19.

266 27 1
                                    

"apa kaki dan perasaan ku salah melangkah? kenapa berharap padanya hanya mendapat luka sakit dan perih ini?"
- Roronoa Zoro -

Zoro hanya bisa memandangi punggung Sanji yang mulai menghilang dari pandangannya, anak itu pergi bersama orang yang ia kenali juga, tak lain jika bukan Ace saudara dari Luffy teman sejatinya.

Zoro mematikan Putung rokok nya, lalu membiarkan sisanya dalam asbak merah tua itu, kedua tangannya ditenggelamkan dalam saku celana. Berjalan dengan membungkuk serta helaan nafas yang begitu dalam, suram kondisinya.

Sejak Ace datang, Zoro langsung berubah menjadi lebih cuek, dia tau jika Sanji akan keluar. Dan benar saja, memang keluar, rapih dan begitu wangi

"marimo, ace-san nanti datang kesini, sepertinya bakal keluar lagi, kau bisa jaga kunci kamar kan? jangan hancurkan kamar lagi oke, mabok boleh tapi hati-hati." Ucap Sanji sambil menepuk pucuk kepala Zoro seolah-olah dia berbicara pada anak kecil.

Zoro yang diperlakukan seperti sekarang itu hanya bisa memangut bibirnya sambil menunduk menutupi ekspresi nya

Dan sekarang, bahkan lagi-lagi dia menyaksikan Sunrise yang begitu manis itu pergi meninggalkan nya, entah alay atau memang efek mencintai jadi seperti ini.

Ya, benar, Zoro mencintai Sanji
sebelumnya dia pernah mengeluhkan ini kepada temannya yang tentunya waras, merundingkan perasaan nya kepada yang berpengalaman

"apa aku salah melangkah? tapi haha, alis keriting sudah cukup lama berakhir dengan ace yang lebih memilih orang lain, tidak mungkin mereka balikan.."

Zoro menarik wajahnya untuk menatap ke atasnya, langit yang begitu cerah dan terik panas yang menyetrum tubuhnya.

"bahkan langit lebih mendukung alis dan mantan kekasihnya, hahh.."

.

Sore mulai perlahan-lahan meredup menjadi gelap, Zoro masih termenung dengan sake ditangannya. Kali ini dia tidak memilih untuk di roomnya, Zoro memilih tinggal sementara di kediaman sahabatnya, Usopp.

Jangan tanyakan Luffy, anak itu hanya bisa berkata 'wakatta' dan akan mengingkari ucapannya jika menyangkut pautkan soal percintaan.

Suara pintu kamar yang terbuka membuat Zoro menoleh, dan itu adalah Usopp, dia membawa beberapa makanan dalam nampan ditangannya.

"ini makanan boleh beli sih, kalau mau nginep boleh aja, tapi kurangin sake nya bodoh! kau membuat kamarku bau sake!" Usopp memukul kepala Zoro dan hanya membuat pria itu terkekeh.

"tak heran sanji selalu marah soal sake yang berantakan di kamar, hahh.."

"maaf usopp, patah hati jauh lebih menyakitkan daripada tertusuk dengan pedang." Usopp mendelik geli mendengarnya, tubuhnya langsung merinding membayangkan pedang menusuknya daripada hatinya yang patah.

"kau stress kawan, lebih baik patah hati daripada luka fisik!"

Bersambung
14.30 : 22-DESEMBER-2023
met hari ibu kawan

PARTNER2: ZOSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang