Ruby, Silvy, dan Olive berjalan menuju kelas sihir bersama, selama diperjalanan mereka berbincang-bincang
"Kalian ingin mengambil ekstra apa? Aku sebenarnya ingin ikut alkimia, tapi otakku ini tidak dapat mengikutinya, salah dikit saja boom meledak" Olive memegangi kepala seakan-akan sedang sakit kepala
Ruby dan Silvy tertawa mendengarnya, " jangan terlalu jujur Olive, kami tahu kok" Silvy memegang bahu Olive seperti memberi semangat, walau tidak berguna
Olive memberikan tatapan sinisnya kepada Silvy, Ruby dan Silvy kembali tertawa
"Aku belum tau ingin mengambil apa" kata Ruby, memegang dagunya seperti berpikir
"Aku juga, 5 hari lagi akan ada pesta penyambutan murid baru, selain pesta juga akan digunakan untuk promosi ekstra " jelas Silvy
"Kau tau darimana?" Tanya Olive heran
"Hei, apa kau lupa siapa kakaknya?" Ruby balik bertanya kepada Olive
Olive seketika menepuk dahinya keras "Ah! Bagaimana aku bisa lupa, kakaknya kan ketua kesiswaan "
Tak terasa mereka sudah berada di kelas sihir, mereka bertiga duduk berdampingan
Kemudian masuklah 4 orang perempuan, salah satunya adalah Beatrice
Beatrice dan teman-temannya menuju ke bangku Ruby
" Kak.. bisakah kakak pindah, aku ingin duduk disana?" Dengan tidak tau malunya Beatrice mencoba merebut bangku yang dipakai Ruby
"Bukankah masih banyak bangku yang lain?" Tanya Ruby sengit
"Ta-tapi..aku juga ingin dekat dengan putri.." Beatrice menundukkan kepalanya
Serentak siswa lain menolehkan kepala mereka kearah bangku Ruby
Olive ingin membuka mulut membela Ruby, namun tangannya ditahan Ruby
"Tidak apa" ucap Ruby pada Olive
Ruby berdiri dan berjalan menuju bangku kosong lain, dan duduk disana
Tidak terima melihatnya Olive dan Silvy ikut berdiri dan duduk kembali bersama Ruby
"Aku tidak ingin duduk dengan orang yang merebut milik orang lain" sebelum Silvy pergi dia mengucapkan kata itu kepada Beatrice
Tanpa diketahui siapapun, diam-diam Beatrice mengepalkan tangannya hingga memutih
Pelajaran dimulai, Ruby mendengarkan penjelasan guru mengenai teori-teori dasar sihir dengan cermat
" Baiklah anak-anak besok kalian akan melakukan pemanggilan roh, jadi siapkan diri kalian" Guru perempuan didepan merapikan buku-bukunya bersiap mengakhiri pelajaran
"Pelajaran berakhir, terimakasih semuanya, dan Ruby Sinclair temui saya di ruang guru"
Guru itu berlalu meninggalkan kelas, siswa lain segera membubarkan diri untuk keluar entah kembali asrama atau ke kantin
"Kenapa guru memanggilmu?" Tanya Olive, mereka bertiga masih duduk di bangku kelas
"Ya mana kutahu, aku saja belum kesana" Olive hanya menyengir
Mereka kemudian bangkit dan keluar kelas, Ruby mengambil arah berlari karena harus ke ruang guru
Tok tok tok~
"Masuk" terdengar suara pria menyuruh Ruby masuk ke ruang guru
"Permisi, pak, saya mencari Bu Sarah "
" Ruby, kemarilah " belum si bapak membalas, Ruby sudah dulu dipanggil oleh Bu Sarah
Ruby membungkukkan badan sebentar ke si bapak kemudian berlalu ke meja Bu Sarah
" Ini, ibu sudah dengar dari kepala sekolah kau terlambat 2 hari saat masuk" Bu Sarah memberikan sebuah buku kepada Ruby, Ruby menerimanya
" Kau bisa gunakan itu untuk belajar, dan persiapkan dirimu untuk besok "
Mata Ruby memperhatikan roh yang ada di samping Bu Sarah, 'roh tingkat menengah kah, semoga besok aku setidaknya mendapatkan roh tingkat menengah' batin Ruby berharap
" Terimakasih Bu" Ruby membungkukkan badannya dan izin untuk keluar
Ruby berjalan menuju asramanya, sesekali membalas sapaan roh-roh di sekelilingnya
Ruby membuka pintu asramanya dan kosong, sepertinya Sean masih berada di kelasnya
Ruby melepas blazer luarnya menyisakan kemeja dan celana, lalu Ruby dikagetkan dengan suara ketukan pintu
Tok tok tok
"Siapa?" Tanya Ruby berjalan kearah pintu dan membukanya
Ternyata Olive dan Silvy yang mengetuk pintu kamarnya, "oh kalian, ada apa?" Ruby membuka pintunya lebar- lebar
" Ayo ikut kami melihat duel kelas 1 dan 2, di kelas kesatria" ajak Olive
"Katanya duelnya di lapangan luar jadi siapa saja boleh melihatnya" tambah Silvy
Ruby menimbang-nimbang, akhirnya mengiyakannya, hitung-hitung cari hiburan daripada gabut di kamar
Ruby kembali menutup kamarnya tidak lupa menguncinya juga
"Ramai sekali, kukira tidak akan seramai ini" Ruby celingukan mencari teman-teman mereka yang lain
"Kurasa karena pangeran ikut, jadi banyak yang melihatnya" jelas Olive, Ruby hanya ber-oh ria
Dari kejauhan Ruby melihat Noah melambaikan tangannya pada mereka bertiga
" Itu Noah, ayo kesana" Ruby menunjuk ke arah Noah yang berbeda lumayan jauh dari mereka
Ruby berjalan lebih dahulu, Silvy dan Olive mengikutinya dari belakang
TBC
Untuk membedakan siswa sihir dan kesatria, mereka diberi Bros kecil dengan batu permata
Merah untuk kesatria dan biru untuk sihir
Jangan lupa tekan bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
Just An Ordinary NPC
Fantasy🚫‼️🚫‼️🚫‼️🚫‼️ Homophobic dni Inget ini cerita humu alias bxb aka bl atau boyslove, kalau gak suka silahkan get out . . . . . Novel berjudul "angel heart" merupakan novel yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat kalangan remaja perempuan Nove...