14.

375 54 0
                                    

"gua buatin ini, sup sama bubur. kalau panas lu bisa diemin dulu aja, habis itu minum obat."
Sanji tak henti-henti nya bulak-balik dapur ke kamar hanya untuk mengurus Zoro yang mendadak demam. Suhunya lumayan panas, dan jelas Sanji gak mau tertular sebab itu dia urus Zoro supaya sembuh total.

"makasih, alis keriting." Zoro memejamkan matanya untuk kembali terlelap, membiarkan Sanji dengan segala kerepotannya. "kalau bukan karena lu sekamar sama gua, gak bakalan gua urus, dasar marimo." Ya walau terkadang kerjaannya banyak dumelnya doang.

Sanji mengganti kembali kain kompresnya, menarik selimut untuk menutupi tubuh Zoro. Suhu AC yang ia turuni, jendela yang ia tutupi, benar-benar sangat rapat.

"kalau lu mau muntah atau apa, bilang gua aja. gua lagi gak kemana-mana."

..

Sanji membuka matanya, merasa terganggu karena lengannya ditarik-tarik. Saat Sanji membuka matanya, ia terkejut. Zoro berada dilantai dengan kepala yang bersandar pada sisi ranjang Sanji, sedangkan tangannya memainkan lengan-lengan Sanji. Apa pria ini mengigau?

"marimo?" Tak ada jawaban, Sanji mengecek suhu Zoro. dan syukur lah sudah turun. "marimo, tidur di ranjang jangan di lantai, banyak penyakitnya, bangun dulu goblok!" Zoro bangun, bukannya pergi ke sisi ranjangnya, Zoro malah menjatuhkan diri pada Sanji. Lalu kembali mendengkur

"sialan, woy marimo!" Benar-benar tidak dijawab oleh Zoro. tapi ya, Sanji hanya bisa mendengus. dia membenarkan posisi Zoro agar terlentang di sampingnya, menarik kembali Selimut lalu menutupi tubuh Zoro dan sebagian tubuh Sanji yang terduduk.

"lu ngerepotin, tapi gua gak benci buat ngelakuin ini. zoro"

TBC

PARTNER2: ZOSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang