16

1.6K 149 1
                                    

Ruby kembali memasuki toko, disana ada Janeth yang sudah mulai menggambar sketsa-sketsa gaun dengan semangat

"Kau semangat sekali" ucap Ruby yang sudah ada di depan mejanya, Janeth tersentak pelan

"Hehehe, sebenarnya toko saya ini hampir bangkrut karena tidak ada pembeli, tapi saya senang akhirnya setelah sekian lama ada pelanggan, jadi saya bersemangat untuk memenuhi permintaan kalian " Jelas Janeth, tidak ada nada sedih dalam ucapannya hanya ada nada ceria dan penuh semangat

Ruby sedikit tertegun ' padahal dia memiliki bahan-bahan serta gaun yang bagus '

" Janeth untuk setelanku bisa kau buat seperti ini"

Ruby mengambil secarik kertas dari meja Janeth dan mulai menggambar desain yang dia mau

Kemudian dia menyerahkannya ke Janeth, Janeth yang melihatnya terkejut, tidak pernah terpikirkan olehnya membuat baju seperti ini

"Oh dan untuk teman-temanku, aku juga akan membantu membuat desainnya"

Janeth mengangguk semangat, dia memperlihatkan sketsa yang hampir jadi kepada Ruby

" Untuk Silvy, buat warna dominan putih, karena itu cocok untuknya, dan untuk Olive imbangkan saja, untuk Thea lebih baik menggunakan warna hitam, kita bisa menambahkan aksesoris putih, dan untukku lakukan saja seperti yang ku gambar "

Janeth kembali mengangguk, dengan otaknya yang pandai dan tangan yang terampil dia membuat pakaian-pakaian seperti arahan Ruby

Tak terasa waktu malam tiba karena mereka sibuk saling berbagi pendapat tentang pakaian

"Janeth, aku akan kembali ke akademi, bisa kan selesai dalam 3 hari?" Ruby menyerahkan 20 koin emas untuk Janeth

"Tentu! Saya akan menyewa pekerja untuk membantu!"

"Bagus, itu adalah uang muka, jika sudah jadi pakaiannya kirim ke akademi atas namaku, dan sisanya aku akan membayar disana"

Janeth mengangguk, dan Ruby meninggalkan toko untuk kembali ke akademi



Sampai di kamar dan kemudian Ruby mandi, karena kamar kosong Ruby menduga Sean sedang di kantin untuk makan malam

Ruby ke kantin dia melihat teman-temannya sudah berkumpul disana, kemudian dia memesan makanan

"Sini Ruby, duduk disampingku" Olive menggeser tempat duduknya, agar Ruby bisa duduk disana

Ruby duduk di samping Olive dan memakan makanannya santai

Mereka berenam terlihat senang berbincang dan bergurau, hingga terdengar bisikan-bisikan dari penjuru kantin

"Bukankah dia yang memiliki roh cahaya tingkat tinggi"...
"Rumornya begitu"...
"Bukankah dia sangat cantik?!"...

Ruby dan teman-temannya menoleh ke arah pintu kantin, disana terlihat Beatrice berjalan bersama 3 teman perempuannya, haruskah kita sebut pesuruh?

"Pesankan aku makanan" Beatrice menyuruh salah satu dari mereka, dan yang disuruh hanya patuh tanpa menyela

' Kalo di novel bukankah Beatrice harusnya baik hati, kenapa dia menyuruh orang lain, kagak habis pikir' batin Ruby, bodo amat dia melanjutkan makannya yang tertunda

" Hanya dapat roh tingkat tinggi saja sombongnya sudah selangit" Olive mencibir

" Tapi bukankah Ruby juga mendapatkan roh tingkat tinggi? kenapa hanya Beatrice yang di rumorkan"

' Lah bener juga kata Silvy, kok gue masih damai-damai wae, tapi ya syukurlah kagak repot'

"Apa?!!" Noah dan Sean kaget mendengar hal tersebut, yang mereka tau hanya ada anak dari kelas sihir mendapatkan roh tingkat tinggi dan itu Beatrice

"Loh kalian belum tau?" Tanya Silvy, Noah dan Sean menggeleng

"Aneh sekali" Thea membuka mulutnya, dan berfikir

"Apakah ada yang menahan informasi tersebut?" Tanya Olive, yang lain melihat ke arah Olive

"Apa? Bisa saja kan, kau ada uang kau ada kuasa" yang lain mengangguk menyetujui

"Sudahlah lupakan, malah lebih baik seperti ini, hidupku jadi tenang haha" yang lain mendengus mendengar perkataan Ruby

Selesai makan malam yang lain kembali ke kamar masing-masing, tinggal Sean dan Ruby

"Aku harus ke perpustakaan kau kembalilah dulu" Ucap Ruby, Noah mengangguk dan meninggalkan Ruby terlebih dahulu

Ruby berjalan menuju ke perpustakaan, niatnya ingin mempelajari mantra-mantra sihir ice, walaupun saat kelas sihir nanti juga akan di pelajari, tapi bukankah lebih baik jika dia mempelajarinya dahulu

Sampai di perpustakaan Ruby menemui penjaga untuk bertanya dimana letak buku mantra tingkat rendah

Ruby menelusuri rak demi rak kemudian menemukan buku yang ingin dia baca

Ting!

Suara notifikasi mengagetkan Ruby

" ada sub misi untuk tuan! ʘ⁠‿⁠ʘ"

" Oh?? Apa itu?" Ruby menarik kursi untuk di dudukinya, Ivie roh miliknya hanya mengikuti Ruby dibelakangnya

" Pelajari 5 mantra sihir ice tingkat rendah
Reward: skill berkomunikasi dengan roh, dan 300 point "

'hmm.. lumayan juga' Ruby mengangguk menyetujuinya

Dia mulai membaca halaman demi halaman, tidak terasa perpustakaan mulai sepi

Penjaga perpustakaan menghampirinya dan menepuk pundaknya, mengatakan jika perpustakaan akan tutup

Maka dari itu Ruby memilih meminjam bukunya untuk dibawa ke kamar asrama





TBC

Jadi aslinya kontraktor ama roh tuh gak bisa saling komunikasi gitu, tapi roh bisa ngerti maksud kontraktornya, phm kn?gk? yudh

Oh ya, bakalan slow up karena apah????? Ya betul, karena gueh lupa alur awikwok, jadi jgn protes yh klo alurnya nyambung gak nyambung kek hubungan gue ma doi, bgst...

berdebu juga nih otak lama gak dipake

Jgn lupa vote dan komen yh selir-selirQ 😘🤭😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jgn lupa vote dan komen yh selir-selirQ 😘🤭😚

Just An Ordinary NPCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang