Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh🙏🏻 semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT amin...
Semoga temen-temen bisa semangatin aku buat nulis dan yang paling penting semoga kalian suka cerita dan tulisan aku!!
•••
Ini hanyalah cerita fiksi,tempat,sifat,atau tokoh hanya karangan author semata jika merasa janggal berarti kalian baper berkepanjangan😂
Jangan lupa tinggalkan jejak coment vote atau aku akan hapus cerita ini hahaha*ketawa jahat
Semoga kalian suka yaa...
HAPPY READING!!!•••
Selepas bel pulang sekolah berbunyi Amora berlari dengan riang sesekali bersenandung karena ingin menemui Arda yang sudah menunggunya di depan gerbang sekolah
Amora terus berjalan dan menemukan Arda sedang duduk di motornya tapi dengan tubuh yang membelakangi Amora, membuat ide jahil Amora mulai datang dengan perlahan lahan tapi pasti Amora mulai ancang-ancang untuk membuat Arda kaget
1
2
3
"Dorrr" bukan, itu bukan suara Amora tapi suara Arda yang malah berhasil membuat Amora terkejut huh ingin menjahili tapi malah Amora yang kena
"Hayo mau ngagetin saya yaa"
Amora nyengir "hehe iya tapi malah gagal"
Arda mencubit hidung Amora kesana kemari pelan membuat Amora kesal "kamu ituuu"
Amora pura-pura kesakitan dan mengusap hidungnya "ishh kakaa!!!"
Arda tertawa keras melihat raut wajah Amora yang seperti menahan kesal "hahaha dek dek, yaudah dek naik saya mau ajak kamu ke suatu tempat"
Amora pun menaiki motor Arda, setelah motor melaju Amora bertanya "mau kemana kak?"
"Hayo tebak kemana??"
"Emmm kemana yaa??"pikir Amora
"Kan saya waktu itu pernah bilang, saya mau nyulik kamu inget ga?"
Amora terkejut bukan main "Hah!!! Serius sih kak!!"
"Hahaha engga dek bercanda"
Amora cemberut kesal sepanjang perjalanan, tapi setelah sampai di tempat tujuan Amora langsung lompat dari motor Arda. Arda yang tidak siap hampir saja jatuh jika tadi kakinya tidak menahan motor besarnya
Arda geleng geleng kepala menyaksikan Amora yang sudah berlari kesana kemari sambil cekikikan dia tidak tahu jika Amora sesuka itu dengan Laut
Arda sedikit berlari berusaha mengejar Amora yang sudah jauh dari pandangan nya
"Amoraa!!" Teriaknya tapi tidak di sahuti oleh sang pemilik nama
"Amoraa awas nanti jatuh!!" Teriak Arda lagi, dia takut Amora akan jatuh karena Amora berlari sangat kencang dan tidak melihat jalan, tidak lama dari itu
BRAK
"Amoraa!!!" Arda berlari sekencang mungkin menghampiri Amora yang sedang meringkuk di atas pasir
Merasa sudah dekat Arda memelankan langkahnya dia berjongkok di depan Amora sambil mengelus-elus kepalanya
"Mana yang sakit hm?" Tanyanya sambil mengecek kaki Amora
Tidak ada sahutan dari Amora, bahkan sekarang Amora sudah terisak kencang dengan bahu yang bergetar
"Kita ke sana dulu yuk, obatin kaki kamu" Titah Arda lembut dan malah di jawab gelengan oleh Amora
"Sa__s_sakitt"
Arda berjongkok membelakangi Amora "naik ke punggung saya" ucap Arda sambil menepuk nepuk pundaknya
"Hiks eng__nggak ma__u"
Arda menoleh ke Amora menangkup wajahnya "Dek, di obatin dulu kakinya ya?" Pintanya sekali lagi
"Dek..." ujar Arda lagi tapi kali ini di jawab anggukan oleh Amora
"Naik ke punggung saya"titahnya lagi
Amora pun naik ke punggung Arda dengan tangan yang memeluk erat leher Arda
"Dek kamu mau bunuh saya?" Tanya Arda karena merasa tangan Amora seperti mencekik di lehernya
Amora dengan refleks malah memukul pundak Arda dengan kesal. Sedangkan yang di pukul malah tertawa dengan keras
"Bercanda dek"
Mereka pun berteduh di salah satu gazebo yang ada di sana, Arda pamit kepada Amora untuk membeli alat p3k terlebih dahulu. Setelah membeli, Arda kembali mengecek kondisi kaki Amora dan disana lutut Amora berdarah sedikit mungkin karena terlalu keras menyentuh batu-batu yang ada di sana
Amora sesekali meringis waktu Arda menekan sedikit lukanya
"Tahan dek"
"Shh sakit kak"
"Sebentar"
Selesai membersihkan luka Amora, Arda meneliti wajah dan tangan Amora. Untungnya tidak ada luka lagi selain kakinya
"Mau langsung pulang aja?" Tanya Arda dan dengan cepat di jawab gelengan kepala oleh Amora
"Enggak mau!!"
"Masih kuat jalan emangnya?"
"Kaka kira kaki aku buntung!!!" Teriak Arda kesal
"Yaa takutnya kamu masih sakit"
Amora hanya mendengus kesal mendengarnya "ayooo!!" Ajak Amora begitu bersemangat bahkan sekarang ini dia sedang lari-lari sambil menggandeng tangan Arda
Dasar, tadi nangis sekarang larinya kenceng banget pikir Arda
•••
Gimana sama chapter ini seru kann???
Nanti kapan kapan kita buat film "Amora si keras kepala" wkwk
Jangan lupa juga untuk tinggalkan komen dan vote sebanyak-banyak nya
Inget!ga boleh pelit, orang pelit kuburan nya sempit wkwk
Follow Ig aku:Raiyazetzetzet
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDAMORA
Genç Kurgucerita ini hanya fiktif belaka mohon maaf apabila ada kesamaan nama dan tempat semua hanya kebetulan yang tidak di sengaja DIJODOHIN SAMA ABDI NEGARA?? ga kebayang kann kalo jadi istri abdi negara yang badan nya kekar, tinggii dan berotot ihhhh n...