Chapter 10

2.5K 131 23
                                    

WARNING!! 🔞🔞

MASIH KELANJUTAN YANG KEMARIN ....

TW // RAPE , NOT SAFE FOR WORK

BIJAK DALAM MEMBACA !!!  ☺️

Enjoy it 😘




Sesuai dengan apa yang dikatakan Mark sebelumnya, malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi Haechan. Buktinya lelaki itu masih menghujam lubang Haechan meskipun beberapa jam berlalu. Tidak menghiraukan raungan Haechan yang memintanya untuk berhenti atas kegiatan yang sedang mereka lakukan. Mark memang memberi jeda, akan tetapi jeda yang diberikan tidak lama.

Entah sudah ke berapa kali Haechan mendapat pelepasannya, yang jelas sudah berkali-kali ia mengeluarkan sperma akibat ulah biadab Mark kepadanya. Tubuhnya terhentak-hentak sejak tadi, ketika ia sudah tidak mampu menahan posisinya untuk menungging Mark tidak membiarkan. Lelaki itu kembali mengangkat pinggulnya ketika ia terjatuh ke ranjang karena terlalu lemas.

Markhh .. berhenti .. ahh .. berhenti dulu .. “ pinta Haechan yang bahkan sudah terisak, sembari mencengkram sprei dibawahnya dengan lemas.

Are you crying?” Mark bersuara mendengar isakan yang lebih muda, dan inilah yang ia tunggu sejak tadi. Membuat Haechan memohon kepadanya, karena sejak persetubuhan yang mereka lakukan hanya umpatan yang di suarakan oleh lelaki yang lebih muda.

Haechan menjatuhkan air matanya di posisinya saat ini, yaitu menungging dengan masih mendapat hujaman pada lubangnya karena Mark benar-benar tidak ada niatan ingin berhenti. Mark yang telah mendapat apa yang ia tunggu pun, dengan keras membalik tubuh Haechan hingga lelaki itu terlentang dan menatapnya. Tentu tanpa mencabut penis miliknya, membuat penisnya mendapat sensasi yang lebih nikmat saat ia mengubah posisi Haechan. Kini Mark bisa melihat penis Haechan yang kembali tegak, karena Mark menggunakan tangannya untuk menahan lutut Haechan agar kaki lelaki tersebut terbuka lebar.

Wajah Haechan merah padam, bukan karena malu. Perasaan marah lebih mendominasi meskipun ada rasa malu yang ia rasakan saat ini. Maka dari itu Haechan mengalihkan pandanganya ke arah manapun asal tidak melihat wajah memuakan Mark.

“Kau lelah?”

Pernyataan menyebalkan keluar dari mulut Mark disertai seringaian, terlebih lelaki itu kembali menggerakkan pinggulnya kembali melecehkan anal Haechan.

Haechan memejamkan mata, yang tentu saja membuat air matanya jatuh dan membasahi pipi lebamnya. Terlebih sekarang Mark bisa melihat dengan jelas saat ini jika ia sedang menangis. Haechan sangat membenci lelaki yang menyetubuhinya saat ini.

CUKUPH HENTIHH ... ANGHH .. AHH HENTIKANHH, APA YANG KAU LAKUKAN BAJINGANHH .. AHH .. AHH .. “ teriak Haechan frustasi pada Mark dengan sangat muak.

Begging, and I’ll stop this.

Mark bicara dengan enteng meskipun baru saja mendapat makian lelaki yang lebih muda. Hal ini yang memang Mark inginkan, bukan? Mendengar korbannya memohon, menangis, serta tertekan.

“Atau... “ Mark sengaja menggantung perkataannya dan menatap wajah lelaki yang sangat kacau dibawahnya, bibirnya menyunggingkan seringaian penuh kemenangan.

“Aku akan terus melakukannya sampai kau pingsan” bisik Mark disertai tawa kemenangannya pada telinga lelaki yang lebih muda.

Tidak terima mendengar ucapan Mark, Haechan gunakan kedua tangannya untuk memukul dada lelaki yang berada di atasnya. Sungguh demi apapun, ia sudah kalah telak dan jika ia menuruti perkataan lelaki di atasnya ini, maka Mark akan semakin mendapat kemenangan yang lelaki itu inginkan.

SEMICOLON || Markhyuck ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang