"We like the same girl."
Satu kalimat keluar dari mulut Bintang berhasil membuat langkah kaki Safa terhenti. Gadis itu masih berusaha mencerna setiap kata-kata yang Bintang ucapkan. Langkah kaki Bintang terhenti. Ia berbalik badan hanya untuk melihat Safa yang sedang mematung sembari menutup mulut dengan tangan kanannya.
"Tara juga suka sama Bulan?"
Sebagai sahabat Bintang sejak kecil, Safa tentu terkejut. Kisah percintaan Bintang selama cowok itu belum resmi menyandang status sebagai kakak tiri Tara saja sudah rumit. Bintang terlalu payah karena tidak berani mendekati gadis yang ia suka. Sekarang setelah pemuda itu tahu sebuah fakta jika Tara juga menyukai gadis yang sama dengannya, alur kisahnya semakin pelik. Bahkan Safa pun pening dibuatnya.
Safa maju beberapa langkah untuk mensejajarkan tubuhnya di samping Bintang yang sedang mendesah lelah. "Lo tau apa hal yang lebih lucu?" celetuk Bintang sembari menatap ke arah langit sore.
Safa terdiam menunggu Bintang untuk menuntaskan kalimatnya.
"She likes me too."
Gadis itu menyipitkan mata sedikit meragukan pernyataan Bintang, "Yang bener? Emang lo tau dari mana?"
Bintang kembali menghela napas menghadapi Safa. Gadis itu pasti mengira Bintang memiliki rasa narsis yang begitu tinggi mengingat laki-laki itu sudah menyukai Bulan sejak SMP. Bisa saja Bintang halu, kan?
"Tara yang bilang ke gue. Waktu itu kita bertiga ga sengaja ketemu di caffee deket taman FIB. Tara ngajak Bulan pulang bareng karena waktu itu ujan deres. Dia ngasih payungnya ke Bulan, dan Bulan malah ngasih payung tadi ke gue. Tara marah, sampe rumah dia minta gue jauhin Bulan karena dia suka sama Bulan, tapi Bulan suka sama gue." jelas pemuda itu.
"Bisa aja Tara cuma overthinking gara-gara payungnya di kasih ke elo. Bisa jadi juga Bulan ngasihnya cuma gara-gara kasihan sama lo." sarkas Safa.
Bintang mendelik kesal, "Kok lo gitu sih?"
"Itu cuma kata sisi realistis gue. Prove that it's true. Deketin Bulan, jangan buat asumsi cuma berdasarkan 'katanya' lo harus bisa buktiin kalau dia bener-bener suka sama lo. Otak doang pinter, giliran masalah beginian cemen amat."
Bintang termenung. Ia berusaha mencerna dengan baik saran-saran yang bercampur makian dari Safa. Namun tak sesekali hatinya menyangkal jika dia tidak seharusnya melakukan pendekatan dengan Bulan secepat itu. Terlebih lagi, mereka baru saja bertemu kembali beberapa minggu lalu. Sial, batin Bintang berperang hebat.
Safa hanya bisa melirik Bintang sembari tertawa kecil. Gadis itu kembali menarik tangan Bintang untuk kembali melangkah menyusuri jalanan yang mulai gelap.
"Udah nanti aja mikirnya. Mahesa ngundang lo buat nonton bandnya nanti malem. Mau dateng gak? Itung-itung refreshing." ajak Safa.
Bintang hanya bisa mengangguk. Mungkin benar, dia hanya perlu sebuah penyegaran bagi otaknya untuk kembali berfikir.
***
Safa dan Bintang melangkah membuka pintu kaca yang menyebabkan dentingan lonceng di atasnya berbunyi. Pandangan Safa menyisir ke setiap sudut caffee. Senyumnya seketika terbit tatkala netranya mendapati seseorang yang tengah ia cari.
Kaki Safa berjalan ke depan meninggalkan Bintang yang tengah memesan minuman. Safa menghampiri seorang laki-laki yang tengah men-setting gitar akustiknya di atas mini stage. Tak berselang lama tubuh Safa sudah berdiri tepat di depan pemuda itu. Ia tersenyum, tubuhnya beringsut turun untuk menghampiri gadis yang telah menunggunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Aksara || Sung Hanbin
Fanfiction[Sung Hanbin × Kim Chaehyun] "Namamu akan selalu tertulis pada Jejak Aksara sampai menemukan bagaimana akhir dari kisah kita." An Alternative Universe Cast : Sung Hanbin, Kim Chaehyun, and Kim Taerae with local name. Start : 06-05-23 ourdoyeon, 2023