08

3.2K 363 1
                                    

Pelajaran dilalui dengan khidmat, Ruby yang pintar dengan cepat mengikuti pelajaran, kadang dia bertanya pada Sean atau Silvy jika ada yang dia tidak ketahui

Ting tong teng~

Bel berbunyi menandakan waktu istirahat tiba, Ruby, Sean, Silvy membereskan bukunya dan segera menuju kantin mengisi kembali tenaga mereka

"Silvy kau mengambil kelas apa?" Tanya Ruby, mereka berjalan beriringan dengan Ruby berbeda ditengah

" Aku sihir, dan kalian apa?" Silvy menolehkan kepalanya kepada Ruby, tinggi mereka tidak terlalu jauh jadi Silvy tidak perlu mendongak, berbeda dengan kakaknya yang terlalu tinggi untuk ukuran remaja

" Aku kesatria dan Ruby sihir" Sean menjelaskan, dan Ruby mengangguk mengiyakan

" Kita akan sekelas lagi, nanti duduk disampingku ya, aku tidak memiliki teman lain, 2 hari lali aku hanya duduk sendiri " baju Silvy merosot kebawah, Ruby dan Sean yang melihatnya cekikikan

" Baiklah tuan putri "

" Hei! Jangan memanggilku seperti itu!" Sean dan Ruby kembali tertawa menggoda Silvy

Mereka sampai di kantin, suasana ramai, lebih ramai daripada saat makan malam

Sean menengok kanan kiri mencari teman-teman mereka yang lain

" Ah itu mereka, ayo kesana" Sean berjalan kemeja pojokan yang sudah ada Noah, Olive dan Thea disana

"Mereka siapa?" Tanya Silvy kepada Ruby yang ada disampingnya

" Teman-teman kami yang lain, akan ku kenalkan nanti" Silvy mengangguk semangat mendapatkan teman baru yang lain

Ruby dan Silvy segera menyusul Sean yang sudah duduk di bangku

" Teman-teman perkenalkan ini putri Silvy, panggil saja dia Silvy" Ruby memperkenalkan Silvy setelah menaruh nampan berisi sup jagung nya di meja

Mereka bertiga terlihat shock, bahkan olive sampai melongo, sedangkan Thea dan Noah hanya membelalakkan matanya

" A-ah...iya, aku Olive"

" Aku Noah"

" Thea"

Silvy mengangguk, " bolehkah aku ikut duduk disini?" Silvy bertanya pada mereka

" Tentu!" Noah menjawab dengan kaku

Silvy hanya tersenyum, kemudian dia duduk dan ikut memakan makanan, sesekali dia akan ikut menimbrung pembicaraan mereka

Semua makan dengan santai hingga....

"KAKAK!" Suara teriakan perempuan mengalihkan perhatian mereka, serempak mereka menoleh kearah asal suara

'Rambu merah bergelombang, kulit yang putih, mata yang berwarna ungu, sudah pasti itu karakter utama novel ini, Beatrice Sinclair' batin Ruby, dia tidak ingin terlibat dengan para karakter utama sebenarnya

Namun secara tidak langsung dia sudah terlibat karena berteman dengan Silvy yang notabenenya adik dari Gerald De Loughrey, salah satu harem Beatrice

Beatrice menghampiri Ruby " aku senang kakak sudah sembuh, maafkan aku tidak bisa menjenguk kakak saat sedang sakit" Beatrice mulai menitikkan air mata

"Kurasa kita tidak sedekat itu hingga aku mengijinkan mu memanggil ku kakak" teman-teman Ruby yang lain sudah tau bahwa Beatrice ini bukan adik kandung atau tirinya, hanya anak angkat, sudah wajar Ruby mencipta batasan seperti itu, jadi mereka hanya acuh

Beatrice kaget mendengarnya, kakaknya yang selama ini hanya diam dan acuh bisa menjawabnya

" Tapi...hiks..ayah sudah.. menyuruhku memanggilmu kakak" air mata Beatrice mulai deras

Mendengar keributan siswa lain mulai menaruh perhatian kepada Beatrice

Bisik bisik mulai terdengar dari berbagai arah

" Tega sekali dia...."

"Iya, jahat sekali, padahal mereka bersaudara"

"Aku pasti akan sakit hati jika mendengarnya

" Padahal Beatrice itu sangat baik, kenapa kakaknya jahat"

Melihat keadaan mulai tidak kondusif, Ruby memutuskan menyudahi makannya dan keluar kantin, teman-temannya mengikuti Ruby keluar kantin

Di sisi lain~

' berani sekali mereka membuatnya marah' mata ungunya menyala berbahaya

" Ethan, kenapa kau melamun" orang yang dipanggil menoleh memutus lamunannya

" Hm, bukan urusanmu" Ethan pergi meninggalkan kantin, teman satu-satunya itu segera mengikutinya

.

.

.

.

Di bangku taman Ruby dan yang lainnya duduk berhadap-hadapan

" Kenapa dia tadi, aneh sekali, tiba-tiba menangis" Olive membuka suara memecah keheningan, kelas sekali nadanya kesal

"Dia sekelas denganku, tapi kami tidak pernah menyapa, sebenarnya aku pernah menyapanya namun dia terlihat acuh, atau mungkin hanya perasaanku" ucap Noah mengangkat bahunya

' tunggu tidak seperti alur aslinya, seharusnya kan Beatrice terkenal ramah' batin Ruby bingung,

Ting tong teng~

Bel tanda istirahat selesai, mereka bangun dari duduknya dan membubarkan diri, Ruby, Silvy, dan Olive akan menghadiri kelas sihir, jadi mereka berjalan beriringan

TBC

Kayak gini bangkunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayak gini bangkunya

Hayoo Ethan tuh saha~~

Mohon maaf kalau ada typo
Jangan lupa vote dan komen

Just An Ordinary NPCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang