Happy Reading!
•
•
•Astrella Levandra Gilson, merupakan artis berkebangsaan indonesia yang lahir pada 17 Agustus 1997. Sebelum terjun di dunia entertainment tanah air, ia merupakan seorang atlet taekwondo berprestasi.
Kariernya di bidang taekwondo harus berhenti pada tahun 2016. Ia didegradasi dari pelatihan nasional karena mengalami cedera lutut.
Oleh karena itu Astrella memutuskan untuk pulang ke tanah kelahiran karena mendapat tawaran sebagai pemain film.
"Kamu ini gimana sih?! Ini sudah berulang take dilakukan tapi belum ada yang sempurna" protes sang sutradara saat melihat pengambilan video yang terekam dengan frustasi. Begitupun kru lainnya yang tampak lelah.
Bukan satu atau dua kali, tapi sudah lima puluh kali pengulangan.
"Ini percobaan terakhir, jika masih tidak bagus. Pemeran akan diganti" putus sutradara mutlak.
"Oke semua bersiap!" Semua bersiap pada posisi masing-masing begitupun pemeran wanita itu yakni Astrella.
"Action!" Teriak sang sutradara.
Perempuan yang memakai baju kumuh tersebut menaiki kursi perlahan. Dengan pandangan putus asa ia meraih tali tersebut kemudian menggantung dirinya sesuai naskah film.
Merasa sudah sempurna ia berusaha melepaskan diri dari tali yang melilit lehernya dan mencoba meminta tolong. Tapi naas bahkan ia tak dapat mengeluarkan suara sedikitpun. Hingga akhirnya ia benar tergantung dan meninggal.
"CUT!"
"Sempurna." Tutur sutradara puas.
Menyadari kejanggalan. Perempuan tersebut tidak bergerak sama sekali dan tetap dalam posisi tergantung. Sang sutradara dengan cepat menghampiri pemain wanita tersebut.
Sutradara dibantu dengan kru lainnya menurunkan wanita itu dengan raut panik.
"PANGGIL AMBULANCE!"
Disisi lain.
"Yang mulia saya keberatan dengan pernikahan anda!" Interupsi perempuan tersebut yang merupakan salah satu selir sang Raja. menghentikan prosesi pernikahan.
Semua yang berada didalam aula memusatkan perhatiannya pada wanita tersebut. Beberapa pengawal kerajaan menodongkan pedang pada leher wanita tersebut. "Lancang!"
Tanpa peduli leher yang tergores pedang ia menatap sang raja tanpa gentar sedikitpun. "Calon Permaisuri menganut ilmu hitam sesat yang mulia!" Ucap wanita itu lantang memenuhi aula.
Mendengar kalimat yang diucapkan selir itu, seketika aula menjadi ricuh. Penggunaan ilmu hitam sesat sangat ditentang keras. Pengecualian jika orang tersebut memiliki ilmu hitam murni yakni elemen sihir kegelapan.
Konon terdapat sebuah ramalan. Akan ada yang mewarisi elemen kegelapan dari dewa kegelapan. Namun itu hanya sebuah ramalan dan hanya segelintir orang saja yang mempercayainya.
Elemen kegelapan berbeda dengan ilmu hitam sesat. Elemen kegelapan adalah kekuatan yang diberkahi dewa kegelapan. Kekuatan ini juga merupakan elemen tertinggi dari semua elemen yang ada. Bahkan dalam sebuah ramalan mengatakan, pemilik elemen ini akan hidup abadi.
Sedangkan ilmu hitam sesat merupakan ilmu hitam yang didapat dari perjanjian dengan iblis dengan cara mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan sedikit unsur kekuatan elemen kegelapan.
"Cara yang kau gunakan sangat murahan. Hanya untuk menarik perhatianku kau menuduhnya" ucap sang Raja menatap rendah pada wanita yang tertodong pedang.
"Saya mencintai anda yang mulia" tutur perempuan tersebut dengan tatapan tulus dengan netra berkaca.
"Penggal selir atas tuduhan kejam kepada calon Ratu" titah Raja mutlak tanpa rasa kasihan sedikitpun. Mendengar itu perempuan yang berada dalam dekapan sang raja menyeringai.
"Tidakkk! Yang mulia tolong ampuni putri saya" mohon pria paruh baya bersujud di kaki sang Raja.
"Ayah bangun! Ayah tidak pantas bersujud kepadanya!" Tanpa memperdulikan teriakan sang putri pria paruh baya tersebut tetap bersujud meminta belas kasih untuk putrinya.
"Ampuni putri saya yang mulia. Dia harta berharga yang saya miliki satu-satunya." Punggung pria tersebut bergetar disertai isak tangis.
"Ayah.."
"Ck! Menyebalkan!" Tanpa kemanusiaan pria bermahkota raja itu menendang pria paruh baya tersebut.
"Seret pria tua ini dan penggal bersama putrinya!"
"TIDAK JANGAN AYAHHH!"
"ANDA SANGAT KEJAM!"
"ANDA TIDAK PANTAS DI SEBUT RAJA"
"Anda akan menyesal yang mulia! Saya bersumpah jika dewa memberikan kehidupan kedua, saya tidak akan mencintai anda!"
Setelah kalimat lantang itu terucap kepala keduanya benar terpenggal dan menggelinding dalam aula kerjaaan. Pilar yang berdiri kokoh di dalam aula berhias bunga aster putih melambangkan kesucian acara sakral tersebut tak luput terkena noda darah.
"Bereskan."
Semua menatap kebengisan sang raja terdiam bergidik ngeri tanpa niat membantu sedikitpun. Mereka cukup sadar, tak memiliki kuasa. Bahkan jika mereka berani menentang atau membela bukan hal mustahil mereka akan bernasib sama.
Setelahnya ritual pernikahan tetap berlanjut seolah kejadian itu tak pernah terjadi.
[Zagreus Xavius]
[Astrella Xiosen]
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Queen
FantasyAstrella Xiosen merasakan penyesalan diakhir kehidupannya. Pilihan salah yang ia buat menghantarkan dirinya pada takdir buruk. Pada acara sakral tersebut ia bersumpah untuk diberikan kehidupan kedua untuk membalas rasa sakit yang ia terima. Sumpah i...