2 hari berlalu, Ruby masuk ke akademi seperti apa yang dikatakan ayahnya
Dalam kereta kudanya Ruby membaca buku tentang sihir yang dia dapatkan dari perpustakaan keluarganya
Informasi singkat tentang sihir, manusia aslinya tidak bisa mengeluarkan sihir secara langsung, mereka meminjam kekuatan dari roh, roh pun ada bermacam-macam roh api, air, angin, tanah, petir, cahaya, ice dan tumbuhan, dan memiliki tingkatan roh tingkat tinggi, sedang dan rendah, timbal baliknya kita mengorbankan mana kita
Roh sendiri tidak dapat dilihat oleh mata manusia, namun jika kita melakukan kontrak dengan roh maka kita dapat melihat wujudnya
Ada alternatif lain menggunakan sihir tanpa roh, yaitu dengan senjata, seperti mengalirkan mana ke senjata maka senjata itu akan menjadi senjata sihir
Sihir + roh = penyihir
Sihir + pedang = swordmasterDiketahui dalam novel Angel Heart, Beatrice memiliki Roh cahaya tingkat tinggi oleh karena itu dia memiliki sihir cahaya
Ruby tiba di depan gerbang akademi, saat dia turun ada seorang laki-laki tinggi menyambutnya
"Ruby Sinclair benar?" Suara yang terdengar dalam dan serak keluar dari mulut lelaki itu
Lelaki itu berjalan mendekati Ruby dan mengulurkan tangannya bermaksud berjabat tangan
"Benar, dan anda?" Ruby membalas uluran tangan tersebut, sebenarnya Ruby sedikit familiar dengan lelaki didepannya ini
Rambut putih dan mata hijaunya sungguh mencolok. Laki-laki tersebut agak terkejut Ruby menanyakan dirinya
" Aku ketua kesiswaan di akademi, Gerald De Loughrey" Gerald bingung apakah dirinya kurang terkenal hingga anak Marquess ini tidak tau siapa dirinya
'Loughrey..... Loughrey....kek tau ya..'
' Psstt.... zero! Siapa laki-laki ini?!'
Ting!
"Tuan! Dia adalah putra mahkota di kerajaan ini!"
'Sialan..'
"Astaga! Maafkan saya pangeran mahkota, ingatan saya agak terganggu karena baru sakit, saya salah karena tidak mengenali anda, sekali lagi maafkan saya" Ruby mengucapkan dengan cepat tanpa jeda dan membungkukkan badannya berulang kali
'Racun! Terimakasih kau menyelamatkanku!' ರ_ರ
Gerald sedikit tertawa, ingat! sedikit!
Agaknya tuan muda kita ini sudah menarik perhatian dari pangeran mahkota ini, Gerald jadi sedikit terhibur' lucu sekali..'
' astaga apa yang kupikirkan, tidak tidak' Gerald menggeleng kecil menghalau pikirannya tersebut
Ruby yang melihatnya seketika panik 'jangan-jangan gue gak dimaapin! Kalau gue dibunuh gimana?!masa baru idup mati lagi gue!'
"Pangeran! Maafkan saya!tolong jangan bunuh saya! " Ruby secara refleks memegang tangan Gerald dan menunjukkan wajah merah seakan ingin menangis
' oh tidak! tolong jangan tunjukkan wajah cantikmu seperti itu' telinga Gerald memerah melihat tatapan melas Ruby, sekuat tenaga Gerald menahan diri untuk tidak melakukan hal yang iya-iya
"Tidak! Tidak ada yang akan membunuhmu, bisakah kita langsung masuk?" Ruby bernafas lega, tangannya melepaskan genggamannya pada Gerald, dan berjalan membawa tasnya masuk mendahului Gerald
Gerald sedikit terbengong, merasa tangannya kosong, secara tidak sadar tangannya melakukan gerakan membuka dan menutup, sambil memandanginya
"Pangeran! Saya tidak tau jalannya!" Ruby sedikit berteriak karena jarak yang lumayan jauh
Gerald tersadar " Ah maafkan aku! Mari kutunjukan jalannya"
.
.
.
.Setelah tour singkat akademi nya, Ruby dan Gerald sampai di depan kamar asrama milik Ruby
"Jika ada yang tidak kau ketahui bisa tanya kepadaku atau anggota kesiswaan yang lain, dan juga teman sekamarmu kurasa masih dikelas" Gerald sebenarnya enggan meninggalkan laki-laki cantik didepannya ini, tapi karena dia harus kembali ke kelas untuk belajar jadi dia terpaksa pergi
"Baiklah aku pergi dulu,jaga dirimu" Gerald mengelus puncak kepala Ruby yang tingginya tidak lebih dari lehernya
'Apa-apaan itu, Lo kira gue anak kecil heh!?' tentunya Ruby hanya mengucapkannya dihatinya, bisa-bisa nyawanya melayang jika mengatakannya dengan lantang
Gerald pergi meninggalkan Ruby di kamarnya sendirian, Ruby memutuskan untuk menata barang-barang dan pakaiannya
Ruby segera mengenakan seragam yang di sediakan diatas kasurnya
Oh apakah aku sudah menjelaskan akademi apa ini
Jadi, akademi ini bernama akademi diamond, berdiri sejak raja pertama Kerajaan Demetrius, akademi ini terletak di pusat kota
Akademi ini sebenarnya hanya untuk bangsawan, namun rakyat biasa juga bisa asal memiliki bakat yang unggul seperti pedang, sihir, atau kepintaran
Namun, jarang rakyat biasa memiliki bakat seperti itu, jadi hanya sedikit siswa dari rakyat biasa
Seragam akademi diamond ini memiliki warna biru keunguan, tiap tingkatan memiliki pita yang berbeda, merah untuk kelas 1, biru untuk kelas 2, dan kuning untuk kelas 3
Sedangkan Ruby masih kelas 1, dan Gerald kelas 2 karena pitanya berwarna biru, selain itu Beatrice juga masih kelas 1, Ruby dan Beatrice itu seumuran hanya berbeda beberapa bulan dengan Ruby
' Gue harus ke ruangan kepala sekolah, untung tadi kagak cengo gue pas dijelasin Gerald ' Ruby segera keluar kamar, tidak lupa menguncinya
Koridor sepi, mungkin karena masih jam pelajaran jadi tidak ada anak yang berkeliaran, tertib sekali
Ruby sampai di ruang kepala, mengetuknya dan beberapa saat terdengar suara khas pria tua menyuruhnya masuk
TBC
Seragam akademi diamond kayak gitu ya, terus kesiswaan itu kek OSIS
Kalau kalian bingung gpp, gue jg kok, jgn lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Just An Ordinary NPC
Fantasy🚫‼️🚫‼️🚫‼️🚫‼️ Homophobic dni Inget ini cerita humu alias bxb aka bl atau boyslove, kalau gak suka silahkan get out . . . . . Novel berjudul "angel heart" merupakan novel yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat kalangan remaja perempuan Nove...