Chapter 26

1.8K 114 20
                                    

Hai hai hai ketemu lagi 👋🏻👋🏻 😚

Semoga nggak bosan dengan cerita tidak jelas ini 😊

Sebelum baca, tebak dulu lah biar seru .... (Maaf banyak mau 😁) yang nggak jawab semoga nggak sempat baca (bercanda ✌🏻)

Kira-kira apa yang bakal di lakuin Mark ke Haechan? Seperti biasa apa ada hal lain? 👉🏻👈🏻

WARNING!!!  🔞🔞

TW // CW : HAND JOB, BLOW JOB, SEX

YA INTINYA BERISI ADEGAN DEWASA, JADI PEMBACA YANG BIJAK YA ...

Yang mau baca

Enjoy It ya 😘



Mark menyelinap masuk ke kamar yang di tempati Haechan, sebisa mungkin tidak menimbulkan suara karena tidak ingin mengusik tidur lelaki manis tersebut. Kata Taeyong, sejak kejadian dirinya yang membentak dan mengusir Haechan, lelaki itu tidak keluar kamar lagi, bahkan Haechan melewatkan makan malam.

Tujuan kedatangannya hanya ingin melihat lelaki tersebut, serta tidak ingin mengusik tidur Haechan karena dirinya yang berkunjung di tengah malam. Namun ia justru mendapati Haechan yang tidak tenang dalam tidurnya. Selama beberapa menit Mark memperhatikan Haechan.

Ketidaktenangan Haechan dalam tidurnya justru membuat gairah Mark memuncak hanya karena melihat lelaki itu menggigit bibir bawahnya. Selain itu kedua tangan Haechan juga mencengkram bantal yang menyangga kepalanya, meremasnya kuat disertai bulir keringat yang membasahi wajah lelaki yang sepertinya sedang mengalami mimpi buruk atau ... mimpi basah saat ini? Entahlah.

Mark masih terdiam pada tempatnya, menelan ludahnya dengan susah payah ketika salah satu tangan Haechan bergerak turun untuk mengusap penisnya sendiri yang masih terbungkus celana diantara kedua kaki yang bergerak dengan gelisah. Semakin larut dengan gairahnya hanya karena melihat Haechan, dan semakin tidak tahan akan hasratnya untuk ikut larut dengan Haechan yang sedang mencari kepuasan dalam mimpinya.

“Eunghh .. Markh jangan, sa-sakit .. “ igau Haechan terisak pelan dengan tangan masih meremas bantal serta tangan satunya yang meremas penis sendiri.

Dan tentu perbuatan tidak sadar Haechan membuat pertahan Mark runtuh seketika, ia mendekati Haechan dan mengambil resiko dengan mengusik tidur lelaki tersebut. Yaitu dengan membelai wajah berkeringat Haechan, mulai dari menyusuri pipi lelaki tersebut lalu beralih pada bibir yang senantiasa digigit oleh gigi kelinci Haechan sendiri.

Kembali terdengar suara isakan Haechan, bahkan air matanya kini semakin deras membasahi pipinya dan mengenai tangan Mark. Katakan Mark gila, ia suka melihat Haechan yang seperti ini. Tandanya apa yang ia lakukan pada Haechan selama ini terpatri dalam ingatan Haechan sekalipun Haechan berada di alam bawah sadarnya.

Mark beri kecupan pada bibir tersebut, satu kali, dua kali, dan berlanjut menjadi lumatan pelan namun panjang. Secara bersamaan pula, salah satu tangannya menggantikan tangan Haechan yang sedang mengusap penis. Jika sebelumnya tangan Haechan hanya mengusapnya dari luar, Mark justru memasukan tangannya ke dalam celana Haechan dan memberi kepuasan pada penis yang mungkin sejak tadi telah berdiri tegak dan minta dimanjakan.

Mark sempat membeku ketika melihat Haechan yang mengerjapkan mata, dan membuka matanya secara perlahan meskipun masih belum sadar sepenuhnya.


****


Haechan merasakan gelenyar aneh pada tubuhnya, tubuhnya kian memanas dengan gairah yang semakin meningkat. Terlebih ketika ia merasakan bibirnya dilumat dengan intens serta penisnya yang dimanjakan membuatnya merasakan nikmat yang tiada tara. Membuatnya dengan lemah mengerjap setengah sadar dan membuka matanya perlahan.

SEMICOLON || Markhyuck ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang