ᝯhɑ℘tꫀꭈ (ၴႅၴ06

187 29 2
                                    

Rayna si gadis cantik yang memiliki rambut sebahu itu mengerjapkan matanya, ia baru saja tersadar ketika melihat seorang laki-laki berdiri di dekat pintu yang hanya mengenakan handuk putih melingkar di pinggangnya dan sekarang sedang menatap Rayna...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayna si gadis cantik yang memiliki rambut sebahu itu mengerjapkan matanya, ia baru saja tersadar ketika melihat seorang laki-laki berdiri di dekat pintu yang hanya mengenakan handuk putih melingkar di pinggangnya dan sekarang sedang menatap Rayna dengan tatapan tajam. Air yang menetes mengalir perlahan dari rambut kemudian turun hingga mengenai dada lelaki itu. WOW. sungguh indah ciptaan Tuhan.

Ternyata benar apa yang dikatakan orang-orang, kalau tingkat keseksian dari seorang laki-laki itu akan meningkat ketika mereka baru selesai mandi. Pantas saja wanita pagi tadi terlihat liar sekali ketika melihat Haidar. Rayna hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya sambil tersenyum tidak jelas ketika mengingat kembali kejadian yang baru saja terjadi yang mana adegan dia berpura-pura pingsan. Untung saja hanya berpura-pura. Kalau saja dia benar-benar pingsan, mungkin Haidar tanpa pikir panjang akan membuang dirinya ke tengah laut lepas sebagai umpan.

"Lo ternyata licik juga ya, lo sengaja kan tadi pura-pura pingsan supaya gue yang berurusan sama cowo bibir dower itu?" Suara Haidar terdengar dingin mengalun tepat menuju pendengaran Rayna.

Rayna merucutkan bibirnya. "Siapa juga yang pura-pura? Terus cowo bibir dower yang lo maksud tadi tuh siapa?" Rayna tak terima. "Oh iya Melvin. Melvin dimana?"

Kedua alis Haidar bertaut, melirik heran ke arah perempuan berambut sebahu yang sangat menyebalkan yang sudah beberapa hari ini tinggal bersamanya. "Hah Melin? Siapa Melin?"

"Namanya Melvin, dasar bego" Rayna menjawab tak sabaran.

Haidar mendengus, memutar bola matanya bosan, lalu menyilangkan tangan di depan dada dengan gaya bodo amat. "Oh, cowo yang badan nya kayak tiang listrik itu? Udah gue usir."

Rayna melotot. Pacarnya yang setampan itu enak saja dikatakan tiang listrik, tapi sebenarnya tidak salah suh. Tapi tetap saja Rayna tidak terima.

"lo ngusir dia? Kok bisa?!" jeritnya histeris.

Haidar berdecak kesal. Ini lah alasannya mengapa dia benci berurusan dan dekat dengan perempuan manapun selain ibu nya. Repot, lebay, dan full drama.

"Gue bilang ke dia supaya jangan ganggu istri orang, karna gue lihat cowo dower itu kekeh banget ketemu sama lo!"

"APA?!" Mendengar jawaban Haidar semakin membuat Rayna histeris.

"Lo tahu! Gara-gara kejadian ini, gue jadi nggak bisa kerja. penghasilan gue jadi menurun, dan itu semua gara-gara lo!" Seru Haidar sambil menunjuk Rayna tepat di jidatnya. Sumpah, baru saja beberapa saat Rayna tinggal di apartemennya, hidup nya sudah hancur berantakan.

Rayna tidak mungkin mengalah. "Siapa suruh lo ngaku-ngaku jadi suami gue!" Dia membela diri.

Hidung Haidar mendengus. "Terus menurut lo dengan elo berpura-pura pingsan udah jadi ide yang bagus gitu?"

Rayna terdiam. Dia melihat kearah Haidar tak suka. "Gue benci sama lo!"

Haidar menyeringai "Kalau lo benci sama gue, kenapa lo ngelirik handuk gue mulu? Lo penasaran sama isi dalem nya? Mau gue bukain?."

CRAZY GIRL [haeryu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang