ᝯhɑ℘tꫀꭈ (ၴႅၴ08

179 28 8
                                    

part ini lumayan panjang❗
Jadi diharapkan jangan bosan yah

"gue gak tau kalo ada tempat sebagus ini," ucap Rayna sambil menghirup udara dalam-dalam, lalu menyandarkan punggungnya di kursi kayu yang sekarang sedang mereka tempati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gue gak tau kalo ada tempat sebagus ini," ucap Rayna sambil menghirup udara dalam-dalam, lalu menyandarkan punggungnya di kursi kayu yang sekarang sedang mereka tempati. Pohon yang menjadi naungan mereka saat ini lumayan besar, dan akan menimbulkan suara gemericik karena daun-daun nya bergesekan dengan angin malam. Damai dan tenang.

Bukit ini biasanya di manfaatkan oleh warga sekitar untuk bersantai karena suasana nya yang tenang. Ada beberapa lampu tiang yang di gunakan dan terlihat juga ada beberapa orang yang sedang duduk menikmati pemandangan seperti mereka saat ini.

"Tau gitu mending kita disini aja daripada di festival tadi. Rame banget sampe kepala gue cenat cenut" Haidar mengeluh. Dia memejamkan matanya sambil menikmati angin malam.

"Dar, lo punya hp nggak? Gue pinjem bentar dong."

Haidar mendengus "gak ada," jawabnya singkat.

Rayna cemberut. Orang ini dari abad pertengahan apa bagaimana? Hp saja tidak punya. Lalu dia menoleh, menatap lamat-lamat wajah laki-laki yang sedang duduk disampingnya. Ia baru menyadari kalau wajah Haidar lebih menarik saat matanya sedang tertutup. Seolah polos tidak ada tatapan tajam, dan sinis segala macam.

"kenapa lo gak mau tinggal bareng bang Jovan? Terus keluarga lo yang lain dimana?" Rayna hanya ingin tahu aja. Perangai Haidar yang cenderung tertutup seperti ini membuat Rayna penasaran.

"Lo jangan kebanyakan nanya"

Perempuan itu menghela napas lelah. Sudah dia duga jawabannya pasti akan seperti itu. Tapi dia tidak akan menyerah. Banyak hal yang ingin ia tau tentang lelaki ini.

"Terus gak ada yang marah gitu, kalo gue tinggal bareng lo? Mungkin cewek lo atau siapa gitu?"

"Gue nggak punya cewek. Cewek cuman bikin gue repot."

Mendengar jawaban Haidar, Rayna langsung menolehkan kepalanya ke arah Haidar dengan tatapan tak percaya. Jujur saja nih, Haidar itu tampan dan juga manis. Walaupun kerjaannya hanya mengantarkan susu tapi tak bisa di pungkiri kalau banyak perempuan yang mengantri untuk menjadi kekasihnya nya. Kecuali Rayna sih.

Rayna melotot. "Maksud lo, lo nggak suka cewek?"

"Maksud nya?" Haidar membuka mata nya lalu melirik Rayna dengan tatapan tak jelas. perempuan itu mendekatkan diri nya, lalu berbisik pelan.

"Jangan-jangan lo hom-"

Ucapan Rayna terpotong begitu saja ketika lengan Haidar memeluk tubuhnya lalu tangan nya yang lain menahan tengkuk dan mengunci bibir perempuan itu dengan bibirnya. Darah Rayna berdesir ketika merasakan kecupan lembut nan hangat itu mulai mendominasi dan mencium nya dengan protektif tepat ketika puluhan kembang api raksasa menyala menghiasi langit di malam hari. Tubuh Rayna menegang, ia sudah tak memiliki tenaga untuk berbuat apa-apa karena ada dekapan erat yang menahan nya untuk tak bergerak.

CRAZY GIRL [haeryu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang