retnogaluh || Crush

205 21 0
                                    

Crush ~ David Archuleta
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Untuk Alvaro Azora.
Kamu, pemilik nama yang sudah sering kudengar, terlalu sering kamu berada di sekitarku, hingga terlalu sering pula kamu membuatku terbiasa dengan segala sikap manis yang kau berikan.

Alvaro Azora.
Pemilik nama yang nyaris membuatku seperti orang kehilangan arah. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan setiap kali pemilik nama itu tidak ada di dekatku. Aku juga tidak tahu sejak kapan pemilik nama itu berubah menjadi energi untukku.

Why do I keep running from the truth?
All I ever think about is you
You got me hypnotized
So mesmerized
And I've just got to know

Andaikan kamu kekasihku, akan kucintai kamu penuh dengan rasa yang indah. Tapi sayangnya, kamu hanya sahabatku
-hingga saat ini-.

Kamu tahu, akhir-akhir ini aku terlalu sering melihat dirimu dalam tidurku maupun dalam bayangan tak tentu disetiap hariku. Terlalu sering kamu mengganggu kinerja otakku.
Kumohon, katakan padaku kalau aku bodoh. Ataupun cibir aku dengan mengatakan kalau aku terlalu bawa perasaan. Salahkan aku yang mulai menyukaimu, sahabatku sendiri.

Do you ever think
When you're all alone
All that we could be?
Where this thing could go?
Am I crazy or falling in love?
Is it real or just another crush?

Apakah aku pernah mengatakan kalau kamu penuh dengan kejutan?
Aku ingat, saat kita datang pertama kali ketempat yang menurutku kampungan, norak, dan aneh. Tapi kamu justru membawaku ke tempat itu. Kamu membawaku ke pasar malam. Dengan alasan, agar aku mengatahui dunia luar yang lebih menarik dan lucu selain Dunia Fantasi.

Kau ingat, kita menaiki Bianglala versi kw super Dunia Fantasi disana?
Kita melihat seisi pasar malam dari jarak kurang lebih 10 meter diatas tanah, dengan hembusan angin yang cukup kencang mengombang-ambingkan tempat kita duduk.
Kamu menyuapi kue cubit padaku dan memakan kue itu bersama hingga wahana itu berhenti di tempatnya semula.

Setelah dari Bianglala, kita lanjut mencari makanan yang hanya bisa ditemukan disini. Mataku berhenti pada gulali. Ukurannya cukup besar dan berhasil membuatku tak mengalihkan pandangan sedikitpun kecuali pada gulali itu.

"Lo mau itu?" tanyamu, dengan senyuman miring yang paling kubenci, kemudian kamu menarik tanganku, menuntunku menuju tempat gulali itu dijual.

Kamu tertawa sangat kencang hingga mengeluarkan air mata saat gulali yang kuminta kempes arena ulahmu. Kamu sengaja menuangkan jus yang kita beli keatas gulaliku, hingga tidak berbentuk lagi. Aku hanya bisa mendengus dan pergi meninggalkanmu.

Kamu ingat saat aku ingin menaiki komedi putar?

Baru saja aku ingin keluar dari antrian, tanganmu mencengkam tanganku cukup erat sambil memohon untuk tetap mengantri disana. Kemudian aku mengiyakan permintaanmu, kamupun tersenyum manis, menampilkan deretan gigi yang rapi, sambil menjulurkan gulali padaku. Aku sedikit terkejut, ternyata sebelum ikut mengantri, kamu mengganti gulali yang rusak dengan gulali yang lebih besar dari sebelumnya.

Kamu tertawa tiada hentinya seperti anak kecil yang menikmati kumedi putar. Napasku memburu saat mata kita bertemu. Mata yang tidak pernah kuakui keindahannya.

Do you catch a breath
When I look at you?
Are you holding back
Like the way you do?

Aku menundukkan kepalaku, tak kuat membalas tatapan mata elang milikmu. Tapi yang ada, kamu justru menangkup wajahku dengan kedua tanganmu, membuatku mau tak mau menatapmu lagi. Sambil mengatakan kalau malam itu adalah malam yang menyenangkan.

'Cause I'm trying, trying to walk away
But I know this crush ain't going away
Going away

Saat itu, untuk pertama kalinya kita menghabiskan waktu di pasar malam, dengan berbagai rasa yang ada didalam hatiku.
Perlakuan manis yang kamu berikan, ide konyol yang tidak aku temui di orang lain.
Bisakah aku menganggap 'kita' lebih dari sahabat?

Has it ever crossed your mind
When we're hanging,
Spending time, girl, are we just friends?
Is there more? Is there more?

Alvaro Azora, kamu sudah berhasil membuatku menghancurkan segala komitmen yang kubuat sendiri. Komitmen untuk tidak jatuh kedalam pesonamu yang semakin dalam. Dirimu yang terlalu manis sebagai seorang sahabat. Empat tahun berteman denganmu, mampu membuatku merasakan getaran itu.

Tapi apakah aku sanggup menghentikan getaran itu? Mengingat, kita hanya sahabat, tak lebih dari itu. Sejak dulu, perlakuanmu selalu manis dan selalu ada kapanpun aku membutuhkanmu.

Begini, mungkin aku akan menyimpan perasaan ini serapat mungkin. Karena aku takut menghancurkan persahabatan kita selama bertahun-tahun.

See it's a chance we've gotta take
'Cause I believe that we can make
This into something that'll last
Last forever, forever.

Untuk pertama kalinya aku mengirim surat padamu, kuharap, kamu tidak pergi menjauh dariku karena sebuah pengakuan konyol dan klasik dari seorang sahabat yang terlalu membawa perasaannya.

Ini dariku, untuk Alvaro Azora, sahabat yang mampu membuatku berharap lebih, kalau perasaanku masih berharga.
• • • • • • • •
THE END

[2] Song FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang