Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh🙏🏻 semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT amin...
Semoga temen-temen bisa semangatin aku buat nulis dan yang paling penting semoga kalian suka cerita dan tulisan aku!!
•••
Ini hanyalah cerita fiksi,tempat,sifat,atau tokoh hanya karangan author semata jika merasa janggal berarti kalian baper berkepanjangan😂
Jangan lupa tinggalkan jejak coment vote atau aku akan hapus cerita ini hahaha*ketawa jahat
Semoga kalian suka yaa...
HAPPY READING!!!•••
Pagi yang sangat cerah dan indah. Amora mengerjapkan matanya yang merasa silau dengan cahaya matahari yang masuk dari jendela kamarnya
"Amora bangun sayangg" Ucap Winda sambil mengoyang-goyangkan tubuh Amora. Akhir-akhir ini memang mamahnya selalu bersikap lembut kepada Amora mungkin karena faktor perjodohan itu, agar Amora bisa menerimanya
"Eghhh iya mah"Amora menggeliat dan bangun dari tidurnya dengan mata yang masih setengah terpejam
"ASTAGA AMORA MATA KAMU KENAPA?!!!" Teriak Winda terkejut saat melihat mata Amora yang membengkak
Tidak menghiraukan ucapan mamahnya, Amora bangkit dari kasurnya dan langsung masuk ke kamar mandi. Sementara Winda yang melihatnya bingung melihat Amora seperti itu
Tanpa mamahnya ketahui di dalam kamar mandi Amora malah meneruskan tangisan nya semalam, dia berfikir apakah mamahnya akan bersikap lembut seperti tadi jika sudah mengetahui Arda yang sedang marah sekarang
Lama menangis, Amora pun berhenti dan langsung membersihkan dirinya. Selepas mandi Amora turun ke bawah bersiap untuk sarapan dan betapa kagetnya Amora ketika melihat di ruang tamu rumahnya sudah ada Arda yang duduk sambil memainkan handphone nya
Mendengar derap suara langkah. Arda mendongak dan melihat Amora yang sedang menuruni tangga dengan kepala yang menunduk.
"Kamu berangkat sama saya"ucap Arda
Mendengar suara Arda, Amora menatap sang empu yang juga sedang menatapnya. Amora pun mengangguk tanpa mengatakan sepatah kata pun Amora pergi ke arah dapur dan mengabiskan sarapan nya disana. Biasanya, setiap pagi Amora akan sarapan di ruang tamu tapi karena sekarang di ruang tamu ada Arda jadi Amora makan di dapur saja
Selepas makan Amora ke ruang tamu lagi menemui Arda yang sudah menunggunya dari tadi. Arda bangkit dari duduknya saat melihat Amora yang sudah siap. Arda jalan mendahului Amora dan berjalan menuju motornya. Arda mengambil helm dan memberi helm tersebut ke Amora menyuruh untuk memakainya tapi Amora malah diam saja sambil terus menunduk membuat Arda bertanya-tanya
"Kenapa?" Tanya Arda yang hanya di jawab gelengan oleh Amora. Lama terdiam, akhirnya Amora mengambil helm yang ada di tangan Arda dan memakainya. Setelah itu, mereka pun melaju ke sekolah Amora
Di tengah perjalanan Arda sempat menengok ke arah spion melihat Amora yang hanya diam saja, Arda heran biasanya Amora akan cerewet dan banyak bicara tapi kok sekarang Amora diam saja. Berniat untuk menghibur Amora Arda memutuskan untuk melajukan motornya ke arah jalan yang kemarin dilalui mereka
Merasa familiar dengan jalan yang di tempuh Amora tersenyum, ini adalah jalan yang dimana Arda dan Amora menemukan anak kucing. Amora senang bukan main saat melihat anak kucing yang kemarin Amora temui ada di pinggir jalan sedang berkeliaran seperti sedang mencari makan
Motor Arda berhenti dan Amora langsung turun sedikit berlari ke arah anak kucing tersebut ia membuka ransel nya dan mengambil makanan kucing yang ada di sana. Amora memang sengaja membawa itu karena niatnya akan dia bagi-bagi ke kucing yang terlantar di jalan
Melihat Amora yang bahagia Arda pun ikut bahagia ia turun dari motornya dan pergi menghampiri Amora yang sedang memberi makan anak kucing sambil mengelus-elus kepalanya
"Kamu sengaja bawa makanan kucing?"tanya Arda
"Iyah"
"Maaf ya kemarin saya ga antar kamu ke sini, kan kamunya juga pulang sama teman kamu" ujar Arda yang malah membuat Amora berhenti melakukan aktifitasnya dan raut wajahnya juga berubah menjadi seperti sedih
Melihat raut wajah Amora yang sedih Arda bertanya "kenapa dek?"
Amora memeras ujung roknya merasa gugup "Kaka masih marah?"tanyanya hati-hati
Arda tersenyum dan mengusap pelan kepala Amora "kata siapa saya marah?"
Amora menatap Arda sambil tersenyum senang "emang Kaka ga marah?"
"Tidak dek"
Amora senang bukan main dan dengan refleks memeluk Arda kencang membuat Arda terkesiap mendapat pelukan tiba-tiba dari Amora
"Sayang kaka banyak banyakkk"
Lama berpelukan, Amora melepaskan pelukan nya merasa malu karena tadi dengan lancang memeluk Arda tiba-tiba
"Ma__maaf"
"Gapapa dek"
"Yahh kucingnya pergi" Amora cemberut, setelah menyadari anak kucing yang tadi sudah pergi menjauh
"COMEL!!!!"teriaknya
"Comel? Siapa dek"
"Tuh"tunjuk Amora ke anak kucing tadi
"Anak kucingnya lucu, makanya aku kasih nama comel"lanjut Amora
Arda tersenyum lebar, mungkin Amora akan mengalami diabetes kalau dia sering melihat Arda tersenyum seperti pagi ini
Melihat Amora yang terus memandanginya membuat Arda menjadi malu dia mengalihkan tatapan nya ke samping berusaha menghindari tatapan Amora
"De__dek kita berangkat sekarang aja ya"
"Yuk" ucap Amora
Mereka pun menaiki motor Arda kembali melanjutkan perjalanan ke sekolah Amora
Di perjalanan tidak ada yang berani membuka suara, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing Arda yang masih salah tingkah karena Amora tadi, dan Amora yang masih merasa senang dengan Arda yang banyak tersenyum pagi ini
Matahari yang bersinar di pagi itu menjadi saksi proses perjalanan hubungan mereka yang semakin membaik
•••
Gimana sama chapter ini seru kann???
Waduhh kayanya bakalan tambah lengket nihh mereka berdua
_Ini comel si kucing lucuu^^_Jangan lupa juga untuk tinggalkan komen dan vote sebanyak-banyak nya
Inget!ga boleh pelit, orang pelit kuburan nya sempit wkwk
Follow Ig aku:Raiyazetzetzet
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDAMORA
Teen Fictioncerita ini hanya fiktif belaka mohon maaf apabila ada kesamaan nama dan tempat semua hanya kebetulan yang tidak di sengaja DIJODOHIN SAMA ABDI NEGARA?? ga kebayang kann kalo jadi istri abdi negara yang badan nya kekar, tinggii dan berotot ihhhh n...