warning 🔞Happy reading
Kedua lelaki yang tengah mengobrol itu mengalihkan pandangannya ketika mendapati Jay dan Ningning datang bersamaan ke meja yang mereka tempati, pandangan Jake beralih pada lengan Jay dan Ningning yang saling menggenggam satu sama lain. Dari sanalah perasaan aneh mulai muncul dari diri Jake.
Jay meraih dompet dari saku celananya, terpaksa melepaskan genggamannya pada tangan mungil Ningning untuk mengambil beberapa lembar uang di dompetnya yang kemudian ia simpan di meja tepat dihadapan Jake.
"Gue duluan, Hoon." pamit Jay pada Sunghoon, dan perlu digaris bawahi bahwa Jay hanya pamit pada Sunghoon, tidak pada lelaki lain yang ada di meja itu.
"Jake, maaf gue duluan ya." tentu karna merasa tak enak pada Jake, Ningning menatap Jake dengan tatapan rasa bersalahnya.
Seakan tidak ingin lebih lama lagi, Jay dengan cepat mengambil tas Ningning yang ada di tempat perempuan scorpio duduki tadi. Ningning ingin protes karna Jay menariknya tanpa aba-aba terlebih dahulu, lagipula dia belum menerima jawaban dari Jake.
Mereka berdua berlari kecil karena hujan masih belum reda, dan untungnya mobil hitam Jay terparkir di tempat yang cukup dekat sehingga tak perlu menghabiskan waktu untuk berjalan dan membuat baju mereka berdua basah.
"What did I say? Don't talk to Jake." tegas Jay saat mereka sudah duduk di mobil.
"I've said don't forbid me." balas Ningning tak kalah tegas.
Jay mendengus kecil sebelum menarik ujung bibirnya membentuk senyuman kecil, "And if you forget, I will be your husband in this week."
Setelah mengatakan hal itu, Jay melajukan mobilnya meninggalkan area restoran. Dengan Ningning yang diam di sebelahnya, perempuan scorpio itu terlihat malas jika harus berdebat lebih lama dengan Jay yang bahkan sudah tahu jelas jika lelaki itu selalu menang.
"Jay." panggil Ningning setelah hanya diam cukup lama, bukan tanpa alasan dia memanggil lelaki di sampingnya itu.
"Hm?"
"Kita ke apartemen?" Ningning mengerenyit kala jalan yang Jay lewati adalah jalan menuju Apartemen lelaki taurus itu.
"Iya, keberatan?" tanya Jay.
Ningning segera mengangguk tanpa ragu, "aku mau pulang ke rumah."
Jay terdengar mendecak kecil sembari memarkirkan mobilnya karna sudah sampai di area parkir apartemen, "gue capek, lo ikut gue ke apartemen atau pergi sendiri pake taxi."
"Oke, aku pake taxi."
Tangan Ningning akan membukakan pintu namun dengan cepat Jay menahannya, menyuruh perempuan scorpio agar tetap duduk di kursinya. Kemudian, Jay keluar tanpa mempedulikan baju nya akan basah karna hujan masih saja belum reda.
Jay dengan sigap membukakan pintu mobil Ningning, membuka jas yang ia pakai untuk menutupi kepala Ningning agar tak terkena air hujan. Sontak saja Ningning kebingungan namun tetap mengikuti arahan dari Jay karna lelaki itu sudah menyuruhnya untuk turun.
"Aku bilang aku mau pulang." kesal Ningning pada Jay yang dengan santai menariknya menuju lift untuk naik ke lantai atas.
Jay menggeleng dengan tegas dan menatap Ningning dengan mata jahilnya, "Not for now, I need a warmth."
Ningning memutar matanya malas dan melepas genggaman tangan Jay, beranjak menuju tombol lift untuk kembali ke lantai bawah. Tetapi, Jay selalu menahannya.
"Kalo mau kehangatan kamu tinggal cari cewek lain."
Lelaki taurus terkekeh kecil dan menarik Ningning untuk ia peluk tanpa mempedulikan baju nya yang basah, lalu membisikkan sesuatu di telinganya, "Terus guna nya kamu disini buat apa, sayang?"