Begitu jam pulang sekolah tiba, semangat Renjun kembali terbit. Sepertinya dia sekolah hanya untuk menunggu bel pulang.
Saking semangatnya, tubuh mungil Renjun sampai menabrak seseorang.
"Mianhe."
Renjun mem-bow tanpa melihat yang ditabrak"Hwang Hyunjin!? Sepertinya dia anak baru," ujar seseorang yang sepertinya sengaja dikeraskan
Renjun yang sudah membelakangi mereka kembali terdiam.
"Liat aja, kayanya dia bocah yang nyamar jadi anak SMA," ujar temannya yang lain
Renjun berbalik badan menatap ketiga orang yang berpenampilan layaknya murid brandal.
"Hwang Hyunjin! Lee Felix! Han Jisung!" Renjun menunjuk satu-satu manusia dihadapannya
"Aku emang anak baru, apa ada masalah?"Felix tertawa meremehkan. "Oh gitu? Anak baru ya?"
"Iya. Kenapa?" tanya Renjun dengan beraninya
"Ini punya kamu?"
Hyunjin menunjukan alat time travel milik Renjun dalam genggamanya.Pastinya Renjun terkejut, ia langsung meraba kantong jaketnya dan ternyata benar, tidak ada.
"Balikin! Itu punya gua!"Renjun berusaha menggapai kembali benda miliknya ditangan Hyunjin yang sengaja ditinggikan.
"Siapa suruh ngelawan kita? Anak baru kok udah sok," ujar Jisung
"Banyak omong! Balikin ga!!" bentak Renjun
Bukannya takut, mereka bertiga malah tertawa mengejek.
"Binyik iming! Bilikin gi!" ledek Jisung
Napas Renjun sudah turun naik, tapi tak kunjung membuat ketiga makhluk itu puas.
"Kalo mau ini balik, tunggu sampe lo ga jadi anak baru lagi," bisik Hyunjin ditelinga Renjun
"Yok pulang gess!" Hyunjin berlalu sambil mem-body pundak RenjunRenjun mengepalkan tangannya kuat-kuat, memberi sumpah serapah dalam hati.
"Argh!! Brengsek gila!! Emangnya mereka siapa?!" Renjun berteriak sambil menghentak-hentakan kaki
Renjun akhirnya pulang dengan rasa kesal, takut dan lelah. Kesal karena tiga makhluk brengsek tadi, takut alat itu dibuat macam-macam, dan lelah karena sekolah sendirian tanpa circle, itu membuat Renjun mengeluarkan tenaga ekstra.
"Halmeoni, njun pulang!"
Renjun langsung merebahkan diri disamping Hao yang sedang nonton TV"Anaknya tuan Huang kenapa nih? Badmood banget kayanya," tanya Hao
"Ga tau males, mau tidur!" Renjun menenggelamkan wajahnya dibalik bantal sofa
"Renjuna.. Ganti dulu bajumu, mandi, makan malam, baru boleh tidur," ujar halmeoni
Renjun dengan sigap langsung bangun, kalau yang memberi perintah halmeoni.
"Nee halmeoni!"
Setelah makan malam, Hao tiba-tiba ikut masuk ke kamar Renjun padahal ia sudah disediakan kamar tamu untuk tidur.
"Ngapain ikut-ikut?"
"Mau ngomong sesuatu," jawab Hao
"Aku cape, besok aja!" Renjun mendorong tubuh Hao keluar dari kamar
"Ini tentang Haechan!"
Renjun langsung berhenti mendorong, dan ia malah menarik Hao untuk duduk diatas kasur.
"Apa?"
"Kamu inget kan tadi pagi aku nanyain rumah Haechan?"
"Iya. Kamu beneran mampir kesana? Ngapain?"
Hao merilekskan tubuhnya sebelum bicara.
"Sebenernya ga penting-penting amat sih, tadi cuma sempet ngobrolin tentang mimpi Haechan aja, abis itu dia langsung ga mood ngomong lagi."Raut wajah Renjun bertanya-tanya.
