1. Anak Baru

548 57 8
                                    

"Ajay!"

Yang dipanggil menoleh malas. "Zayyan! Bukan Ajay!!!" sewotnya

"Hehe." ia malah cengar-cengir

"Lu tugas udah belom? Liat dong!!" ucapnya sambil mensejajari langkah Zayyan

"Belom!"

"Halah, boong! Boong! Boong! Bo-"

"Na Jaemin!" ucap Zayyan sambil menatap Jaemin berusaha menampakkan wajah seram

Bukannya takut, Jaemin justru tergelak. "Marah atau aegyo? Hahahaa.." Jaemin berlari meninggalkan Zayyan yang masih kesal ditempat

Tak lama seseorang merangkul pundak Zayyan untuk berjalan bersama ke kelas. "Biarin aja, dia emang otaknya kurang se-ons," ucap laki-laki tersebut sambil tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit

"Bisa gila gua lama-lama, apalagi kalo dia disatuin sama si pudu."

"Tapi asik, kan?"

"Tak dapat tangkap, tak dapat tangkap."
Tiba-tiba seseorang berlari mengelilingi mereka, ralat, dua orang, sambil tertawa-tawa

"Ih!! Sini kau!!" ucap yang satunya sambil berusaha menggapai orang yang diincar

"Astaga!!" Zayyan memijit pelipisnya pelan, begitu juga Jeno yang masih setia disampingnya

Akhirnya kedua bocah yang mengelilingi mereka kabur sambil terus kejar-kejaran.

"Kan kan. Kayanya Lex udah ketularan si pudu tuh," ucap Zayyan

Sesampainya di kelas, masih sepi. Memang baru hanya mereka berlima. Janjian datang pagi hanya untuk wifi-an sebelum kelas dimulai.

"Balikin pulpen gua!!" teriak Haechan frustasi

"Belom kelar juga! Ya ampun." keluh Jeno

Lex tidak peduli walau sudah diteriaki oleh siluman cacing kepanasan--itu julukan yang Lex beri untuk manusia tidak bisa diam seperti Haechan.

"Yoo!! Ayo!! Masih pagi dapet tontonan gratis!" sorak Jaemin yang sama stresnya

"Mabar!! Mabar!!" ajak Zayyan yang sudah memainkan handphone-nya

Lex dan Haechan sontak berhenti dari pergeludannya. "Mabar?" kompak mereka berdua

"Gazz!!" ajak Haechan yang langsung meninggalkan korbannya begitu saja

Hanya mabar yang bisa mendiamkan Haechan dengan kelakuan anehnya.

"Yaah.." sorak Jaemin kecewa. "Ga asik! Malah udahan berantemnya."

"Hey! Itu bukan berantem," ucap Lex

"Tapi?" tanya Jaemin

"Penyiksaan!"

Haechan bersiap menyerang Lex lagi, karena pulpennya belum kembali, tapi urung karena handphone-nya sudah menunjukkan visual permainan.

Tak ada hal lain yang mereka lakukan selain mabar, sambil menunggu bel masuk berbunyi.

Triing... Triing... Triing...
Bel masuk sudah berbunyi.

"Ck." Haechan berdecak kesal karena handphone-nya direbut Zayyan

"Udahan maennya! Udah bel!" ucap Zayyan

"Ga asik lo!" seru Haechan

"Baik semua, tolong kerjasamanya, kita kedatangan murid baru." ucap guru laki-laki yang baru saja datang. "Silahkan perkenalkan diri."

"A-anyeonghaseyo, Huang Renjun imnida. Saya p-pindahan dari China. Mohon kerjasamanya."

"Nah Renjun, silahkan duduk dibangku yang kosong." titah pa guru

Time Travel || 00L All FandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang