20 Bonchap

3.7K 199 12
                                    

Pernikahan bulan lalu masih menjadi kenangan yang sempurna bagi pasangan pasusu itu, dan setelah mereka menikah sudah tidak ada lagi yang namanya teriakan karena jihoon membolos sekolah. Untuk apa lagi jihoon mencari perhatian dari si kakak osis yang kini jadi suaminya??.

Tepat ketika pernikahan keduanya baru menginjak 2 bulan, junkyu naik kelas tiga, berat sebenarnya tetapi lagi-lagi ada banyak hal yang junkyu syukuri, ketika pulang dari sekolah ada yang menunggunya, menyiapkan makan, bahkan ketika tidur meminta di peluk. Kurang apa lagi??, Sudah tidak ada, itu semua sudah cukup, apa lagi beberapa menit atau jam...? Lagi anaknya sudah lahir.

Udah ganteng, nikah dapat anak keturunan darah biru, keturunan bentar lagi dapat, dan ujian semester pertama sebentar lagi. Wahh junkyu!!, Keren juga hidup kamu yang mudah seperti cerita novel, tapi sayangnya kamu ngebuat istr- ohh?, Atau suami manismu berhenti sekolah sementara.

"Kak ajun..."suara itu terdengar serak, junkyu mendongak, dari duduknya ia menatap wajah sang suami manisnya yang kini berbaring di brankar, tangan kanan jihoon ada saluran infus oleh karena itu junkyu memilih menggenggam tangan kirinya.

"Butuh sesuatu??"junkyu menjawab dengan lembut, bohong kalau ia tidak cemas dengan keadaan jihoon nanti, tetapi junkyu terus mencoba berfikir positif, berharap keluarga cemara yang sering ia imajinasi terwujud tanpa gangguan apa pun.

Jihoon menggeleng, mata bulatnya menoleh kiri dan kanan,"bunda sama ayah nggak datang ya??"jihoon cemberut ketika mengucapkannya, ia menatap suaminya dengan tatapan memelas.

Kekehan gemas dari junkyu terbit, ia mengelus rambut suami manisnya, sedikit merapikan poni si manis yang menutupi mata bulat, tangannya beralih menangkup pipi gembul si manis.

"Bentar lagi, masih di perjalanan"balasnya membuat jihoon mengangguk mengerti.

Junkyu tetap memperhatikan wajah gembul itu, jujur saja ia merasa gemas ingin sekali menggigit pipi seperti bakpao itu karena kegemasan yang setiap hari ia tahan.

Oh iya, sedikit kabar kenapa jihoon bisa gembul. Jihoon nggak pernah ngerasain namanya morning sicknes karena yang ngalamin itu junkyu, jihoon terima enaknya, ia cuma bagian ngidam aja, kalau kata yoshi sih... calon anak mereka pengen ayahnya tersiksa, kalau kata jeongwoo alasannya junkyu yang terlalu bucin.

Jadi menurut kalian yang bener itu dugaan yoshi atau jeongwoo??.

"Masih berapa jam lagi kak??, Jiun pengen liat dedek bayi..."rengeknya membuat junkyu tidak bisa tidak tertawa kecil, ia jadi merasa bersalah karena menodai anak bayi yang bersifat sok brandalan.

Junkyu menoleh ke jam bulat yang ada di dinding rumah sakit,"kata dokter jam du- ehh??, Bentar lagi dong?!!"junkyu ikut terkejut ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 13:15.

Baru mengucapkan keterkejutannya, ia mendapati suster masuk dengan yang langsung membantu jihoon bersiap menuju ruang oprasi.

.

.

.

Sudah 1 jam, dan pasti masih lama bagi dokter berjuang menyelamatkan ibu dan bayinya. Junkyu menunduk dari tadi, keringat dingin mengalir karena cemas yang menggelayuti hatinya.

"Positif thinking jun, pasti jihoon selamat"ucap ibu jihoon.

"Baby J pasti lahir dengan selamat"lanjut june, helaan nafas keluar dari bibir tebal junkyu, benar baby J pasti lahir dengan selamat, dan suami manisnya pasti selamat.

Sekitar 3 sampai 4 jam menunggu akhirnya lampu di dalam sana berubah hijau, dengan gerakan cepat junkyu berdiri menghalangi dokter membuat dokter bermarga kim itu terkekeh kecil.

"Bayinya lahir dengan selamat, begitu pun dengan suami manis masnya"jelasnya membuat kedua orang tua jihoon dan bunda junkyu memekik senang.

Rose menyernyit melihat junkyu yang diam, ketika ia menengok untuk melihat reaksi junkyu ia terkejut karena pipi junkyu sudah basah karena air mata yang terus menganak.

Junkyu menoleh dan memeluk bundanya,"hiks bun... junkyu udah punya anak... junkyu punya keluarga cemara bun!!, Junkyu nggak nyangka"ucapnya membuat ketiga orang dewasa itu tertawa, bahkan suster yang bertugas membersihkan untuk mengurusi baby J tertawa kecil, lucu juga melihat pasangan muda itu.

.

.

.

Junkyu dari tadi sibuk memandangi suami manisnya, tangan besarnya sibuk mengelus tangan itu hingga tanpa sadar yang ia perhatikan mulai terbangun. Junkyu jelas tidak sadar, karena kebetulan ia sedang mengalihkan perhatiannya ke brankar berisi bayi.

"Kak ajun..."suara itu terdengar lemah, namun kamar rumah sakit yang sepi membuat junkyu kontan menoleh, ia secara reflek langsung berdiri dari duduknya.

"Kamu udah gapapa??, Ada yang sakit?!, Ada yang di keluhin nggak?!!, Jawab kakak sayang..."ucap junkyu dengan tidak sabaran.

Senyum lemah tetapi kemanisan dari par- kim jihoon tidak pernah berkurang, dan yang pasti... membuat junkyu berhenti kawatir.

"Dedek mana??".

Suara lemas itu beruntung masih terdengar dengan jelas di telinga junkyu, ia tersenyum tipis mendengar suami manisnya menyebut anak mereka dengan sebutan dedek.

"Bentar lagi di bawa kesini, kamu istirahat aja dulu"ujarnya membuat si manis mengangguk mengerti.

"Kakak udah nyiapin nama belum??"jihoon kembali bertanya setelah 2 menit saling terdiam.

Junkyu terdiam sejenak,"nama kamu kan jihoon, nama kakak junkyu..."ia mencoba mencari nama yang sekiranya pas untuk anaknya,"kakak pengen namanya juga dari huruf J"tambah junkyu membuat keduanya berfikir dengan serius.

"Eum... gimana kalau Juno?, Kim juno??"sahut junkyu dengan tidak yakin.

Kedua mata jihoon berbinar mendengarnya,"namanya bagus!"ucapnya dengan semangat meski masih lemas.

Dan junkyu??, Ia pasti hanya bisa tersenyum gemas melihat suami manisnya.

~ • ~

Tidak ada yang lebih sempurna dari mengenal jihoon, meski mereka dulu sering kali bertengkar karena perbedaan sifat, tetapi itu semua tidak penting, yang jelas... permusuhan sederhana yang dulu timbul kini membawanya bertemu dengan rasa cinta, nyaman, bahkan segala rasa yang campur aduk tetapi bermakna.

Cita-cita junkyu sekarang hanya satu, bisa menjadi suami serta ayah yang baik, ia berjanji pada diri sendiri, kalau sampai kapan pun akan mencoba sebisa mungkin, untuk tidak membuat luka pada jihoon meski itu hanya goresan kecil.

Kehadiran Kim Juno akan menjadi kabar baik dan kabar yang menyenangkan bagi junkyu, anaknya... bersama suami manis tercintanya, yang akan dan selalu menjadi proritas junkyu.


















#$#$#$#$#$

END

Gak jelas emang.

Maaf lama, jangan lupa mampir kecerita ku yang lainnya.

Ada JKJR (Janda Kembang Jadi Rebutan)

Sama DPR (Dari Pada Ribut)

Sekian bubayy, mau ngambek 😊😊.

Berandal Tapi Manis || KyuHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang