Fitriyana_Ilmi || You Can

179 15 0
                                    

You Can ~ David Archuleta
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Banyak orang bilang jika dicintai lebih menyenangkan dari pada mencintai. Tapi menurutku itu semua salah dan dengan keras aku akan menentangnya. Apakah aku nampak seperti seorang yang munafik karena kata-kataku di atas tadi? Mungkin kalian akan merubah tanggapan kalian jika aku menjelaskan alasanku memilih mencintai dari pada dicintai.

Awalnya aku memang setuju dengan anggapan lebih baik dicintai dari pada mencintai. Tapi semuanya berubah saat aku merasakan apa itu yang namanya mencintai.

Kalian tahu? Dengan mencintai aku jadi tahu apa itu yang namanya berjuang. Iya berjuang, berjuang untuk mendapatkan apa yang aku impikan, berjuang untuk mendapatkan balasan cinta yang kumiliki. Tidak hanya menuntut untuk diperjuangkan.

Sepertinya aku mulai melantur karena bahasan mencintai dan dicintai. Ck, duniaku memang serasa terjungkir balik saat gadis itu memasuki kehidupanku.

Aku sekarang tengah berada di tepi lapangan basket. Kelasku memang baru melaksanakan olah raga dan sejak beberapa menit terakhir kami gunakan untuk istirahat.

Mataku sedari tadi tidak pernah lepas dari seseorang yang tengah berada beberapa meter dari tempatku duduk. Siapa sangka jika gadis itu berhasil merubah hidupku? Gadis yang kalau boleh kukatakan sangat biasa.

Tanpa sengaja tatapan kami bertemu dan seulas senyum dia lemparkan ke arahku. Jatungku semakin terasa ingin terlepas dari tempatnya saat dia datang mendekat ke mari.

"Hai," sapanya sembari duduk di sampingku.

Aku menatapnya dengan seulas senyum yang aku harap tidak terlihat memalukan. Dia adalah Ocha, teman sekelasku dan orang yang berhasil meruntuhkan gagasan yang telah kujabarkan tadi.

"Hai, gak balik ke kelas?" tanyaku basa-basi.

Ocha menyunggingkan senyumnya sekilas lantas menggelengkan kepalanya. "Ntar aja, barengan sama lo. Beloh kan?"

Aku menatap sepasang mata itu dalam. Sepasang mata yang selalu berhasil menyesatkanku sehingga sulit bagiku untuk melepas pandangan dari sana.

"Ah, boleh kok boleh," ucapku saat tersadar belum menjawab pertanyaan dari Ocha.

Ocha, dialah gadis yang berhasil membawaku untuk bangkit dan kembali mendongak menatap dunia. Dia adalah orang yang membuatku mendapatkan semangat hidupku ditengah konflik keluarga yang kuhadapi. Dia gadis yang membuktikan padaku bahwa aku tidak sendirian di sini, masih ada yang peduli terhadapku.

"Take me where I've never been
Help me on my feet again
Show me that good things come
To those who wait."

Entah kenapa tiba-tiba aku teringat lagu itu dan menyanyikannya. Mungkin karena lagu itu sangat cocok untuk menggambarkan perasaanku saat ini.

Aku menghadap ke arah Ocha yang menatapku bingung. Perlahan aku meraih kedua tangan gadis itu dan menatap matanya intens, mengabaikan tatapan bertanyanya.

"Makasih karena selama ini lo selalu ada buat gue. Makasih karena lo selalu bantu gue di saat gue lagi jatuh. Makasih buat semua kepedulian lo buat gue. Dan bolehkah gue minta satu hal ke lo?"

Ocha menatapku dengan senyuman canggung di bibirnya. "Apa?" tanya dia masih dengan senyuman yang sama.

"I love you. 'Cause if anyone can make me falling love, you can." Aku menarik nafasku panjang, "Be my girl, please?"
---
Tell me I'm not on my own
Tell me I won't be alone
Tell me what I'm feeling isn't some mistake
'Cause if anyone can make me fall in love, you can
Save me from myself, you can
And it's you and no one else
If I could wish upon tomorrow
Tonight would never end
If you asked me, I would follow
But for now I'll just pretend
'Cause if anyone can make me fall in love, you can
---
• • • • • • • • •
• THE END •

[2] Song FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang