28. Sakit

39 3 0
                                    

Renjun tidak ingat apapun setelah memasuki mobil Jaemin yang mengantarkan pulang. Tiba-tiba saja ia berada di kamar dengan kompres yang sudah dingin.
Dan seluruh badannya terasa sangat berat, terutama kepala.

"Handphone?"
Renjun mencari ponselnya setengah sadar

Ia tidak bisa membedakan mana mimpi mana asli. Pasalnya ia melihat bayang-bayang Jisung dan Hao. Bukankah Hao harusnya sudah pulang? Itu yang membuat Renjun berpikir dua kali bahwa ini mimpi atau bukan.

"Renjun.." panggil seseorang yang Renjun yakini suara Zhang Hao

"Hmm?" sahut Renjun masih setengah tertidur

"Cepet sembuh ya.."
Bukan, yang ini bukan suara Hao, mungkin suara Jisung, entahlah Renjun tidak bisa memastikan.

Setelah kalimat terakhir tadi, terdengar suara menutup pintu. Berarti benar, yang tadi itu nyata, pikir Renjun.

Renjun kembali tertidur, setelah berhasil menemukan handphone yang kini sudah ada digenggamannya.

~~~

"Renjun-aa!!"

Renjun tersenyum lebar saat Haechan menyapanya di gerbang sekolah.

"Udah sembuh?" tanya Haechan

Renjun mengangguk.

Akhirnya mereka berdua ke kelas bersama. Namun, saat dijalan ia bertemu Sunoo.

"Haechan! Haechan! Pinjem Renjunnya sebentar!"
Sunoo langsung menarik lengan Renjun tanpa basa-basi

"Kenapa?" tanya Renjun saat Suno membawanya ke tempat sepi

"Ada yang mau ketemu kamu," ujar Suno

Renjun menoleh kearah tiga orang yang datang. Mereka adalah Jisung, Hyunjin dan Felix.

"Renjun? Kenapa kamu ngebiarin kita ngambil alat itu?" tanya Jisung

"Kenapa kamu ga bertindak?" tanya Hyunjin

"Kamu sengaja ya?" tanya Felix

Renjun berusaha mencari pembelaan dari Suno, tapi Suno malah bersikap seolah tak ada disana.

"Itu bukan salah aku!" bela Renjun

"Terus? Kita yang salah?" tanya Jisung

"Kalo mereka ngelakuin kesalahan besar disana gimana? Peran kita disana bukan sekedar anak sekolahan kaya gini, tau?!!" bentak Felix

"Dasar pembawa sial! Temen kamu juga pernah ngerasain apa yang kita rasain sekarang kan? Itu semua karena kecerobohan kamu!!" caci Hyunjin

"Engga!! Kalian yang salah!! Mereka yang salah!! Bukan aku!" bantah Renjun

"Seandainya kamu ga punya alat itu, kita ga bakal kaya gini!!" bentak Jisung sambil mendorong Renjun

Napas Renjun tersengal. Keringat bercucuran hingga membasahi hampir seluruh tubuhnya. Ternyata itu hanya mimpi.

Renjun mengambil ponselnya yang sempat terlempar ke lantai. Kini kesadarannya sudah penuh.

Saat melihat jam diponsel, ternyata masih sangat pagi, sekitar pukul 05.30 AM.

Renjun melupakan satu hal. Chat Jisung. Ia sama sekali tidak membuka kakaotalk-nya.

Ia turun ke lantai bawah dengan jalan yang masih limbung. Karena perutnya memaksa untuk diisi.

"Eoh? Renjun? Udah bangun?"

"Hao? Ga jadi pulang?" tanya Renjun sambil menuangkan air putih ke gelas

Hao menggeleng. "Paspor ku ilang, sekarang masih nyari. Seingetku sih disimpen."

Time Travel || 00L All FandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang