ᝯhɑ℘tꫀꭈ (ၴႅၴ07

161 22 7
                                    

Rayna mengelap keringat yang mengalir di keningnya ditambah raut lelah yang tergambar jelas di wajahnya nya yang cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayna mengelap keringat yang mengalir di keningnya ditambah raut lelah yang tergambar jelas di wajahnya nya yang cantik. Berjam-jam kesana-kemari mengantar susu ternyata bukan hal yang mudah. Belum lagi kalau bertemu dengan tipe pelanggan yang merepotkan dan menyebalkan seperti mas mas cantik terus bapak-bapak genit seperti tadi.

"Ternyata pekerjaan lo cukup berbahaya juga yah. Btw ini susu yang terakhir kan? Terus habis ini kita bisa balik kan?" Nafas Rayna sudah ngos-ngosan.

Haidar hanya mengangguk. "Masih ada sisa dua botol lagi. Tapi yang dua ini kita balikin ke distributor aja," tukasnya. Rayna hanya diam tak merespon, dia malah melihat sekeliling nya lalu secara tiba-tiba tangan nya terulur meminta dua botol susu yang Haidar pegang .

"Sisanya buat gue aja deh. Gue yang beli."

Haidar menaikkan satu alisnya. "Buat apaan?" Haidar bingung tapi tangannya tetap terulur memberikan botol susu itu kepada Rayna. Bukannya menjawab, Rayna malah berlari pelan menuju kearah dua anak kecil yang memakai pakaian lusuh yang sedang duduk di pinggir kursi sambil memainkan ukulele.

Haidar tanpa sadar tersenyum tipis ketika melihat Rayna menyerahkan dua botol susu itu untuk kedua anak kecil tersebut sambil mengusap ngusap rambut mereka dengan sayang sambil sesekali ketawa. Satu lagi sisi baik yang bisa Haidar temukan di dalam diri Rayna.

"Muka lo kenapa aneh begitu?" Rayna bertanya setelah dia balik ke tempat Haidar menunggunya. Haidar dengan segera memalingkan muka.

"Ga usah banyak tanya lo, udah buruan naik."

"Yang tadi gue bakal bayar kok. Tapi untuk sekarang gue ngutang dulu ya? hehe"

Haidar memutarkan bola matanya bosan. "Jangan sok-sokan mau beli deh kalo ujung-ujungnya ngutang juga," cibirnya.

Rayna kembali cemberut. "Ayo ah kita balik. Gue laper banget," dia mengeluh sambil mengusap perutnya.

"Kita beli makanannya di luar aja. Lo mau makan apa? Lagian kita kudu beli pakaian lo juga. Gue ga rela ya kalo tiap hari lo minjem pakaian gue terus." Haidar bicara tanpa menoleh ke belakang.

Mendengar respon Haidar, Rayna ingin sekali menggoda nya. Lalu Rayna menjulurkan kepalanya agar bisa melihat wajah Haidar dengan jelas . "Tumben banget lo nawarin gue. Lo kerasukan setan jenis ape?"

Lelaki berkulit tan itu berdecak kesal. Mulai sudah perempuan bar bar ini bertingkah. Tapi Haidar memilih untuk diam, membiarkan Rayna mengoceh sesuka hatinya dibelakang sambil dia mengayuh sepedanya.

"Betewe besok ada festival kan? Kita ke sana yuk habis kita balik kerja?"

"Hmm."

"Lo hati-hati dong bawa sepedanya. Lo gak tau aja kalo pantat gue udah pegel linu gegara duduk miring mulu," celoteh Rayna sambil mengeratkan pegangan tangannya di ujung baju Haidar.

CRAZY GIRL [haeryu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang