09

3.1K 361 3
                                    

Ruby, Silvy, dan Olive berjalan menuju kelas sihir bersama, selama diperjalanan mereka berbincang-bincang

"Kalian ingin mengambil ekstra apa? Aku sebenarnya ingin ikut alkimia, tapi otakku ini tidak dapat mengikutinya, salah dikit saja boom meledak" Olive memegangi kepala seakan-akan sedang sakit kepala

Ruby dan Silvy tertawa mendengarnya, " jangan terlalu jujur Olive, kami tahu kok" Silvy memegang bahu Olive seperti memberi semangat, walau tidak berguna

Olive memberikan tatapan sinisnya kepada Silvy, Ruby dan Silvy kembali tertawa

"Aku belum tau ingin mengambil apa" kata Ruby, memegang dagunya seperti berpikir

"Aku juga, 5 hari lagi akan ada pesta penyambutan murid baru, selain pesta juga akan digunakan untuk promosi ekstra " jelas Silvy

"Kau tau darimana?" Tanya Olive heran

"Hei, apa kau lupa siapa kakaknya?" Ruby balik bertanya kepada Olive

Olive seketika menepuk dahinya keras "Ah! Bagaimana aku bisa lupa, kakaknya kan ketua kesiswaan "

Tak terasa mereka sudah berada di kelas sihir, mereka bertiga duduk berdampingan

Kemudian masuklah 4 orang perempuan, salah satunya adalah Beatrice

Beatrice dan teman-temannya menuju ke bangku Ruby

" Kak.. bisakah kakak pindah, aku ingin duduk disana?" Dengan tidak tau malunya Beatrice mencoba merebut bangku yang dipakai Ruby

"Bukankah masih banyak bangku yang lain?" Tanya Ruby sengit

"Ta-tapi..aku juga ingin dekat dengan putri.." Beatrice menundukkan kepalanya

Serentak siswa lain menolehkan kepala mereka kearah bangku Ruby

Olive ingin membuka mulut membela Ruby, namun tangannya ditahan Ruby

"Tidak apa" ucap Ruby pada Olive

Ruby berdiri dan berjalan menuju bangku kosong lain, dan duduk disana

Tidak terima melihatnya Olive dan Silvy ikut berdiri dan duduk kembali bersama Ruby

"Aku tidak ingin duduk dengan orang yang merebut milik orang lain" sebelum Silvy pergi dia mengucapkan kata itu kepada Beatrice

Tanpa diketahui siapapun, diam-diam Beatrice mengepalkan tangannya hingga memutih


Pelajaran dimulai, Ruby mendengarkan penjelasan guru mengenai teori-teori dasar sihir dengan cermat

" Baiklah anak-anak besok kalian akan melakukan pemanggilan roh, jadi siapkan diri kalian" Guru perempuan didepan merapikan buku-bukunya bersiap mengakhiri pelajaran

"Pelajaran berakhir, terimakasih semuanya, dan Ruby Sinclair temui saya di ruang guru"

Guru itu berlalu meninggalkan kelas, siswa lain segera membubarkan diri untuk keluar entah kembali asrama atau ke kantin

"Kenapa guru memanggilmu?" Tanya Olive, mereka bertiga masih duduk di bangku kelas

"Ya mana kutahu, aku saja belum kesana" Olive hanya menyengir

Mereka kemudian bangkit dan keluar kelas, Ruby mengambil arah berlari karena harus ke ruang guru

Tok tok tok~

"Masuk" terdengar suara pria menyuruh Ruby masuk ke ruang guru

"Permisi, pak, saya mencari Bu Sarah "

" Ruby, kemarilah " belum si bapak membalas, Ruby sudah dulu dipanggil oleh Bu Sarah

Ruby membungkukkan badan sebentar ke si bapak kemudian berlalu ke meja Bu Sarah

" Ini, ibu sudah dengar dari kepala sekolah kau terlambat 2 hari saat masuk" Bu Sarah memberikan sebuah buku kepada Ruby, Ruby menerimanya

" Kau bisa gunakan itu untuk belajar, dan persiapkan dirimu untuk besok "

Mata Ruby memperhatikan roh yang ada di samping Bu Sarah, 'roh tingkat menengah kah, semoga besok aku setidaknya mendapatkan roh tingkat menengah' batin Ruby berharap

" Terimakasih Bu" Ruby membungkukkan badannya dan izin untuk keluar



Ruby berjalan menuju asramanya, sesekali membalas sapaan roh-roh di sekelilingnya

Ruby membuka pintu asramanya dan kosong, sepertinya Sean masih berada di kelasnya

Ruby melepas blazer luarnya menyisakan kemeja dan celana, lalu Ruby dikagetkan dengan suara ketukan pintu

Tok tok tok

"Siapa?" Tanya Ruby berjalan kearah pintu dan membukanya

Ternyata Olive dan Silvy yang mengetuk pintu kamarnya, "oh kalian, ada apa?" Ruby membuka pintunya lebar- lebar

" Ayo ikut kami melihat duel kelas 1 dan 2, di kelas kesatria" ajak Olive

"Katanya duelnya di lapangan luar jadi siapa saja boleh melihatnya" tambah Silvy

Ruby menimbang-nimbang, akhirnya mengiyakannya, hitung-hitung cari hiburan daripada gabut di kamar

Ruby kembali menutup kamarnya tidak lupa menguncinya juga



"Ramai sekali, kukira tidak akan seramai ini" Ruby celingukan mencari teman-teman mereka yang lain

"Kurasa karena pangeran ikut, jadi banyak yang melihatnya" jelas Olive, Ruby hanya ber-oh ria

Dari kejauhan Ruby melihat Noah melambaikan tangannya pada mereka bertiga

" Itu Noah, ayo kesana" Ruby menunjuk ke arah Noah yang berbeda lumayan jauh dari mereka

Ruby berjalan lebih dahulu, Silvy dan Olive mengikutinya dari belakang






TBC

Untuk membedakan siswa sihir dan kesatria, mereka diberi Bros kecil dengan batu permata

Untuk membedakan siswa sihir dan kesatria, mereka diberi Bros kecil dengan batu permata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merah untuk kesatria dan biru untuk sihir

Jangan lupa tekan bintang

Just An Ordinary NPCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang