Happy Reading!
•
•
•
•Ben menghampiri Astrella kala keduanya berpapasan di lorong istana. "Apakah anda ingin menemui Kaisar Lady?"
"Aku tidak ada keperluan dengan Kaisar. Apakah anda bisa menunjukkan jalan dimana menara sihir berada?"
"Maaf Lady, saya tidak dapat menemani anda. Kaisar menunggu saya di arena pelatihan prajurit. Dari sini anda dapat berjalan lurus. Disana anda akan dihadapkan dua lorong. Pilih arah kanan, diujung sana anda akan melihat gerbang menara sihir."
"Terima kasih." Astrella menundukkan tubuh memberi hormat, pun Ben juga. Astrella melangkahkan kakinya sesuai perkataan pria berkacamata tersebut.
Dalam perjalanannya ia melihat banyak lukisan yang menempel pada dinding istana. Jika saja ia bisa kembali ke dunia asalnya, ia akan membawa beberapa lukisan ini untuk dijual. Sudah pasti akan bernilai sangat tinggi, selain karena orisinal tentu pada bingkai tersebut semua murni emas.
Dilihat dari tempat kakinya berpijak ia melihat pemandangan rumput hijau serta sebuah air mancur dikelilingi patung berbentuk singa. Dapat dipastikan jika patung itu murni dari emas. Ternyata pria itu memang sungguh kaya.
Apakah Kaisar tidak takut jika patung tersebut dicuri? Pikir Astrella. Tidak tahu saja, jika ada seseorang berniat buruk pada patung tersebut, orang tersebut langsung tiada.
Tak terasa ia telah sampai. Sebuah gerbang menjulang tinggi dihadapannya. Entah dari mana seseorang dengan pakaian serba hitam serta mengenakan topi berada dihadapannya "Bisakah aku masuk?"
"Apakah anda sudah membuat janji dengan beliau?"
Astrella merogoh sakunya dan memberikan kertas tersebut. Setelah pria itu membacanya, seketika gerbang itu terbuka, bersamaan dengan itu orang tadi menghilang.
🐊🐊🐊
"Apakah saat menuju kesini sulit?"
"Sempat tersesat ketika mencari letak ruangan anda. Menara ini sangat sepi, jadi tidak ada yang bisa kutanyai" jawab Astrella duduk di kursi.
"Anda cukup beruntung. Beberapa orang ketika berada di gerbang tak sedikit pria yang menyambutnya berwajah buruk. Melihat kau biasa saja sepertinya yang kau temui berkebalikan. Tak hanya itu, kadang mereka bisa tersesat selama seharian penuh saat sudah memasuki kawasan menara sihir" ucap perempuan bergaun hitam itu menyorot pemandangan luar. Lalu kembali mengalihkan atensinya pada Astrella.
"Kau tau kenapa? Karena hati mereka kotor."
"Bukankah dahulu sikapku buruk?"
"Bukan kamu, tapi jiwa Astrella asli." Perempuan itu tersenyum misterius.
Astrella tertegun sesaat. "Bagaimana anda tahu"
"Saya dapat merasakan aura anda. Lagipula seburuk apapun perilaku Astrella dahulu itu karena dibutakan cinta"
"Pemilik elemen cahaya cenderung memiliki hati bersih dan murni. Tak menampik elemen cahaya ini juga dapat menjadi bencana apabila jatuh ditangan orang yang salah."
"Elemen cahaya adalah mana tertinggi setelah elemen kegelapan. Kedua elemen ini sangat langka, nyaris tidak ada." Astrella manggut-manggut mengerti.
"Saya rasa anda dapat mengerti garis besarnya. Kamarmu berada pada nomor tujuh, panggil saya Miss Kelly, disini saya akan menjadi gurumu dan beberapa muridku lainnya." Perempuan itu menyodorkan sebuah kunci, Astrella menerimanya dan beranjak dari sana setelah memberi hormat.
Pintu bertulis angka tujuh itu sudah berada dihadapan. Samar-samar ia mendengar gelak tawa didalamnya. Setelah memasukkan kunci, Astrella memutar kenop pintu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Queen
FantasyAstrella Xiosen merasakan penyesalan diakhir kehidupannya. Pilihan salah yang ia buat menghantarkan dirinya pada takdir buruk. Pada acara sakral tersebut ia bersumpah untuk diberikan kehidupan kedua untuk membalas rasa sakit yang ia terima. Sumpah i...