26. Kilas Balik II

24 2 0
                                    

(Cuma nyeritain poin² kejadian yang mereka alamin, ga logis? Bodoamat)

"Astagaa!! Ini dimana?" gumam Jiwoong

"Kenapa kantor kita jadi gubuk kecil begini?" ujar Seungmin

"Siapa kalian?" tanya Jiwoong

"Dahlah, ga usah formal lagi, mungkin ini mimpi doang," ujar Doyoung

Seungmin bangun lalu membersihkan celana serta bajunya dari debu. Jiwoong dan Doyoung yang melihat itu langsung paham siapa dia.
Kim Seungmin, dia takut akan kotor. Tapi tidak seberlebihan dan tidak sama dengan pengidap OCD atau mysophobia, bisa disebut ia adalah pengidap Obsessive-Compulsive Personality Disorder (OCPD)--Perfeksionis.

"Seungmin?" panggil Jiwoong

Seungmin pun langsung menoleh, tapi tidak memberi respon apapun. Lalu berlalu keluar sambil bergidik jijik karena merasa ruangan tersebut terlalu berantakan dan tidak higienis.

"Tunggu! Berarti kamu Jiwoong, soalnya saya Doyoung."

"Iya."

Jiwoong pergi meninggalkan Doyoung sendirian untuk menyusul Seungmin. Namun sayangnya, ia kehilangan jejak.

Berujung lah mereka bertiga berpencar, karena Jiwoong sudah pergi terlalu jauh untuk kembali ke Doyoung.

Dengan hanya penerangan lampu jalan, Jiwong menyusuri jalanan yang sudah lumayan sepi, entah kini sudah jam berapa.
Ia terus berjalan hingga matanya menangkap sebuah tempat makan bertuliskan Ramen Korean.

"Permisi ajussi, apa masih buka?" sapa Jiwoong sopan ke paman yang baru saja keluar untuk buang sampah

"Ah, sepertinya kamu pelanggan terakhir kami," jawab si paman

Jiwoong hanya tersenyum sambil mengikut masuk.

"Euh, ajussi, apa boleh saya meracik bumbu sendiri? Kebetulan saya punya resep ramen turun temurun," ujar Jiwoong

"Karena kamu pelanggan terakhir, jadi, mari!" ajak paman

Jiwoong memang ahli dalam bidang memasak, karena robot pendampingnya juga sering mengajarkannya waktu ia belum terjun ke dunia kerja pemerintah.

"Sepertinya kamu sangat pandai, apa sebelumnya pernah membuka toko ramen?"

"Ahaha, tidak ajussi, saya hanya belajar sendiri."

Saat sudah selesai, Jiwoong membiarkan paman untuk ikut mencicipi. Dan reaksinya sangatlah sesuai ekspetasi.

"Eum.. Enak.. Kamu sangat berbakat, ngomong-ngomong siapa namamu?"

"Saya Kim Jiwoong, ajussi."

"Oh, kenalkan, saya Kim Haneul."

"Nee, Haneul-ssi."

"Kamu sudah punya pekerjaan?" tanya Haneul

Jiwoong agak ragu untuk menjawab, karena dirinya tidak tahu apa dan siapa yang sedang ia mainkan perannya ini.
"Belum."

"Serius? Kebetulan saya baru saja kehilangan salah satu pekerja disini."

"Maksud ajussi? Saya diminta jadi pekerja disini?"

"Kalau kamu bersedia."

"Tapi, ada masalah lain. Rumahku..." gumam Jiwoong yang masih bisa didengar Haneul

"Ah.. Saya tau permasalahanmu anak muda, kamu telat bayar uang sewa ya? Kalau begitu, tinggal saja dengan saya, kebetulan saya tinggal sendiri."

Sungguh awalan takdir yang menyenangkan untuk Kim Jiwoong. Tetapi tidak dengan kedua kawannya yang masih tidak ada perubahan.

Time Travel || 00L All FandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang