Mungkin jihoon harus berterima kasih pada junkyu, karena paksaan belajar dari pemuda kim itu, nilai jihoon bisa naik semua, bahkan nilainya sekitar 90-92.
Karena sebelumnya junkyu sudah berjanji bakal menuruti keinginannya, jihoon menuju kelas junkyu dengan langkah riang, bahkan bibirnya sesekali menyanyikan lagu-lagu yang sangat cocok dengan moodnya.
"Kak ajunnn!!!"pekiknya.
Beruntung kelas junkyu sudah selesai juga jadi jihoon tidak akan di marahi sama siapa pun. Siswa dan siswi yang sekelas dengan junkyu sampai kaget mendengar teriakan dari jihoon, tetapi semuanya memilih abai karena nggak berani marahin jihoon, juga… karena ada pawangnya yang siap sedia membela jihoon meski itu bukan kesalahan teman sekelas junkyu.
"Nggak sakit itu tenggorokannya??"junkyu bertanya dengan kalem, bahkan tangannya mengusak rambut jihoon yang terlampau lembut.
"Enggak kok"balas jihoon, ia memperhatikan junkyu yang sedang membereskan meja dan barang-barang pribadinya,"kak ajun nggak lupa janjinya kan??"jihoon bertanya dengan mata yang mulai berbinar penuh harap.
Junkyu di buat terkekeh kecil, ia menggeleng kecil membuat jihoon memekik kesenangan.
"Kalau gitu jiun mau cium"ucap jihoon dengan senyum polosnya.
Para murid yang memang masih lengkap jadi menghentikan kegiatan mereka, sesekali dari mereka melirik dimana junkyu dan jihoon berdiri, sedangkan junkyu sendiri terkekeh kecil lalu menarik jihoon mendekat, ia mengangkat jihoon mendudukan tubuh gembul itu di mejanya.
"Yakin??, Kakak nggak bakal bisa berhenti loh"jelasnya dengan senyumnya yang masih mengembang dengan sempurna.
Anggukan semangat jihoon berikan, ia mendekatkan diri terlebih dulu, mencium junkyu tepat di bibir tebal milik pemuda kim itu.
Junkyu menyeringai, ia memagut bibir merah yang sudah menjadi candunya, melumat pelan tetapi tangannya tentu saja tidak bisa tinggal diam.
Tangan kirinya menarik tengku jihoon agar ciuman semakin dalam, sedangkan tangan kanannya sesekali meremas pinggang ramping milik pemuda manis itu, bahkan tak jarang jihoon melenguh ketika mendapat serangan mendadak dari kakak kelasnya.
Jangan lupakan puluhan mata yang hanya bisa terdiam, bahkan mereka mematung melihat pemandangan yang bisa di bilang— hahh pokoknya itu deh…
"Kayaknya kita harus pergi deh"jeongwoo berbisik ke yoshi yang mengangguk membenarkan.
Keduanya menyelinap keluar, bersamaan dengan dua orang yang ciuman berhenti.
Jihoon menunduk dengan wajah dan telinganya memerah, ia bahkan menyembunyikan wajahnya di dada junkyu, terlalu malu karena mereka berciuman di publik, mana yang lihat bukan satu atau dua anak.
Tanpa menghiraukan sekitar junkyu membalik tubuhnya hingga membelakangi jihoon, ia menggendong tubuh gembul nan menggemaskan itu menuju parkiran dimana motornya berada.
Jihoon memilih menyandarkan kepalanya di bahu junkyu, tangannya melingkar di leher junkyu karena takut jatuh kebelakang. Keduanya berjalan tanpa perduli sekitar, jangankan teman sekelas, salah satu guru yang memang masih jomblo saja cuma bisa mengelus dada dengan sabar.
"Ck ck ck, anak jaman sekarang, baru aja bisa naik motor udah pacar-pacaran"ucap seorang guru, mendramatisir dirinya sendiri karena sampai sekarang masih jomblo, padahal dirinya sudah berkerja.
"Sabar pak, orang sabar kakinya besar"itu haechan, murid yang terkenal suka ceplos kalau berbicara.
"Lee haechan!!"pekik guru itu.
"Ampun pak ceyol, jangan galak-galak!!!"pekik haechan lalu kabur karena takut guru yang menderita tadi mengejar dirinya yang badannya lebih kerempeng.
Chanyeol cuma bisa menghela nafas,"gini banget punya murid"ucapnya mendesah malas melihat tingkah haechan bahkan geng haechan yang bikin mengelus dada.
.
.
.
.
.
Setelah sampai dirumah junkyu, jihoon turun dan masuk, ia berteriak keras memanggil bunda junkyu, junkyu sendiri hanya bisa terkekeh dan menggeleng kecil melihat tingkah menggemaskan yang kekasihnya lakukan.
Jangankan tingkah, jihoon diem aja bagi junkyu udah lucu kok, tapi ada satu dosa yang baru-baru ini jadi kebiasaan bagi junkyu—
"Bunda nggak ada dek"ucapnya dengan kalem.
Jihoon menyerjap polos, kepalanya dimiringkan karena tidak mengerti,"kata kak junkyu bunda nyariin"ucapnya, bibirnya mengerucut karena bingung.
Senyum junkyu yang awalnya lembut berubah menjadi seringai, jihoon yang nggak ngerti bakal ada mara bahaya hanya bisa menyerjap bingung,"kakak capek nyolo terus"ucapnya lalu menatap netra bulat jihoon dengan pandangan lain,"kamu masih pengen punya boneka hidupkan??"junkyu bertanya dengan tangannya yang sudah menari di sekitar punggung jihoon.
Mata bulat jihoon yang awalnya menyiratkan cahaya kebingungan berubah berbinar,"MAU KAK!!!"ia memekik kesenangan karena berfikir junkyu akan membelikan dirinya boneka hidup,"ayo mandi bareng"ucap junkyu lalu menggendong jihoon menuju kamarnya.
Warning yaa bestieee 🌚🔞
Jihoon hanya diam saat junkyu melepas pakaian, bahkan ketika pakaiannya di lepas jihoon juga tetap diam, bahkan ia sesekali di buat kagum sama… abs junkyu yang terbentuk dengan sempurna, serta… jihoon kurang paham, yang jelas benda itu panjang, sama seperti miliknya hanya saja… miliknya sedikit mungil.
"Eunghh"jihoon dibuat melenguh ketika tangan besar junkyu menyentuh area privasinya, apa lagi ketika tangan besar itu meraba dadanya yang sedikit berisi.
Jihoon bahkan tetap diam ketika junkyu menghisap salah satu nipplenya, jihoon dibuat pusing, geli tetapi nikmat dalam bersamaan, perutnya rasanya digelitiki dengan ribuan kupu-kupu yang sedang berterbangan.
Bahkan ketika penis junkyu memasukinya jihoon hanya bisa sesekali menangis, badannya ikut bergetar karena benda di dalam sana menumbuk postrat-nya.
"Ahh kakak ji pipi— akhhh"desahan jihoon terdengar lantang, bahkan tubuhnya hampir ambruk andai junkyu melepas tangannya yang ada di pinggang jihoon.
"Jangan pingsan dulu, kakak belum keluar"ucap junkyu dengan senyum pedofilnya.
"Ihh??, Itu tadi yang hangat di lubang jiun apa??"jihoon bertanya dengan wajah cemberut.
"Kurang sayang"ucapnya dengan senyum yang bisa di bilang menyeramkan, dan detik itu juga jihoon dibuat memekik karena junkyu menggerakan miliknya dengan brutal.
"Haru, kita pulang aja ya sayang, jihoon bakal di ajak olahraga sampai pagi kayaknya, kakak juga butuh kamu hari ini".
"Iya jeo… tapi jeo nyolo aja yaa, tatata"
"Oci juga nyolo aja, asa mau belanja sama haru, papayy"ucapnya lalu lari meninggalkan kedua dominan yang meratapi kesesakan di bawah sana.
"Woo, sini lo gue tusuk"ucap yoshi dengan senyum anehnya.
Jeongwoo terdiam dengan wajah sinis, ia terkejut ketika bibirnya sudah bersentuhan dengan bibir yoshi.
"YOSHI ANJING!!, ENYAHH AJA LO BANGSAT!!!"pekiknya, ia mendorong yoshi lalu pergi untuk pulang, mau menyelesaikan semua sendiri, maaf jeongwoo masih setia sama haruto, dan dia juga masih mau nusuk bukan si tusuk.
#$#$#$#$#$
TBC
Kalian tau nggak, dominan vs dominan tuh kalau di cerita bikin ketar-ketir… kayaknya aku punya minat buat cerita dom×dom dehh 😃😃.
Pukul aku gais, kayaknya aku lagi setres kenapa buat nih cerita part begini… biar aku sadar dari pikiran kotor ini 😭😭😭.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandal Tapi Manis || KyuHoon
Romance❝ Manis sayangnya berandal ❞ Itulah perkataan yang sering orang lain ucap ketika melihat Jihoon. Jihoon itu Siswa manis, melihat dari mata bobanya yang sering terlihat polos membuat semua orang terkejut dengan fakta bahwa anak semanis Jihoon beranda...