18. Ulah

46 12 2
                                    

"Haechan?" panggil Renjun dengan tatapan yang tak lepas dari layar dihadapannya

Haechan sepertinya sedang fokus dengan pekerjaan barunya. Ia tidak mendengar panggilan Renjun. Ia malah bergumam, "Junkyu dan Gyumin di bangunan kesehatan, Yoshi dan Beomsoo di perpustakaan Nasional. Oke oke."

"HAECHAN?!!"

Haechan tersentak saat Renjun memanggil namanya begitu keras, untung tidak ada yang menegur.

"Aku ga budeg Huang!" Haechan menghampiri Renjun yang tergugu dihadapan hologram lain

Haechan melihat apa yang Renjun lihat di layar. Kira-kira begini isinya.

Target: 2000 orang

Virus: 1000 robot

Kemungkinan menular: 80%

Kecepatan penularan: 100 orang/min

Tujuan: Uji coba transformasi

"Virus apa?" tanya Haechan

Renjun menggulir kebagian lain.

•>1000 robot telah dikirimi virus ★

•>1092 manusia terinfeksi ★

•>Kecepatan 10 orang/min (sangat lambat) ★

"Wae?!" mulut Haechan komat-kamit tak bersuara karena saking tidak bisa berkata-katanya

"Ohh.. Oh.. Oh.." Haechan menarik tangan Renjun untuk melihat hologram keadaan kota Seoul

Renjun menutup mulutnya dengan tangan, matanya pun membulat sempurna.
"Mereka berkumpul di bangunan kesehatan dan perpustakaan Nasional. Itu sama seperti yang tadi ada disana." Renjun menarik tangan Haechan untuk ke tempat layar tadi

•Perpustakaan Nasional -> Manusia sehat

•Bangunan kesehatan -> Manusia sakit

•Rumah tanpa penerangan -> Robot sampah

"Junkyu dan Gyumin ada di bangunan kesehatan, itu berarti mereka berdua..." Haechan tidak melanjutkan ucapannya, ia hanya menatap Renjun

Renjun berpikir sebentar. "Junkyu itu Jeno? Gyumin itu Lexeu?"

"Iya, kayanya kita harus kesana sekarang."

"Tunggu! Zhang Hao? Kamu ga bisa nyari dia juga chan?"

Haechan menggeleng. "Dia engga terdeteksi."

"Kenapa kalian membuka-buka file saya?!" bentak seseorang dari arah belakang

Haechan dan Renjun membeku, tapi setelahnya Renjun langsung ambil langkah seribu tanpa aba-aba, diikuti Haechan yang sempat berbalik dan merebut alat penyetrum yang dipegang si orang yang menegur.
"Misi om."

Anehnya, si penegur hanya diam saja saat Haechan merebutnya. Tatapan mata kosong seakan tidak ada kehidupan.
"Putra tuan Lee Donghyuck?" gumamnya yang tak terdengar oleh siapapun

Haechan dan Renjun berlari tak tentu arah, tapi masih saling beriringan.

Karena langit sudah gelap dan tidak terlalu banyak orang berkeliaran, lampu di fasilitas umum banyak yang mati.

"Stooop!!! Kalian mau apa? Mau menjadikan mereka bahan uji coba?! Mereka manusia! Bukan hewan!" teriak Haechan mendekat ke beberapa orang petugas

"Apa-apaan kamu?! Tolong jangan main-main!"

"Kami tidak main-main!" bentak Haechan

Haechan menodongkan penyetrum ke wajah si petugas. "Jujur saja!"

Time Travel || 00L All FandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang