02

72 9 1
                                    

Happy Reading!



Perempuan bersurai coklat itu terbangun dari tidurnya setelah sekian lama. Ia terdiam mencerna apa yang terjadi pada dirinya.

Pakaian yang ia kenakan sederhana namun nampak elegan dan mewah. Tidak hanya itu, bahkan ruangan ini pun banyak sekali bahan yang terbuat dari emas dan mutiara meskipun terkesan kuno. Dapat ia pastikan jika terjual harganya akan bernilai tinggi, lalu dia akan menjadi orang terkaya didunianya.

Asik dengan pikiranya. Perempuan tersebut mengalihkan pandangannya pada pintu yang terbuka. Nampak seorang perempuan muda berpakaian seperti pelayan memandangnya dengan raut kaget.

"Putri.." bak air yang berada dalam genggaman jatuh tertumpah saat melihat wanita itu duduk bersandar di kepala ranjang.

"Putri Astrella Xiosen telah sadar!" Perempuan yang berpakaian seperti pelayan itu keluar. Setelahnya terdengar banyak derap langkah memasuki ke kamarnya.

"Ada yang sakit?"

"Katakan pada ayah.."

Pria paruh baya tersebut menelisik tubuh putrinya dengan sorot khawatir.

"Anda siapa?" Tanyanya dengan raut bingung menatap pria paruh baya yang saat ini memegang kedua pundaknya.

Pria ini masih terlihat tampan meskipun sudah terlihat kerutan pada wajahnya. Pakaian juga nampak kuno tapi tetap terlibat mewah dan berkelas seperti raja pada kerajaan.

Lalu pandanganya beralih menatap semua wajah asing didalam kamar tersebut.

"Dan dimana aku sekarang? Kenapa pakaian yang kalian kenakan kuno sekali?"

"Apakah aku masih hidup lalu memainkan peran film dengan tema kerajaan?"

"Tabib ada apa dengan putriku!"

Beberapa tabib segera memeriksa perempuan yang duduk di ranjang mewah tersebut. Sedangkan pria paruh baya yang berdiri di samping ranjang menatap khawatir.

"Hei! Hentikan! Jangan sentuh aku!"

"Aku tidak sakit!"

"Kalian tidak dengar ya!"

Perempuan tersebut memberontak dalam pegangan para tabib kerajaan.

Duagh!

Dua tabib yang memegang kakinya tertendang. Ada kesempatan lepas perempuan itu berdiri lalu keluar dari ruangan tersebut.

"Astrella!"

"Putri jangan lari, anda baru sadar"

Terlihat dibelakangnya, pria pria paruh baya serta pelayan mengejar dirinya

"Kalian tidak akan bisa menangkapku"

Perempuan itu berlari kencang pada lorong kerajaan. "Ck! Banyak banget sih ruangannya."

Saat menemukan tangga ia langsung terjun kebawah. Sang ayah spot jantung melihat tingkah putrinya. Begitupun para pelayan yang berkeringat dingin.

"Wleee" ejeknya kebelakang tanpa memperhatikan jalan saat berlari kencang hingga perempuan itu menabrak sesuatu dan keseimbangan tubuhnya goyah.

Memejamkan mata sudah siap terjatuh dengan tidak estetik. Beberapa saat tidak terjadi apapun, tidak sakit. Bahkan sekarang terdapat tangan yang melingkar sempurna pada pinggangnya. Serta harum musk yang memenuhi indra penciumnya.

Netra hijau zambrud itu terbuka menatap mata semerah darah. Rahang tegas. Alis tebal. Rambut dark brown. Satu kata yang terlintas di benaknya. Handsome Man!

"Terpesona heh"

Kata yang meluncur tersebut membuat dirinya tersadar. Segera ia melepaskan diri. Tapi tangan sialan pria tampan ini tak mau melepaskannya. "Lepaskan sialan!"

"Setelah bangun dari tidur panjangmu kau jadi kurang ajar ya"

"Salam yang mulia Kaisar semoga dewa memberkati anda" semua menunduk hormat pada orang tersebut.

"Cih, kaisar apanya! Ini sudah zaman modern. Cepat lepaskan aku! Akan aku temui sutradaranya." Pekiknya kesal mencoba melepaskan diri.

"Memang saya kaisar"

"Omong kosong. Cepat lepaskan aku! Jika kau tak mau melepaskan diriku aku akan-"

"Akan apa?" Pria itu menatap menantang.

"Menamparmu!" Perempuan itu tanpa takut menatap balik dengan menantang juga.

"Jika kau berani melakukan hal itu pada seorang kaisar-"

Terdengar bunyi tamparan kuat pada ruangan tersebut. Semua yang berada disana syok melihat tindakan tak terduga tersebut.

Pria yang mengaku sebagai kaisar itu merupakan kaisar kerajaan Atlanta. Rumor beredar mengatakan jika pria tersebut kejam dan bringas pada medan perang. Tercatat sebuah sebuah sejarah ia berhasil memenangkan peperangan pada usia sepuluh tahun. Dari sejarah itu juga ia mendapat julukan singa Atlanta.

Selain piawai dalam berperang ia juga memiliki paras menawan. Hal ini juga lah menjadi daya tarik lebih pada kalangan perempuan. Tapi karena sifat dingin dan kejamnya perempuan yang menaruh rasa suka tidak berani mendekatinya.

Lagipula hal itu juga percuma. Karena laki-laki tersebut sangat anti dengan perempuan. Merepotkan dan berisik.

Tapi nampaknya sekarang tidak berlaku pada perempuan yang berani menamparnya.

Setelahnya pandangan gelap merenggut kesadarannya.

"Dimana aku?"

"Apakah disurga?"

"Kau berada didalam ruang dimensi kehidupan." Ucap seorang perempuan yang saat ini duduk di kursi dan memandang pemandangan indah didepannya.

"Kau siapa?" Astrella menghampiri perempuan tersebut lalu duduk disampingnya.

Perempuan itu menatap Astrella lekat. "Aku ada lah kau. Kau dan aku sama tapi kita terpisah pada dimensi waktu."

"Maksudnya?"

"Aku adalah dirimu dalam abad ini. Dan kamu adalah perwujudan diriku pada masa depan"

"Lalu kenapa aku dan kamu disini?"

"Kau sudah mati tergantung saat melakukan take gantung diri. Lalu dewa memberikan dirimu kesempatan kedua untuk hidup. Yakni menempati tubuh milikku."

"Lalu kamu?"

"Aku sudah mati, dan tak dapat kembali. Tubuh itu sekarang adalah milikmu"

"Tunggu apakah aku transmigrasi? Really!?" Pekik perempuan itu masih tak percaya.

"Benar."

Perempuan itu menggenggam kedua tangan Astrella. "Boleh aku meminta satu hal?"

Perempuan yang masih tak percaya apa yang dialaminya itu mengalihkan pandangannya pada perempuan disampingnya. Dapat ia lihat netra sendu itu terdapat harapan besar padanya. Ia memantapkan hati lalu menganggukkan kepala.

"Tolong jaga ayahku disana. Dan balaskan dendamku pada Mateo Salvatore sialan" umpatnya penuh dendam.

"Terimalah pilihan ayah. Dia baik" lanjutnya tersenyum penuh arti.

"Aku akan berikan semua ingatanku. Setelahnya terserah dirimu apa yang akan kau lakukan."

"Selamat tinggal, dan terima kasih"

Sebuah cahaya menyilaukan mata datang lalu dirinya terserap. Hingga ia tersadar sekarang berada di kamar yang sama seperti sebelumnya.

Kilasan ingatan memenuhi kepalanya. Banyaknya memori yang masuk membuat kepalanya berdenyut sakit.


TBC.

Become QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang