlihat tenang.
Pandangan Sungchan kembali menatap jalan raya di depannya “Lebih cepat lebih baik”, meskipun begitu salah satu tangannya memberi usapan lembut pada tangan milik Shotaro.
Tersenyum - Hanya itu yang bisa Shotaro lakukan.
Meskipun terlihat tenang, Shotaro di buat panik bukan kepalang. Beberapa waktu lalu ia sengaja membiarkan Yangyang memasang penyadap di apartemennya. Bagaimana pun mereka adalah rekan kerja, pernah saling mempertaruhkan nyawa untuk misi-misi yang diberikan kepada tim mereka. Dan ia tidak ingin melibatkan Haechan lebih lanjut untuk berurusan dengan Jaehyun.
Niat awalnya agar Yangyang tahu rencana mereka dan bisa membawa pergi Haechan, namun apa yang terjadi sekarang?
Bagaimana ia memberi tahu Yangyang perubahan rencana ini?
Shotaro mengamati sekitarnya, mencari ponsel milik Sungchan yang mungkin saja bisa ia gunakan untuk memberi tahu hal mendesak ini kepada Yangyang. Setidaknya ia sudah memberi tahu, meskipun nanti Yangyang tidak percaya dengan pesan tersiratnya.“Eng .. Sungchan.” Mau tidak mau, Shotaro harus membuka suara. Pasalnya ia tidak menemukan ponsel milik kekasihnya.
“Ada apa?”
Menunjukan senyum hangatnya, Shotaro bertanya pelan “Kau tidak membawa ponsel mu?”
Sungchan tersenyum, “Ada, kenapa?”
“Boleh aku meminjamnya. Aku ingin memback up semua data kenangan kita sebelum kau membuang ponsel mu dan memulai kehidupan baru nanti.” Dustanya dan alasannya pun sangat masuk akal. Ia harus melakukannya karena ia paham betul karakter kekasihnya, jika lelaki itu selalu waspada.
Tanpa rasa curiga Sungchan mengambil ponsel miliknya dari saku celananya, menyerahkan dengan suka rela benda elektronik tersebut ke tangan sang kekasih.
Begitu menerimanya, yang Shotaro lakukan adalah melakukan back-up karena proses tersebut memakan waktu yang cukup lama. Sesekali ia tersenyum untuk mengecoh Sungchan agar tidak curiga, yang di saat bersamaan ia juga membuat email baru untuk membagi lokasi yang dia tuju pada email Yangyang sekaligus Pak Johnny. Tentu ia mengirim ke email kerja dari kedua orang tersebut. Entah siapa yang membuka duluan, semoga saja tidak ada yang terlambat untuk membuka pesannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMICOLON || Markhyuck ||
FanfictionSeri 2 dari Book ONESHOT Setelah tertangkapnya kelompok kejahatan yang diketuai oleh Mark, Haechan menganggap jika semuanya telah berakhir. Ya, bagi Haechan kejadian tersebut adalah akhir dari semua. Akan tetapi bagi Mark tidak ada akhir untuk merek...