Part 6 - Tuyul Laknat

327 16 0
                                    

Badha shalat Jumat, ibu pulang dari kantor dan bergegas masak, karena saat itu mbak Triman ijin ada acara hajatan di keluarga besarnya.

Ketika hendak memasak Ibu cukup terkaget banyak alat masak yang hilang, contoh : Sutil, erok erok, pisau, dan garpu hilang, ibu saat itu akhirnya memasak dengan peralatan seadanya serta keheranan alat alat tadi dimana.

"Beberapa alat masak kok ga ada ya." heran ibu saat itu

Seketika ada kecurigaan Ibu terhadap mbak Triman saat itu, tapi ibu segera menepis hatinya karena tidak memiliki bukti bukti.

"Mosok mbak Triman ditaruh di tempat lain, sudah 12 tahun disini mbak Triman mosok ya lupa naruh di tempat biasanya" batin Ibu yang sempat curiga ke mbak Triman

Selesai masak pun, ibu sebagai ibu ibu kantoran yang masih memiliki kewajiban rumah tangga bergegas mencuci baju kami, lokasi cuci baju tepat di sebelah dapur.

Saat mencuci baju ibu dikagetkan dengan suara anak kecil bermain di dapur

" Hihihi hahaha hihihi" ibu mendengar suara anak kecil bermain main di dapur

Ibu pun bergegas masuk kembali ke dapur, dan melihat tiga ekor tuyul berlari ke arah gudang lama kami, yang dulu nya tempat itu digunakan sebagai kandang kuda keraton Mataram.

"Astaghfirullah Tuyulll." batin Ibu melihat bocah bocah kecil tadi berlari keluar dapur masuk ke arah gudang. Bentuknya kecil setinggi lutut manusia, wajahnya memiliki mata tapi tidak memiliki hidung dan mulut.

Sesaat kemudian Ibu melihat perlatan & perkakas dapur Ibu sudah tidak karuan kocar kacir, nampak seperti digunakan untuk bermain tuyul tuyul tadi.

"Maksud.e pie to iki." batin ibu yang kesal dengan perlakuan tuyul tuyul tadi

Ibu yang kesal pun bergegas menyembunyikan peralatan dapur di dalam lemari yang dikunci.

"Tak simpen kene ae aman insyaAlloh." Batin ibu sambill memindahkan peralatan dapur ke lemari serta menguncinya.

Tiba tiba ibu pun penasaran dengan apa saja yang dilakukan tuyul tuyul tadi di gudang kami. Ibu pun segera masuk ke gudang dan mengecek.

"Loalah karepmu opo to, iki dudu dolanan Le." teriak ibu di dalam gudang ke tuyul tuyul saat mengetahui peralatan dapur yang hilang ternyata ada disitu,

Ibu pun menemukan beberapa baju lama kami yang hilang yang ibu kira dicuri orang lain, ternyata ada di dalam gudang itu.

Kesal dengan perlakuan tuyul tuyul tadi, ibu membersihkan gudang, dan mengembalikan peralatan dapur ke dalam lemari serta membakar baju baju lama kami yang ditemukan digudang tadi, karena sudah sangat kotor.

"Wis rampung tak bersihkan gudang, baju baju wis tak bakar." ibu berkata sendirian saat selesai membersihkan gudang

Keesokan harinya saat ibu sedang memasak pisang goreng, saat itu bebarengan dengan menjemur baju, dengan tujuan pekerjaan rumah tangga lekas selesai.

Ketika ibu selesai menjemur baju, ibu memindahkan pisang goreng tadi ke piring dan menghidangkannya ke saya dan mas Eka di kamar makan, saat saya hendak memakan pisang goreng, ada sesuatu yang keras sekali didalam pisang goreng, sungguh tidak wajar.

"Loh kok keras sekali pisang gorengnya." kata saya

"Mosok to dek?" tanya ibu penasaran

Ibu pun bergegas melihat pisang goreng tadi, ibu menemukan hal yang tidak wajar kembali

"Loh kok paku berkarat ada dalam pisang ini." sontak ibu kaget

Ibu yang heran campur kaget, memeriksa seluruh pisang goreng yang lain, dan ternyata seluruh pisang goreng terdapat paku berkarat didalamnya.

"Loh loh pie to ini." Ibu kebingungan dengan fenomena yang terjadi

Mas Eka yang pada saat itu sedang menonton tv di kamar makan, posisinya menghadap dapur, menyadari sesuatu yang aneh.

"Hahahaha hihihi." nampak beberapa tuyul tadi berdiri didekat pintu dapur, serta tertawa melihat ibu kebingungan pisang gorengnya dimasuki paku berkarat

Mas Eka yang kesal membawa dua pisang goreng tadi, dan melempar kan nya ke arah tuyul tuyul tadi tanpa rasa takut sedikitpun.

"Asu koe, minggato kono, ojo ganggu neh, tak bacane ayat kursi modyar kowe kabeh." kata mas Eka marah sambil melempar pisang goreng ke arah tuyul.

Ibu yang melihat mas Eka melakukan itu, lantas segera membawa sapu lidi dan mengkebas kebaskan nya ke arah tuyul tadi. Jelas nampak di mata mas Eka saat itu, beberapa tuyul tadi lari ketakutan melihat kebas kebasan sapu lidi yang diarahkan ke mereka.

Rumah Keraton Mataram [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang