ᝯhɑ℘tꫀꭈ (ၴႅၴ03

177 25 1
                                    

Mendengar teriakan Rayna, Haidar melototkan matanya dan dengan cepat membungkam mulut Rayna lalu menyeret gadis itu masuk kedalam apartemen dan memojokkan Rayna ke dinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar teriakan Rayna, Haidar melototkan matanya dan dengan cepat membungkam mulut Rayna lalu menyeret gadis itu masuk kedalam apartemen dan memojokkan Rayna ke dinding. Haidar tak menyangka kalau Rayna akan berani berteriak sekeras itu.

"Lo beneran cewe gila ya? Gimana kalo pemilik apartemen ini denger teriakan lo? Gue bisa di gebuk massa" Haidar bicara tepat di telinga Rayna. Sedangkan gadis itu hanya bisa mengangguk angguk seolah mengerti.

Tiba-tiba saja suara langkah kaki yang terdengar terburu buru menuju apartemen Haidar. Belum sempat Haidar melepaskan bekapan tangan nya, pintu sudah terlanjur terbuka dan terlihatlah seorang pria yang sekarang berdiri di depan mereka dengan mata melotot.

Dengan posisi seorang laki-laki mengikat dan membekap mulut seorang gadis yang mana dengan keadaan baju si gadis yang sobek sana sini ditambah dengan tubuh mereka berdua yang saling nempel ke dinding. Pemandangan yang luar biasa bukan.

Bagaimana orang tidak salah faham coba.

"Gue rasa perbuatan lo kali ini udah kelewatan. Lo berani-beraninya bawa cewe ke apartemen lo dan ngelakuin perbuatan maksiat." Kata pria itu sambil menunjuk-nunjuk wajah Haidar yang sudah pucat.

Haidar dan Rayna reflek menjauh.

"Ini gak seperti yang lo bayangin kok bang. Gue bisa jelasin" Haidar mencoba membujuk bang Teuku selaku pemilik apartemen ini.

"dah lah, udah nggak ada yang perlu lo jelasin. Sekarang cepetan bayar apartemen lo bulan ini dan segera keluar dari sini. Kalo lo tetep disini yang ada lo malah mencemarkan nama baik apartemen gue." Teuku menggerakkan tangannya sebagai isyarat kalau dia meminta duit ke Haidar.

"Ck nih nih, segitu cukup kan?" Rayna yang dari tadi hanya bengong langsung memberikan segepok uang tepat didepan wajah Teuku. Dan tanpa basa-basi lagi tangan lentik Teuku mengambil uang yang ada di tangan Rayna.

"Oke deh. Selamat bersenang-senang " kata Teuku langsung tersenyum manis.

Melihat itu, Haidar jadi kesal "bukannya barusan tadi lo bilang kalo gue bisa cemarin nama baik Lo? Terus sekarang apa?" tanyanya datar.

"Hah emang gue tadi ngomong begitu ya? Perasaan kagak ada deh?" Teuku balik bertanya dengan gelagat seperti baru saja habis amnesia. Haidar mencibir. Dia sudah hafal dengan tabiat Teuku yang memang aslinya matre, melihat uang sedikit saja pasti sudah langsung lupa ingatan.

"Akhir-akhir ini gue emang lagi sensitif sih. Jadi maafin gue yah kalo ganggu waktu kalian. Selamat beristirahat," lanjutnya lagi lalu keluar dari apartemen sambil melambai tangan sok akrab.

Rayna menutup pintu apartemen lalu berbalik arah ke Haidar sambil tersenyum aneh.

"Mulai hari ini, gue juga berhak tinggal di apartemen ini. Good night" Rayna berjalan santai melewati Haidar yang masih terpaku dengan posisinya.

CRAZY GIRL [haeryu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang