7.FLARA

237 7 0
                                    


Huhu......

Makasi buat kalian yang setia baca cerita author, 🤧😭jadi terharu aku mah

VOTENYAKAWAN!!!!

***

Rayyan menggendong flara ala bridal styel, gadis itu ketiduran di mobil rayyan, mungkin karena kecapean sehabis menangis.

"Loh, rayyan, flara kenapa?" tanya razta khawatir melihat sangat anak yang di gendong calon menantunya.

"Flara ketiduran tante, mungkin dia ke cape'an." jawab rayyan.

"Yaudah kamu bawa flara ke kamarnya."

Rayyan mengangguk, lalu ia membawa flara ke kamar gadis itu yang berada di lantai dua, setelah sampai, rayyan meletakkan flara pada kasur king size dengan hati-hati.

Sejenak, rayyan merasa kagum pada wajah flara yang cantik, gadis itu tampak lebih cantik dengan make up natural, wajah yang terlihat damai saat tidur. Rayyan menggeleng-gelengkan kepala nya, menangkis semua rasa kagumnya.

***

"Widiiihh, habis ngapain nih bos? Bajunya kayak habis ngantor ajah."

"Dia abis date ama adek gue." bisik charel pada vano yang sedang duduk di sampingnya.

"Eh buset, awas ya bos jangan lengket lengket lo ma si kunti." peringat vano.

"Siape si kunti?" tanya ando heran.

"Flara maksudnya bro."

Khael langsung menatap vano tajam, dan di balas dengan cengiran kudanya, khael itu seram bro, matanya kayak keluar laser merah kalo natap tajam, hehe.

"Bukan urusan lo." jawab rayyan ketus.

"Jadi lo milih yang mana ray?"

Rayyan menatap arlan bingung begitu juga dengan yang lain, kecuali khael yang menatap arlan dalam, seolah paham dengan pertanyaan cowok tersebut.

"Maksudnya?"

Arlan tersenyum miring, "lo milih siapa ray? Gak mungkin kan lo milih dua-duanya?"

Rayyan mengepalkan kedua tangannya emosi, "ini urusan gue, lo gak berhak ikut campur." desis Rayyan tajam.

"Heh, lemah, seharusnya lo lepasin salah satu dari mereka, itu baru cowok." ucap arlan lalu pergi meninggalkan markas, bahkan rayyan sudah tersulut emosi. Beruntung arlan segera pergi, kalau tidak mungkin saja akan ada perkelahian di markas ini.

BRAK

"arghhh, sial." umpat rayyan emosi seraya berjalan ke arah kamar khusus dirinya di markas.

"Lah, pada kenapa mereka?" heran ando seraya menggaruk kepalanya ysng tidak gatal.

"hmm, curiga arlan suka flara." cherel mengelus dagunya, sepertinya ia baru mengerti situasinya, lalu pandangannya jatuh ke arah khael yang pergi.

"eh mau ke mana el?"

"pulang."

"si charel juga pulang?" vano memandang charel bingung karena cowok itu ikut berdiri.

"Ya iyalah, orang gue gak bawa motor. Hehe." vano dan ando memutar kedua bola matanya malas, sangat aneh sekali si charel.

***

"Kata mama 'dia' yang pindahin gue ke kamar. Pasti 'dia' liat muka gue yang molor dong, ihh parah, pasti gue jelek bebek." flara menggigit ujung kukunya resah. Tadi pagi ia bertanya pada razta, siapa yang memindahkan nya ke kamar, karena yang ia ingat, ia tertidur di mobil tunangannya. Dan benar, ternyata tunangannya yang Lakcnat itu yang memindahkan ia ke kamarmya.

FLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang