01

6.6K 524 2
                                    

Di lobby kampus terlihat 2 orang perempuan berjalan beriringan untuk keluar

"Nov, rambut lo dah mulai luntur dah, kapan cat lagi, ikut gue" yang di panggil menoleh ke arah temannya itu

"Kaga tau, kapan-kapan kali, gue masih sibuk kerja, lo kan tau bos gue gimana" sahut Nova

"Iye sih, ngeri bener bos lo" mereka berbincang hingga tak terasa telah tiba di gerbang keluar

"Gue duluan ya, Din" Nova melambaikan tangannya kepada Dinda sambil berlari kecil kearah berlawanan untuk ketempat kerjanya

Ada baiknya kita perkenalan dulu kan ye

Nova atau lebih tepatnya Novanda Arbey, perempuan yatim piatu yang besar di panti asuhan, hingga umurnya yang ke 16 memutuskan untuk ke kota A berbekal uang saku dari ibu panti yang tak seberapa

Untuk menutup kekurangan keuangannya Nova mencari pekerjaan, memang sulit karena dia masih di bawah umur, namun kabar baik dia diterima bekerja di sebuah minimarket

Mengandalkan kepintarannya Nova diterima di SMA yang terbilang elit dengan beasiswa penuh

Waktu siang di gunakan untuk sekolah sedangkan malam harinya dia gunakan untuk bekerja, syukur-syukur saat di sekolah tidak ada yang membulinya, kalian tau kan ya, biasanya kalau sekolah elit ada aja yang membuli

Hingga usianya yang ke 18, Nova lulus dengan peringkat yang memuaskan, kemudian dia melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi

Nova masuk di kampus ternama dengan jurusan fashion design, tentunya dia mendapatkan beasiswa, walaupun tidak penuh, setidaknya dia mendapatkan keringanan

Ketika masuk tahun ke-2 kuliah Nova memutuskan keluar dari pekerjaan sebagai karyawan minimarket, dan bekerja sebagai pegawai di butik, walaupun butik kecil namun gajinya lebih besar daripada dia bekerja di minimarket

Sekarang Nova memasuki bangku kuliah tahun ke-3, memang masa-masa mahasiswa sibuk skripsian

Namun Nova masih bisa mengimbanginya dengan bekerja, ya gimana lagi gak kerja gak ada duit boss

Udah segitu aja perkenalan dari Nova

Kling

Suara pintu terbuka, menandakan ada yang berkunjung ke butik tempatnya

" Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" Nova dengan setelan kerjanya berjalan menghampiri seorang wanita dan anak yang baru saja masuk

"Ah iya, aku sedang mencari baju untuk pesta ulang tahun untuk anakku" Wanita itu memegang bahu anaknya

"Baiklah, mari ikut saya" Nova berjalan menunjukkan jalan ke etalase khusus pakaian anak

"Adek mau pakaian warna apa?" Nova bertanya kepada anak kecil itu serta berjongkok menjajarkan tingginya

Anak kecil itu terlihat kebingungan melihat gaun gaun kecil di depannya, sedangkan ibunya sendiri sedang melihat-lihat gaun untuk dirinya sendiri, ditemani karyawan lain

"Mau warna pink!" Anak kecil tersebut menunjuk gaun warna pink dengan hiasan kupu-kupu 3d

"Wahhh, pilihan yang bagus, sini ikut kakak coba bajunya" Nova menggandeng anak kecil itu menuju ruang ganti, tidak lupa untuk membawa bajunya

Waktu berjalan ternyata malam sudah tiba, Nova melihat jam menunjukkan angka 21.00, waktunya untuk pulang

Nova mengganti setelan kerjanya dengan bajunya sendiri, tidak lupa mengunci lokernya

Nova menghampiri bosnya di ruang kerjanya "Bos, saya pulang dulu ya"

Bosnya hanya menganggukkan kepalanya karena mata dan tangannya masih fokus pada lembar pekerjaannya



Entah kenapa malam hari ini terasa berbeda bagi Nova, atau mungkin hanya perasaannya

"Anjing, ga enak bener perasaan gue" tangannya saling bertaut untuk mengurangi rasa gelisahnya

Sambil berjalan Nova megenakan earphone-nya sambil mendengarkan musik untuk menghalau sepi serta membaca novel online di handphonenya

Tiba di lampu merah Nova menunggu lampunya menyala ke warna merah, setelah menunggu beberapa saat, akhirnya berubah warna

Nova berjalan santai menyebrang jalan, tanpa tau bahaya yang mengancamnya. Dari arah barat ada mobil melaju dengan kecepatan tinggi, menuju Nova

"NAK MINGGIR"

"HEI, NAK"

"#(29$)AASSFGH"

Teriakan-teriakan dari warga sekitar tidak terdengar oleh Nova karena volume musiknya yang tinggi

Hingga.....

BRUKKK...

Suara benturan keras terdengar menyakitkan ditelinga siapapun, masyarakat sekitar segera menuju ke arah tubuh Nova yang tergeletak bersimbah darah

'Ap..a...ini...' Nova masih kebingungan dengan apa yang terjadi padanya, tak lama kemudian Nova merasakan kepalanya sakit seperti tertusuk ribuan jarum, badannya seperti mati rasa

"TELPON AMBULAN, CEPAT

"Kasihan sekali anak itu..."

"Dasar pemabuk sialan"

"Nak..jangan tutup..mat-"

Terlambat, Nova sudah tidak kuat mempertahankan kesadarannya hingga akhir menghembuskan nafas terakhirnya

Salah seorang warga mengecek nadi dan nafasnya

"Astaga, dia sudah tidak bernafas...."

Ambulan serta polisi datang beberapa saat kemudian, kru ambulan segera membawa mayat Nova dan polisi segera mengamankan sekitar serta menahan pemabuk yang mengendarai mobil tadi

Ibu panti serta anak-anak panti yang mendengar kabar kematian Nova segera berangkat menuju ke kota A

Tak hanya ibu panti serta anak-anak yang berduka, Dinda sebagai teman sekaligus sahabat satu-satunya ikut terpuruk mendengar kabar tersebut

Di rumah duka yang disediakan rumah sakit, terdengar tangisan anak-anak


-TBC-


Just An Ordinary NPCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang