08. Self proclaim?

209 71 3
                                    

Ciuman pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ciuman pertama...

Asa benar-benar mengabil momen ciuman pertamanya. Anehnya, Dati tidak merasa menyesal sama sekali. Namun, apa yang terjadi dengan mereka setelah itu? Jangan berharap ada kejadian romantis yang terjadi lagi setelahnya. Dati mengendarai motornya sendiri, sehingga mereka pulang ke rumah masing-masing dengan kendaraan mereka sendiri. Sebenarnya, harusnya Dati belum diizinkan untuk mengemudikan kendaraan sendiri. Usianya belum mencapai tujuh belas tahun. Beruntung, sekolahnya tidak terlalu jauh dari tempat kosnya. Jadi, dia tidak pernah terkena razia.

Sepanjang malam, gadis itu merasa gelisah, hanya berguling-guling di kasur sampai tengah malam. Akhirnya, dia nyaris terlambat, hampir saja. Dati berhasil tiba di gerbang sekolah tepat saat bel berbunyi. "Jat, mau ke kantin ya?" tanya Dati.

Jati dan teman-temannya sedikit bingung, tetapi mereka menganggukkan kepala. "Ada apa, Dat? Mau nitip makanan?" tanya Rika.

"Mau gabung aja, lupa bawa bekel tadi kesiangan, hehe.."

"Kirain apaan, ayo!" sahut Jati diiringi tawa lega. Sesampainya di kantin, keadaannya sudah ramai seperti biasa karena ini adalah istirahat jam pertama.

"Maneh naon, Dat?"

"Samain aja sama Rika, Sef" sahut Dati sambil mengeluarkan uang dua puluh ribuan dari saku dan memberikannya ke Yosef. Geng'an Jati ada 5 orang. Yang barusan bertanya namanya Yosef. Karena lagi ramai mereka gak mungkin pergi barengan buat pesan makanan. Lebih praktis satu atau dua orang aja yang pergi.

"Gini atuh ...... sering-sering ikut ngantin" komentar Rika. Dati tersenyum ringkih. "Rame pisan, Rik."

"Ya nam...."

Dati mendongak, lalu berpaling waktu sadar Rika berhenti bicara  Di arah pandangan Rika, cewek itu sadar kalau geng Mika tengah berjalan ke arah mereka. "Ja.... geura panggil Jati, Ja. Aya si ronggeng. Udah jelas mau ngajak gelut ini mah," kata Rika agak panik. Mata Rika dan Eja otomatis langsung mencari keberadaan Jati, tapi kantin lagi cukup penuh sehingga mereka lumayan kesulitan menemukan Jati. Padahal cuma Jati yang bisa ngusir Nyai Ronggeng yang lagi jalan ke arah mereka sekarang.

"Maaf ya," ucap Dati merasa bersalah.

"Santai wae .... Nu salah mah bukan maneh. Bingung aing itu Nyai satu gak ada tobatnya udah mau lulus juga," keluh Eja. Rika mengangguk idem.

"Eh .... masih ada kursi kosong ini teh?" Lila membuka suara.

"Punya Jati, Yosef jeung..."

"Ya kan kosong sekarang" Mika duduk di bangku kantin dengan cueknya. "Dati ngantin jam pertama? Tumben yah. Dari kemarin sering ngantin, ay...."

"Udah lama?"

Mika dan kawan-kawan langsung bungkam karena kedatangan Asa dan beberapa temannya. Dua teman Asa langsung menyuruh beberapa junior yang duduk di meja samping Dati buat pindah. Asa datang dengan dua buah kaleng minuman bersoda di tangannya. Ia membuka salah satunya dan menyodorkannya kepada Dati. "Minum dulu..."

Luka PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang