17. Jaringan

43 10 1
                                    

Sudah tengah malam lewat, Jihoon dan Zhang Hao masih saja terjaga. Melihat lonjakan pasien yang ternyata tidak bisa dikatakan sedikit. Namun diantara banyaknya orang, tidak ada satupun orang yang familiar dimata Jihoon. Padahal tadi siang Jihoon sempat melihat Junkyu diangkut ke suatu ruangan.

"Bagaimana? Sudah ada jaringan?" tanya Hao saat melihat Jihoon memainkan sebuah hologram umum ditempat tersebut

Jihoon melengkungkan bibir ke bawah dan menggeleng.

"Apa kamu yakin sempat melihat temanmu ada disini?" tanya Hao

"Aku yakin, mataku masih sehat, jadi tidak mungkin salah."

Tak.. Tak.. Tak..
Secara tiba-tiba orang-orang yang sepertinya petugas berlarian kearah yang sama. Jihoon dan Hao sampai terombang-ambing diantara lautan manusia.

Apa lagi sih ini? Batin Jihoon.

"Jihoon?! Jihoon?! Park Jihoon?!"

Jihoon merasa ada yang memanggilnya, tapi suara tersebut tenggelam diantara kegaduhan manusia, pandangan Jihoon pun tidak bisa menangkap sosok lain selain petugas dengan baju super tertutup.

Suara lain terdengar menggema di seluruh penjuru bangunan, bersamaan dengan suara alarm.

Himbauan!
Para pasien dimohon merapat ke pusat bangunan kesehatan. Pemerintah telah memberikan instruksi mendadak untuk tidak keluar.
Keadaan diluar sangat kacau. Banyak tenaga kesehatan yang terluka.

Pengumuman tersebut diulang hingga beberapa kali, membuat lautan manusia semakin ricuh dan panik.

Tidak diberitahu apa yang telah terjadi diluar, dan itu membuat jiwa penasaran Jihoon berjalan berlawanan arah.

Sempat terjatuh dan terdorong, tapi Jihoon masih terus menerobosnya. Hingga sampailah ia didekat pintu kaca didepan yang ukurannya sangat besar. Pintu tersebut sudah ditutup rapat. Didekat situ pun sudah tidak ada oranglain kecuali Jihoon.

"Park Jihoon?! Park Jihoon?!" seseorang yang berada diluar sana mengetuk-ngetuk pintu kaca sambil terus memanggil Jihoon, berharap Jihoon mendekat

Mereka hanya berdua, tapi bisa melumpuhkan beberapa petugas yang sudah tergeletak disana.

Salah satu dari mereka berdua memiliki wajah yang tak asing, tapi Jihoon tidak mengenalinya.

Karena ruangan tersebut kedap suara, jadi Jihoon tidak bisa mendengar apa yang dikatakan orang asing dihadapannya, hanya bisa membaca gerak mulut saja.

Orang tersebut terlihat memohon-mohon, Jihoon pun meresponnya dengan gerak mulut yang diperjelas dengan bahasa tubuh.

Apa? Ada apa? Aku tidak bisa mendengarmu.

"Kalian dalam bahaya, tolong jangan percaya pada pemerintah. Mereka akan menjadikan kalian semua bahan uji coba. Ini semua ulah pemerintah!!"

Jihoon hanya bisa menangkap kata "bahaya", "pemerintah" dan "ulah" saja, karena orang tersebut berbicara seperti orang gila yang sedang kerasukan.

Aku tidak paham! Tolong lebih jelas!

"Hei!!" suara bariton seseorang mengejutkan Jihoon

Ia menarik kerah baju bagian belakang Jihoon. "Jangan main-main disini! Kamu harus ikut dengan yang lain ke pusat bangunan!"

Wajah kedua orang diluar sana terlihat merah padam menahan kesal. Sementara Jihoon hanya bisa pasrah ditarik dengan tidak sopan.

Flashback...
2023, Renjun's home.
Suasana setelah empat hari time travel teman-temannya.

Time Travel || 00L All FandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang