DANAU DAN KENANGANNYA

7 2 0
                                    

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh🙏🏻 semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT amin...

Semoga temen-temen bisa semangatin aku buat nulis dan yang paling penting semoga kalian suka cerita dan tulisan aku!!

•••

Ini hanyalah cerita fiksi,tempat,sifat,atau tokoh hanya karangan author semata jika merasa janggal berarti kalian baper berkepanjangan😂

Jangan lupa tinggalkan jejak coment vote atau aku akan hapus cerita ini hahaha*ketawa jahat

Semoga kalian suka yaa...
HAPPY READING!!!

•••

Mobil Arda berhenti di jalan yang letaknya tidak jauh dari permukaan danau yang sangat tenang, Amora menatap Arda bingung mengapa Arda membawanya ke sini??!! Apa dia akan dibunuh dan jasadnya akan di buang di danau ini??!! Pikiran pikiran buruk sudah mengerubungi otak Amora

Arda menghirup dalam udara danau yang sudah lama dia rindukan, Arda merasa lebih tenang sekarang daripada tadi. Dia menoleh ke Amora dan menggenggam tangan nya, namun tiba-tiba langsung di tepis kasar oleh Amora

"Kenapa dek?" Tanyanya

Wajah Amora terlihat seperti ketakutan "KAKA GA USAH PEGANG PEGANG!!!" Jerit Amora, membuat Arda kaget. Amora melangkah mundur sedikit demi sedikit

"Dek, kamu kenapa?"Arda mencoba berjalan mendekat

"KELUARIN GAK PISAU NYA!!!"

"Pisau, pisau apa dek? Saya gak bawa pisau"

"OH BERARTI PISTOl!!PASTI BAWA PISTOL KAN NGAKU!!!"

"Dek, saya ngapain bawa pistol ke sini? Ada ada aja kamu mah"

"Ga usah so polos dah luh!! biasanya kalo pembunuh tuh awal-awalnya ramahh!!"

"Pembunuh apa sih dek Saya makin ga paham sama kamu"

"KAKA LAH!!!"Amora ngegas

Arda menunjuk dirinya"Saya? Saya ngebunuh siapa emang"

"MAU BUNUH AKU LAH!!!!"

Arda tertawa keras, dia sudah mulai paham apa yang Amora maksud, pasti Amora salah paham dan mengira Arda akan berbuat yang tidak tidak di sini

"Hadeuhh dek dek, buat apa saya bunuh kamu, buang buang waktu"

"Ishh kakkk yang bener!!!"jerit Amora lagi. Arda mengacak-acak rambut Amora

"Saya bener kok dek, saya ga ada niatan jahat sama kamu"

"Mang eakk?"Amora memasang wajah tengil andalan nya

"Iya dek"

"Terus Kaka ngapain ajak aku ke sini?"

"Kita duduk di sana dulu dek" Arda mengajak Amora untuk duduk di atas batu besar yang ada di sana. Lalu, Amora dan Arda melangkah ke sana dan duduk di sana mencari posisi yang enak

Suasana hening dan sepi, Amora masih sibuk melihat ke kanan dan kiri, sementara Arda menatap kosong ke depan sibuk dengan pikiran nya

"Dek" panggil Arda membuat Amora menoleh

"Iya?"

"Saya mau cerita ke kamu, boleh?"tanya Arda dan di jawab anggukan kepala oleh Amora. Arda menarik nafas dalam berusaha menenangkan suasana hatinya

"Dulu saya sering sekali ke danau ini, tapi tidak sendiri saya selalu bertiga dengan dua sahabat saya, Adel dan Attar namanya"

"Dari SMP sampai saya kelas 10, kita bertiga hampir setiap hari selalu ke sini kita main, ngobrol, cerita cerita, ketawa bareng, bahkan berbagi cerita sedih sekalipun"

"Kita bertiga kenal sejak kelas 7 smp, saat kita sering sekali terpilih sekelompok bareng dan sejak saat itu juga kita mulai dekat dan akrab"

"Puncak akhir kita bertiga saat kita kelas 11 SMA, pertemuan sekaligus obrolan terakhir kita" Arda menunduk berusaha menahan air mata nya yang hendak turun, melihat raut wajah Arda yang sedih Amora mengelus-elus punggung Arda

"Sore hari itu Adel nangis dan cerita ke kita berdua tentang perkelahian nya dengan pacarnya, Adel yang tertekan dan tidak suka dengan pacarnya yang sering mengatur-atur memilih untuk memutuskan saja hubungan nya"

"Dan siapa sangka, malamnya Adel di temukan tewas di pinggir jalan, polisi berusaha mencari dan hasilnya menemukan 3 luka tusukan dalam di dada Amora, polisi juga menetapkan pacar Adel sebagai tersangka"

"Saya hancur dek sejak hari itu, saya tidak pernah dekat dengan perempuan selain Adel waktu itu, dan saat mendengar Adel yang tewas saya sangat terpuruk" Arda menyeka kasar air mata yang dari tadi sudah berjatuhan

"Dan kamu tahu? Keterpurukan saya ga cuman itu aja tapi di tambah dengan Attar yang bercerita kepada saya bahwa dia menyukai Adel sejak lama, dia sangat terlihat prustasi waktu itu dan keesokan harinya...." Arda tak kuat menahan Isak tangisnya ia memeluk Amora erat menumpahkan kesedihan nya di sana

Amora pun membalas pelukan Arda "Lepasin aja kak lepasin semua beban kaka sekarang"ucap Amora sambil terus mengelus-elus punggung Arda

"Saya benar benar hancur dekk, Attar meninggalkan saya juga keesokan harinya dia di temukan tewas di duga karena overdosis"

"Saya sampai sekarang bingung dek mau cari tempat bercerita ke mana lagi..." Tangisan Arda semakin pecah, dan Arda semakin mengeratkan pelukan nya

"Ada aku kak, sekarang kakak ga usah bingung lagi"ujar Amora tersenyum, Arda menatap Amora lekat berusaha mencari letak kebohongan di sana tapi tidak terlihat dan hanya nampak ketulusan yang memancar di sana

"Serius dek?" Tanyanya berusaha memastikan

"Iyah kak, Kakak kalau mau cerita apa-apa ke aku aja yaa, bahu aku masih siap buat nerima senderan Kaka"Amora tersenyum tulus saat mengatakan nya

Arda kembali memeluk Amora dengan erat seolah tidak ingin melepaskan nya "terima kasih dek, saya sangat berterima kasih"

"Sama-sama kak"

"Saya akan menjaga kamu dek, dan akan selalu menyerahkan hati saya untuk kamu, saya janji dek saya janji"

Sore itu, Arda terpusat kepada dua kenangan, kenangan lama yang kembali dia ingat, dan kenangan baru yang akan dia buat

•••

Ini ilustrasi danau nya yaa^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini ilustrasi danau nya yaa^^

Gimana sama chapter ini seru kann???

Asksksk ini mah harus cepet-cspet di kawinin biar tambah lengkett;)


Jangan lupa juga untuk tinggalkan komen dan vote sebanyak-banyak nya

Inget!ga boleh pelit, orang pelit kuburan nya sempit wkwk

Follow Ig aku:Raiyazetzetzet













Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARDAMORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang