PILIHAN YANG RUMIT

14 8 0
                                    

assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh🙏🏻 semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT amin...

semoga temen-temen bisa semangatin aku buat nulis dan yang paling penting semoga kalian suka cerita dan tulisan aku!!

•••

ini hanyalah cerita fiksi,tempat,sifat,atau tokoh hanya karangan author semata jika merasa janggal berarti kalian baper berkepanjangan😂

jangan lupa tinggalkan jejak coment vote atau aku akan hapus cerita ini hahaha*ketawa jahat

semoga kalian suka yaa...
HAPPY READING!!!

•••

"GA MAU!!!!" teriak amora dengan lantang

"amora sayang mamah sama papah ingin yang terbaik buat kamu, arda itu orangnya baik dan tulus mamah bisa menjamin itu"

amora mendekat ke arah winda kembali memohon "amora ga mau mahh amora masih kecil, amora aja belum lulus sma masa udah di suruh nikah?? amora mau kuliah dulu mahh" ucapnya sambil terbata-bata menahan isak tangisnya

"amora... kamu masi bisa kuliah sayang nanti mamah bilang ke arda, pasti dia juga bakal ngizinin tapi kamu terima ya?"

"tapi amora masih kecil mah, amora ga mau langsung nikah abis lulus sma" ucap amora merengek

winda mengusap pipi anak gadisnya menghapus sisa air mata yang ada di sana "mamah tau amora, makanya itu mamah sama papah mau kamu menikah dengan arda mamah ga mau kalau nanti kamu malah salah jalan dan menemukan lelaki yang tidak baik"

mendengar itu membuat tangis amora makin pecah, ia menangis tersedu-sedu sambil memegang dadanya yang terasa sesak

"ga ada orang tua yang mau anaknya terjerumus ke dalam pergaulan yang salah, mamah sama papah ga mau itu terjadi ke kamu amora, nurut sama mamah ya?"

"mamah sangat kenal dengan arda amora dia orangnya baik, tulus, sopan, lemah lembut lagi dia ga akan kasarin kamu kalau kalian udah berumah tangga. percaya sama mamah sayang, mamah sama papah hanya ingin yang terbaik untuk kamu dan mamah sama papah yakin arda akan jadi yang terbaik buat kamu" ucap mamah, melanjutkan

amora menatap kedua bola mata mamahnya yang memancarkan harapan besar kepada amora, mata mamahnya mulai berkaca-kaca membuat amora tak tega melihatnya

"kasih amora waktu ya mah" akhir amora

winda mulai senang mendengar jawaban anaknya itu ia mencium puncak kepala anaknya dengan sayang

"iya sayang, gapapa kamu pertimbangin aja dulu, jangan terlalu mikirin nanti tubuh kamu nya bisa stres, enjoy aja oke?"

"oke mah" jawab amora dengan lesu

"yauda kamu istirahat yah, langsung tidur jangan begadang kamu akhir-akhir ini mamah perhatiin sibuk banget"

"iya mah lagi sibuk ngurusin organisasi" yap!! amora adalah anggota osis dan dari kemarin-kemarin amora sangat di sibukkan dengan acara pelantikkan organisasi baru, karena amora dan anggota osis lain nya sudah kelas 12

"mau pelepasan masa jabatan ya?" tanya winda

"iya mah"

winda tersenyum "anak mamah udah gede ternyata, sibuk boleh tapi jangan lupa istirahat tubuh kamu juga butuh itu amora"

amora mengangguk seraya tersenyum "iya mah amora juga ga bakal lupa itu"

"yauda sekarang kamu tidur, mamah mau ke kamar" winda mengecup dahi amora dengan lembut

"good night sayang" ucap winda sebelum sosoknya menghilang dari jangkauan pandangan amora

"good night mah" balas amora

amora menghembuskan napas lelah, amora pusing dengan semua ini dia berada di ambang antara menerima atau menolak. amora memang sangat menyukai hal-hal yang berbau tentara bahkan waktu smp amora sempat mengidam-idamkan untuk menjadi istri dari seorang tentara, tapi siapa sangka? jika mimpi yang amora sudah pendam sejak lama malah terkabul sekarang

perjodohan?

amora kira hanya para nenek kakek nya saja yang mengalami itu ternyata hal tersebut menurun kepada amora yang membuat kepala amora rasanya ingin pecah. di satu sisi amora ingin menerima perjodohan ini karena tidak tega dengan kedua orang tuanya, tapi di sisi lain amora juga mementingkan masa depan nya, masa depan yang sudah dia rakit dari kecil harus terkubur dalam dalam hanya karena perjodohan ini

amora lelah, dia juga ingin kuliah masuk di perguruan tinggi yang sangat dia idamkan tapi kenapa tidak bisa?? amora menjerit dalam hati merutuki nasibnya jika saja tadi amora tidak mematuhi perintah mamahnya yang menyuruhnya pulang dan dia menginap di rumah raka mungkin tidak akan ada kejadian seperti ini. MUNGKIN

lelah dengan beberapa macam pikiran yang merasuki otaknya, amora pun memutuskan untuk tidur dan akan lanjut memikirkan nya esok hari saja.

•••

gimana sama chapter ini seru kann???

pilihan yang rumit untuk Amora, kira-kira apakah Amora akan stuck dengan menolak perjodohan ini atau sebaliknya yaa...?

jangan lupa juga untuk tinggalkan komen dan vote sebanyak-banyak nya

inget! ga boleh pelit, orang pelit kuburan nya sempit wkwk

follow ig aku: raiyazetzetzet

ARDAMORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang