17

1.7K 182 13
                                    

Di lorong asrama Ruby terlihat sedang fokus membaca bukunya, tanpa dia ketahui ada seseorang yang sedang berjalan dari arah berlawanan

Bukk!

Bahu Ruby menabrak bahu orang tersebut hingga dia oleng kebelakang, Ruby menutup mata siap-siap menerima sakitnya lantai yang keras

' loh....kok gak sakit cuk??' Ruby membuka matanya, dan berhadapan dengan pemuda rambut putih dengan mata hijau yang menyala

Tangan pemuda tersebut sedang menahannya dengan cara memeluk pinggang rampingnya

" Astaga! Pangeran!" Ruby sontak bangkit hingga pelukan Gerald terlepas

" Maafkan saya, maafkan saya!" Ruby membungkukkan badannya 2 kali, Gerald yang melihatnya tertawa pelan

Kemudian Gerald mengambil buku Ruby yang terjatuh, dan menyerahkannya kembali ke sang pemilik

" Ini bukumu" Ruby menerimanya dengan kikuk, dia serasa ingin mengutuk dirinya sendiri karena kecerobohannya

" Sekali lagi maafkan saya" Gerald mengangguk kemudian mengecek jam sakunya

"Ini sudah hampir jam malam, pergilah" Ruby mengangguk, kemudian berlalu meninggalkan Gerald

Namun sebelum itu Ruby berbalik, "pangeran! Selamat malam!" Ruby sedikit berseru karena jarak mereka yang agak jauh, lali Ruby berbalik dan berjalan kembali ke kamar

Ruby tidak tahukah jika tindakannya tersebut membuat jantung seseorang sedang berdetak dua kali lipat

" Sialan, dia manis sekali" Jarang sekali  Gerald menggunakan kata kasar untuk orang lain seperti itu

Gerald kemudian berjalan kembali sambil tersenyum seperti orang gila

Ruby sudah berada di kamarnya, sudah mandi juga, sekarang dia harus mengerjakan tugas dari guru mata pelajaran umum

Sean yang sedang ditempat tidur terlihat sedang mengelap pedang miliknya

" tidakkah matamu lelah?" Tanya Sean

"Tidak, kenapa?" Tanya Ruby kembali, namun tatapannya tetap pada buku

" Hehehehehe, besok aku lihat yaaa" pinta Sean, tentu mereka di kelas yang sama dan memiliki tugas yang sama, namun Sean malas mengerjakan

Ruby mengangguk saja, toh hanya tugas, Sean yang melihatnya tersenyum senang

Sean meletakkan pedangnya, dan memilih untuk tidur
"Aku tidur dulu, jangan lupa matikan lampu jika kau sudah selesai, selamat malam"

"Iyaa, selamat malam"

Ruby merenggangkan ototnya yang kaku karena terlalu lama duduk

Dia mengeluarkan telurnya dan melakukan ritual seperti biasa

Ting!

"....20%"
"....10%"
"....5%"
"..3%..2%..1%"

Telur tersebut mulai retak sedikit demi sedikit, Ruby melihat sepasang cakar yang sedang mencoba keluar dari cangkang

Kemudian terlihat badan nya dengan bulu berwarna putih, dan sepasang mata emas terlihat

Telur sudah pecah seutuhnya, terlihat seekor naga kecil sedang menatap Ruby kebingungan

Ting!

"Selamat! Anda telah menetaskan telurnya!!"

"Hadiah sedang di proses!"

Ting!

Ruby Sinclair

Mana             : 155/155
Kecantikan   : 85
Ketampanan : 7
Kelembutan  : 55
Kepintaran    : 94
Keterampilan: 72
Kelicikan        : 40

Point : 4.440

Ruby merasakan tubuhnya mengeluarkan cahaya, namun hanya sesaat, dia tidak terlalu merasakan perbedaan yang besar

Ruby mengambil cermin, kemudian meneliti wajahnya, ' astogeh, ini anak udah cantik, dapet ginian tambah cantik lagi anjirr'

Ruby nendudukan diri ke kursi kembali
' loh, pantat gue kok empuk yh?! ' Ruby menyentuh pantatnya yang memang lebih montok dari biasanya

' anjir, kok bisa?! '

Ruby menatap naga kecil didepannya yang juga sedang menatapnya, naga itu berjalan pelan mendekati Ruby

Naga itu menggesekkan kepalanya pada tangan Ruby, Ruby membuka telapak tangannya membiarkan naga itu menaikinya

Ruby membawanya kehadapannya, dia mengelus kepala naga itu dengan kedua jarinya

Naga itu terlihat senang dengan perlakuan Ruby

Ting!

" Tuan! Anda bisa memberikan nama!"

Ruby melihat layar hologram didepannya, dahinya berkerut sedang memikirkan sesuatu

"Nama ya??" Ruby memegang dagunya berpikir, matanya terpejam dengan alis yang tambah berkerut

' Hmmmm...apaan ya, otak gue mentok!' Ruby membuka matanya dan tangannya menggaruk rambutnya yang tidak gatal

" Zero dia jantan apa betina?" Tanya Ruby kepada Zero

" jawab! Dia jantan tuan!" Ruby menganggukkan kepalanya paham

' White? Anjir terlalu basic, apaan ya Topan? Aneh anjing, Sumanto?!' Setelah lama berfikir Ruby kembali menatap naga didepannya

" Cellos namamu cellos apa kau menyukainya?" Tanya Ruby kepada naga itu, dari responnya naga itu terlihat senang ekornya bergerak ke kanan dan ke kiri antusias

Ivie yang sejak tadi melihat kejadian itu tidak bisa tidak terkejut, dia terbang mengelilingi Ruby

"Ada apa Ivie?" Ivie menggelengkan kepalanya dengan cepat

Ting!

" Selamat, anda telah mendapatkan beast milik anda sendiri!"

"Trus ini naga gak bisa disembunyiin apa? Masa aku ke kelas bawa naga, orang-orang akan terkejut jika mereka melihatnya"

"Tentu bisa tuan, minta saja kepada naga itu" Ruby menatap zero dengan bingung

"Cellos sembunyikan dirimu" Naga putih itu mengeluarkan cahaya kemudian perlahan cahaya itu reda

Ruby menatap pergelangan tangannya yang terdapat tatto naga

"Oh?! Keren!!" Ruby memekik senang dan mengangkat tangannya tinggi

"Cellos keluarlah!" Pergelangan tangan Ruby mengeluarkan cahaya seperti tadi,  dan Cellos muncul di hadapannya layaknya angin

"Keren keren!!" Ruby bertepuk tangan semangat

"Euhh" Sean yang tidur di samping ranjang Ruby sedikit terganggu, Ruby yang melihatnya sontak menutup mulutnya

Ruby merebahkan tubuhnya ke kasur. Malam telah larut, karena kelelahan Ruby tertidur, Ivie yang melihat itu ikut tertidur di dekat kepala Ruby, jangan lupakan Cellos, dia juga ikut merebahkan diri di atas dada Ruby

Mereka pun turu




TBC

Makasih loh yang udah vote ma komen, lopek lopek😜😍😜🤭💓

Oh iya, sorry ya kalau banyak salah kata, maklum aja

Oh iya, sorry ya kalau banyak salah kata, maklum aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi jangan lupa vote dan komen yh😗😚😘🤩😏





Just An Ordinary NPCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang