5. Pertemuan yang tak terduga

831 169 121
                                    

Tak terasa waktu sudah semakin siang, matahari kini sudah benar-benar berada di puncaknya, membuat cuaca hari ini sangat panas. Dan karena hal itu lah yang membuat kedua manusia tampan yang kini tengah berada di katin kampus jadi malas-malasan.

Terlihat keduanya tengah duduk di salah satu meja dari banyaknya deretan meja lain yang ada di kantin tersebut, tak lupa ada dua cup ice coffe yang menyegari tenggorokan mereka di kala panasnya sinar matahari yang begitu menyengat.

"Huhf.." salah satu dari dua orang itu mendengus pelan.

"Panas banget ya hari ini, jadi mager kemana-mana, untung kuliah udah beres," ujarnya.

"Bener Nar, mana tadi ada kuis Miss Olive lagi, nih otak gue rasa rasanya mau meledak aja."

"Bener Ren, gue kaya mau meninggoy ini."

"Hus, jangan sembaran lo kalau ngomong Naren! entar jadi do'a sekarat ketar ketir lo!"

"Ehehehehehe y jg sie, habisnya gue kangen seseorang Ren."

"Hm gue juga kangen Nar, kangen Rion.."

Setelah lirihan itu tiba-tiba hening menghampiri mereka. Keduanya terdiam dengan lamunannya masing-masing. Ah, mendengar dari nama yang mereka ucapkan masing-masing pasti kalian sudah tau siapa dua manusia tampan itu. Yah tepat sekali, mereka adalah Renja dan Naren.

"Eh Nar, lo ga lupa kan hari ini?" tanya Renja kembali membuka obrolan lagi setelah keduanya merenungi sang sahabat yang sudah berpulang ke pangkuan Tuhan.

"Nggak lah! Hari Senin 'kan?" jawab Naren dengan polosnya membuat Renja mendelik malas.

"Ya bener sih sekarang emang hari Senin, tapi bukan itu maksudnya ege!"

"Ya terus apa? Lo kalau mau ngasih info jangan setengah-setengah dah Ren, udah tau otak gue masih loading gegara kuis Miss Olivia Rodrigo tadi," oceh Naren.

"Olive anjir bukan Olivia, mana pake Rodrigo! lagian lo juga bego Nar, masa lo lupa kalau hari ini kan bang Kavin katanya mau traktir kita di kafe dia," ucap Renja.

"Ohiya ya? Dalam rangka ulang tahun sahabat kita 'kan?!" sahut Naren heboh.

"Iya zeyenk."

"Astagfirullah kaget, banyak-banyak istigfar Renja. Makanya banyakin sholat jangan clubbing mulu, kaya gue dong rajin beribadah ke gereja."

"Kan gue clubbing nya bareng lo bege, lagian apaan lo rajin beribadah, terakhir kali pas hari minggu lo bangun jam 1 siang ya Nar, ibadah dari mananya!"

"Oh iya bener juga, tapi gue tetep ibadah meskipun dalam hati."

"Ibadah tuh di lakukan Nar, bukan dalam hati doang, niat noh baru bisa dalam hati."

"YA GAPAPA SIH YANG PENTING UDAH NIAT IBADAH!"

"Niat pala lu pitak, dah ah mau ke kafe jamber nih?" tanya Renja.

"Emangnya siapa aja yang di undang, Ren?" tanya balik Naren.

"Ya biasa gue, lo, abang lo, abang gue, kak Azka, kak Satya," jawab Renja.

"Anjay rame juga, mau sekalian main barongsai ya?"

"Lo barongsai nya anjeng. Astagfirullah dah ah capek banget gue ngomong sama lo, kaya ngomong sama aki-aki yang lagi puber."

"Ehehehehehehe."

"Haha hehe haha hehe, jadi mau kapan anjim?!"

"Yaudah ayo sekarang kita cabs ke kafe nya bang Kavin!" seru Naren seraya beranjak dari duduknya dengan penuh semangat.

I'm Senan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang