11. Rumah Haechan

55 10 5
                                    

Tidak disangka, ternyata mereka bisa beradaptasi dengan cepat. Jeno, Jaemin, Zayyan dan Lex, mereka tidak memiliki kendala sama sekali.

Tak terasa pula, lima hari sudah Haechan dan Renjun lewati bersama teman asingnya, yang berarti sisa empat hari lagi untuk kembali ke masanya.

"Oh i hate this distance, and i hate singing~~"
Haechan mengambil note tinggi sambil bernyanyi, sukses mendapat atensi dari teman-temannya yang berada dalam mobil

"Oah.. Kamu cocok jadi penyanyi chan." ujar Jaemin

"Kalo mau jadi trainee kayanya udah telat, aku udah nyaman jadi remaja jompo soalnya," sahut Haechan

"Kalo gitu terus kapan suksesnya chan? Keluar dong dari zona nyaman," balas Renjun

"Kapan-kapan aja deh, sekarang lagi nyambi jadi babysitter Donghyuck."

Haechan turun lebih dulu dari mobil Jaemin, disusul yang lain. Oh iya, ini pertama kalinya bagi mereka datang ke rumah Haechan, jadi ya...

"Sepertinya tidak asing," gumam Lex

"Ayo masuk!" ajak Haechan

Mereka berlima mengikuti langkah kaki Haechan yang mindik-mindik, takut kalau Donghyuck tiba-tiba terbangun, karena baru saja mama Lee pamit pergi dan menitipkan Donghyuck yang masih tertidur.

"Aishhh.." Haechan merutuki dirinya sendiri saat baru saja menutup pintu kamar, tapi sudah terdengar tangis Donghyuck dari kamar sebelah

"Kenapa gue harus punya adek sih?! Merepotkan!" keluh Haechan

"Biar aku aja, aku juga punya adik, dan aku lagi kangen sama dia," pinta Lex

Haechan tersenyum penuh arti. "Boleh, boleh, silahkan.." dengan senang hati Haechan mengantarkan Lex untuk bermain dengan adik kecilnya

"Sama Lexeu-ssi dulu ya bro, hyung lagi sibuk, bye!" Haechan menutup pintu kamar Donghyuck, menyisakan Lex dan bocil-nya Haechan

"Oh, anyeong Donghyuck-ah.." sapa Lex

Donghyuck diam menatap lekat manik Lex, seakan bertanya "siapa lo?" dengan wajah tengilnya

"Kamu masih asing ya sama ajussi?"

Donghyuck mengabaikan Lex yang masih berusaha berkenalan. Sampai akhirnya Lex menggambarkan sesuatu di kertas kosong yang ada.

Donghyuck diam saja memperhatikan sambil mengolom-ngolom mainan di mulutnya.

Jangan ragukan keahlian menggambar Lex a.k.a profesor Gyu. Ia menggambar bangunan-bangunan bertingkat di masanya, serta gedung melayang layaknya animasi kartun.

Dari sebelah ruangan, tepatnya di kamar Haechan. Manusia-manusia penghuninya sedang mengerjakan tugas kelompok sekolah.
"Donghyuck tumben diem aja, biasanya kalo sama aku selalu ngereog."

"Itu karena hyung-nya jail, makanya dia ngereog," sahut Renjun

"Oh seperti ituh.."

Sementara itu, Donghyuck mulai dekat dengan Lex. Ia sudah mau dipangku, sambil mendengarkan Lex mempresentasikan gambarannya, lalu memberikan wejangan singkat.

"Dimasa depan nanti, tidak ada yang tidak mungkin. Kamu harus bisa mengikuti perkembangan zaman, atau kalau bisa, kamu yang merubahnya."

"Kalo kamu udah dewasa nanti, harus jadi orang yang jenius, biar bisa dikenal banyak orang, biar bisa jadi orang sukses. Karena, kalo kamu tidak pintar dan tidak sukses, kamu tidak akan dihargai, itu pernah ajussi rasakan. Itu jadi motivasi untuk diri ajussi sendiri, bahwa ajussi tidak boleh kalah sama oranglain, sampai akhirnya ajussi dapat gelar profesor diusia muda."

Time Travel || 00L All FandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang