Happy Readingi
•
•
•
•"ARGGHH AKU BOSAN SEKALI" Rose mengusap dadanya kaget ketika mendengar teriakan membahana Astrella.
"Jika anda bosan, anda bisa melakukan suatu kegiatan yang anda sukai Putri" usul Rose.
Astrella berfikir sejenak. "Benar mari kita hebohkan penghuni istana Rose" pekiknya semangat lalu bergegas ke tempat tujuannya. Walaupun bingung Rose tetap mengikuti kemana Astrella pergi.
Rose tercengang langkah kaki itu menuju dapur istana. "Putri bagaimana jika Raja mengetahui ini" tanyanya hati-hati. Ayah dari putri yang saat ini menatap berbagai jenis bahan dimeja dengan antusias itu sangat sangat marah apabila tahu putrinya terluka.
"Tenang Rose, aku tidak akan terluka. Lihat" Astrella memperlihatkan pertunjukkan kecil menggunakan pisau dapur dengan lihai seolah sudah terbiasa.
Para koki dapur serta Rose yang melihatnya terpekik dan kagum. Astrella tersenyum. Dahulu ia suka sekali melihat tutorial memasak dan mempraktekkanya.
Jika ada yang bertanya kenapa penghuni istana tidak ada yang membencinya? Karena mereka tau watak asli sang putri. Selain itu tentu saja takut dengan Raja Alcazar.
"Baiklah kau, kau dan kau persiapkan bahan ini" tunjuknya kepada beberapa koki istana menyerahkan sebuah kertas berisi sejumlah bahan. Setelah itu mereka bergegas melaksanakan perintah Astrella.
"Untukmu tolong tumbuk beberapa bahan ini" tanpa banyak bertanya pria sedikit gemuk itu melakukan perintahnya.
"Apa yang bisa saya lakukan putri" tanya Rose melihat semua yang berada disana bekerja hanya dirinya yang belum kedapatan bagian.
"Panggil beberapa pelayan wanita untuk menyiapkan banyak mangkuk dan sumpit." Rose meanggukan kepala lalu melaksanakan titah Astrella.
"Bahan sudah tersiapkan semua putri" lapor beberapa koki.
"Bagus" setelahnya semua bekerja pada bagian masing-masing sesuai perintah perempuan yang saat ini sedang memotong beberapa bahan dengan lihai dan cepat.
Satu jam kemudian makanan itu telah siap disantap. "Apa nama makanan ini Putri? Kami baru melihatnya" tanya salah satu orang disana mewakili rasa penasaran akan wujud asing pada makanan itu serta aroma sedap nan menggoda membuat mereka meneguk ludah.
"Ini namanya bakso" ujarnya bangga melihat makanan hasil buatannya.
"Cobalah." Semua koki dan pelayan yang mendengar itu bersorak senang.
"Terima kasih banyak putri"
"Bagikan juga pada yang lain" lanjutnya lalu ia membawa mangkuk itu menuju ruangan sang Ayah.
🐊🐊🐊
"Ayah jangan marah lagi" bujuknya ketika ia sampai pada ruangan itu sedari tadi keberadaanya tak dihiraukan oleh pria yang saat ini pura-pura sibuk itu. Sebenarnya Astrella ingin tertawa tatkala kertas yang dibaca terbalik. Tapi ia menahannya.
"Lagipula aku tidak terluka"
"Astrella bosan sekali ayah, maka dari itu aku membuat ini" Astrella menyodorkan bakso menggoda itu didekat sang ayah. Nampak pria yang memakai jubah merah dengan sulaman naga itu meneguk ludahnya berkali-kali kala hidungnya mencium aroma sedap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Queen
FantasyAstrella Xiosen merasakan penyesalan diakhir kehidupannya. Pilihan salah yang ia buat menghantarkan dirinya pada takdir buruk. Pada acara sakral tersebut ia bersumpah untuk diberikan kehidupan kedua untuk membalas rasa sakit yang ia terima. Sumpah i...