"Mimpi apa? Seburuk apa sampe ngebuat Haechan badmood ngomong?""Dia mimpiin aku dateng ke rumahnya, persis kaya yang aku lakuin tadi pagi. Makanya pas aku baru dateng dia langsung mutus omongan, karena kata dia yang aku omongin sama kaya yang di mimpi."
Baru awalan saja rasanya bulu kuduk Renjun berdiri.
"Terus lanjutlah obrolannya, dan didalem mimpi itu Haechan ngebujuk aku buat time travel ke beberapa bulan setelah kejadian kemaren yang kita ikut campur."
Renjun hanya angguk-angguk dengan wajah serius.
"Setelah time travel kesana ternyata Donghyuck udah berpulang, tapi mimpinya masih gantung, endingnya Haechan tetep ga tau adeknya ini udah berhasil atau belom, itu karena aku keburu ngebangunin dia."
Renjun speechless.
"Eh njun, tapi jarang-jarang loh aku pake alat time travel punyaku terus demam setelahnya."
"Emangnya Haechan demam?"
"Iya. Jadi aku masih bisa ngewajarin kalo mimpinya bisa seaneh itu, namanya juga lagi sakit."
"Emang Haechan lagi kurang fit kali, makanya bisa sampe demam," ujar Renjun
"Biasanya sih aku demam kalo orang yang aku tinggal tiba-tiba disana, di tempat time travel, masih belom mau ditinggal."
"Apa iya? Tau dari mana?" Renjun ragu-ragu mau percaya
"Aku udah bertahun-tahun megang alat itu Renjun, kok masih heran aja sih."
"Hmm.. Jadi? Mungkin aja Donghyuck masih mau ketemu hyung-nya gitu?"
"Maybe. Tapi kita ga boleh ikut campur lagi, cukup ketidak sengajaan aja yang ngebuat kita terlibat."
Renjun angguk-angguk.
"Ya udah, gitu aja. Silahkan tuan muda Huang beristirahat, hamba sahaya ingin pamit undur diri."
Hao melangkah pergi dari kamar Renjun dengan langkah kecil-kecil, berharap Renjun memanggilnya lagi.Renjun sebenarnya ingin memberitahu Hao tentang alat time travel-nya yang direbut paksa. Namun, tidak jadi. Telinganya terlalu lelah untuk mendengar ocehan tidak jelas yang akan diberikan lawan bicaranya nanti.
"Night~" Renjun malah langsung merebahkan diri, membuat Hao terpaksa pergi
Meanwhile..
Di tongkrongan Hyunjin dkk."Apa sih, ngapain tu bocah bawa ginian ke sekolahan? Kuno banget."
Felix melempar-lempar benda tersebut ditangannya."Gua perhatiin, tu anak emang agak laen sih. Coret-coretan dibukunya aja gambar-gambar ga jelas," sahut Jisung
"Lo berdua sadar ga sih kalo beberapa hari kemaren circle-nya dia tingkahnya aneh-aneh, obrolannya juga, terus tadi pagi malah pada kompak ga sekolah," ujar Felix
"Seperhatian itu lu sama mereka?" Hyunjin tertawa meledek
"Ck. Serah deh, gua kan punya mata!"
"Eh coba liat ini."
Alat tersebut sudah pindah tangan ke Jisung."Ih jangan sembarangan diputer, nanti rusak!" larang Hyunjin
"Telat, udah diputer."
Jisung hanya bisa nyengir kuda tanpa rasa bersalah.~~~
TBC.
VOMENT JUSEYO!Author resmi ngeganti visualisasi wp ini jadi 00L all fandom. Judul cerita udah sedikit dirubah, tapi engga tau kenapa malah berubah lagi ke yang awal.
So, 00L nambah:
Zhang Hao ZB1
Han Jisung SKZ
Felix Lee SKZ
Hwang Hyunjin SKZ
Seungmin SKZ (msh jdi kameo)
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel || 00L All Fandom
Science FictionJangan dibaca kalo masih mau idup tenang⚠ "Hammond, dari University of North Carolina di Chapel Hill, menyatakan bahwa massa negatif dibumi belum ditemukan. Pertama, jika benda jatuh ke bumi, kemudian bumi akan menerima dorongan kuat tanpa penolakan...