Rutinitas hari minggu Bulan adalah dengan pergi ke tempat gym. Setidaknya satu minggu sekali ia akan datang ke sana. Kali ini, dengan menggenggam sebuah tumblr berwarna hitam dan rambut di kuncir kuda, gadis itu mulai menjalankan treadmill nya dengan kecepatan pelan.
Matanya lurus memandang ke depan. Jalanan kota di hari minggu tak seramai biasanya. Hiruk-pikuk kota yang semula padat dan ramai menjadi sedikit renggang. Banyak pedagang yang orang-orang menyebutnya sebagai Starbuck Keliling atau Starling sedang mangkal di depan gym. Tak sedikit orang yang membeli kopi di sana seusai berolahraga.
Bulan mempercepat treadmill nya, gadis itu mulai berlari sembari mengatur napasnya pelan. Keringat membasahi seluruh badannya, tapi justru itu adalah momen yang Bulan tunggu, saat dimana tubuhnya basah oleh keringat karena berolahraga. Seolah keringat itu adalah beban-beban nya yang sedikit demi sedikit keluar dari tubuhnya.
Tanpa gadis itu sadari, sedari tadi ada yang mengamatinya dari belakang. Seorang gadis dengan rambut di gulung hingga menampakkan leher putihnya serta jaket dengan warna baby pink yang ia kenakan seolah menambah kesan feminim.
Setelah melihat Bulan menghentikan treadmill nya, gadis itu segera menghampiri Bulan yang sedang mengatur napasnya.
"Hai, kamu Bulan temannya Renatta?" tanya gadis dengan jaket baby pink itu.
Bulan terpanjat, gadis itu segera turun dari atas treadmill dan berjalan menghadap gadis yang mengajaknya bicara. Mata Bulan masih melotot tak menyangka, "Kak Safa?" tanya Bulan sedikit ragu.
Safa tertawa pelan, "Ah jadi betul. Tadi aku lihatin kamu dari belakang, sebenernya aku udah lihat kamu dari masuk ke tempat gym. Enggak aku sapa soalnya takut salah orang." jelas Safa dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibir gadis itu.
Bulan tercenung sejenak. Ia tidak percaya jika yang dihadapannya saat ini adalah orang yang sekarang sedang dekat dengan Bintang. Sesekali Bulan berpikir jika Safa memang sangat pantas bersanding dengan Bintang. Gadis itu sangat ramah, cantik, dan juga punya aura yang sangat positif. Ah Bulan sedikit minder.
"Kakak kok kenal saya?" Jelas Bulan bingung. Ia jarang sekali ikut Renatta berkencan dengan Haris di cafetaria fakultas kedokteran. Lagi pula Bulan tidak mau menjadi nyamuk di tengah pasangan dengan gaya pacaran yang terkenal ekstrem seantero kampus.
"Kita dulu pernah ketemu sekali, waktu di cafetaria. Tapi kamu buru-buru pergi, soalnya ada kelas mendadak." jawab Safa.
Ah jadi waktu itu. Bulan sedikit tidak menyangka jika Safa akan mengingatnya dan menanyakan namanya kepada Haris. Gadis ini terlampau friendly.
"Kita dulu belum sempet kenalan, kan? Kenalin aku Safa." Gadis itu mengangkat tangannya untuk mengajak Bulan bersalaman.
Bulan membalas uluran tangan Safa dengan sedikit ragu, "Bulan." jawabnya singkat.
Safa kembali tersenyum, memperlihatkan deretan giginya yang rapi, "Nice to meet you. Gih lanjutin olahraga lagi. Semoga kita bisa ngobrol lebih lama lain kali. Aku duluan ya, Bulan." Sebelum benar-benar pergi, tangab Safa sempat menepuk bahu Bulan terlebih dahulu.
Bulan masih mematung, memandangi punggung gadis itu yang mulai masuk ke area loker. Bulan masih terlalu kaget ketika mengetahui bahwa Safa mengenalnya. Hal-hal kecil yang terjadi di hidup Bulan dapat menimbulkan sebuah tanda tanya besar. Bulan merupakan gadis pemikir, ia bisa memikirkan apa saja secara berlebihan walaupun sesuatu tersebut tidak begitu penting untuk di pusingkan.
Setelah dirasa raga Safa sudah tidak terlihat lagi, Bulan berbalik untuk kembali menyentuh alat-alat gym lainnya dan menuntaskan apa yang telah ia rancang hari ini.
***
Langkah kaki gadis dengan kaos abu-abu oversize itu berhenti pada sebuah bangunan rumah dengan gaya minimalis. Tangannya beringsut untuk membuka kunci pagar dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam pekarangan rumah dengan cat yang di dominasi warna putih itu. Disaat tangannya sudah terangkat untuk mengetuk pintu, seseorang sudah terlebih dahulu membuka pintu tersebut dengan menenteng satu kantong trash bag di tangannya.
"Loh Mba Safa? Cari Mas Bintang?" Seseorang yang membuka pintu tadi adalah Tara.
Safa tersenyum, "Baru mau gue ketuk. Bintang ada gak?"
"Ada, masuk aja. Gue mau buang sampah." ujar cowok itu sembari melangkah keluar rumah.
Safa masuk ke dalam. Ternyata orang yang sedang ia cari tengah duduk bersantai di depan televisi dengan sepiring brownies di atas meja. Tanpa ragu, Safa menjatuhkan tubuhnya tepat di samping pemuda itu. Bintang tersenyum tipis dan menyodorkan sepotong brownies kepada Safa.
"Thanks." ujar gadis itu seraya menyuap brownies tersebut kedalam mulutnya.
"Ngapain sore-sore dateng?" tanya Bintang.
"Keluar yuk? I need to tell you something." Dahi Bintang sontak berkerut. Namun pemuda itu mengangguk mengiyakan ajakan Safa untuk pergi keluar.
"Jalan kaki aja."
"Oke." jawab Bintang sembari mematikan televisinya.
Dua pasang kaki itu melangkah menyusuri jalanan komplek dengan suasana sore yang damai. Tadi, mereka sempat berpapasan dengan Tara yang tengah mengelap mobil kesayangannya di pelataran rumah. Namun Tara melengos begitu saja karena mengetahui keberadaan Bintang di samping Safa. Bintang pun tak ambil pusing, ia benar-benar sudah terbiasa dengan sikap dingin Tara kepadanya.
"Gue lihat-lihat, lo sama Tara belum akur juga," celetuk Safa.
Bintang menghela napasnya sembari menatap kosong ke arah jalanan, "Gue kehabisan cara buat akrab sama dia. Tara itu keras kepala dan susah untuk dibujuk. Apalagi sekarang nambah masalah yang mungkin bisa buat hubungan gue sama Tara jadi lebih susah akrab."
"Masalah apa lagi?"
"We like the same girl."
...
A.N :
Duh gak tau mau ngomong apa lagi.
Votement aja deh ya. Thank you karena masih setia membaca Jejak Aksara walaupun idenya sedang ngadat.
Tetap tungguin terus update kisah Bulan Bintang Tara yah! Have a good night oll ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Aksara || Sung Hanbin
Fiksi Penggemar[Sung Hanbin × Kim Chaehyun] "Namamu akan selalu tertulis pada Jejak Aksara sampai menemukan bagaimana akhir dari kisah kita." An Alternative Universe Cast : Sung Hanbin, Kim Chaehyun, and Kim Taerae with local name. Start : 06-05-23 ourdoyeon, 2023