MoccaMetz || I Just Wanna Say I Love You

166 16 1
                                    

I Just Wanna Say I Love You ~ Melly Goeslaw
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

"Aku benci kamu! Eh, bukan maksudku... bukan benci yang itu, tapi aku tuh... uuhh, gimana sih, tapi bukannya aku suka loh ya," katanya. Aku heran, kenapa dia berkata seperti itu.

"Gini maksudku, ehm... aku benci kamu karena aku suka kamu meski aku tuh nggak mau... paham?"

Aku menggeleng, ucapannya berbelit-belit hingga aku hanya bisa menangkap beberapa kata saja. Dia ingin bicara lagi tapi masih bingung untuk berkata apa.

"Apa sih maksudmu Na?"

"Uhh, oke! Aku mau nanya... kamu suka aku nggak?" pertanyaan mendadak dan benar-benar berbeda dari pembahasan awal.

"Ehm, banget lah. Kita kan udah temenan lama..."

"Bukan, bukan temen. Aku dan kamu, sebagai cewek dan cowok."

"Kalo itu..." aku berpikir sejenak, "Lumayan sih."

"Nah itu masalahnya, kok aku bisa suka kamu ya?" Ana bicara tanpa memperdulikanku yang tidak memahami semua ucapannya.

"Kamu habis mabok ya Na?"

###

Ana, si primadona sekolah, juara kelas dan favorit guru di sekolah sekaligus teman masa kecil yang sangat dekat denganku. Aku menyukainya seperti dia menyukaiku, tapi... dia terlalu sempurna.

Aku selalu berada di sampingnya saat dia butuh, aku memainkan peran sebagai 'teman-masa-kecil-yang-tidak-peka-namun-sangat-peduli'. Bukan berarti aku mempermainkan perasaan Ana, banyak faktor yang membuatku harus menolak perasaan Ana untukku. Seperti ini...

"Ayok Na, pulang sekolah kita karaokean," ajak Cindy. Seperti biasa, Trio Badut yang berisi Cindy si cewek norak, Ariyani si Katrok Gahol dan Lola si Loading lama selalu berusaha mendapat perhatian Ana agar bisa ikut terkenal.

"Emm," Ana menengok melihatku yang duduk di bangku yang cukup jauh darinya. Aku mengerti, Ana meminta pendapatku.

Mungkin, hanya aku yang tahu bahwa Ana sangat membutuhkanku. Pilihan-pilihan yang dia buat selalu ditanyakan padaku, bahkan hal kecil seperti saat ini, menerima atau menolak ajakan Trio Badut. Aku mengedikkan bahu pertanda mengatakan terserah.

"Maaf, aku mau pulang cepet, ada kerjaan di rumah," ujar Ana sopan. Trio Badut menampakkan senyum ala aktris mereka.

"Oke Na, tapi kalo mau jalan-jalan, jangan lupa ajak kami ya," pinta Lola yang diberi anggukan anggun oleh Ana. Setelah Trio Badut pergi, Ana beranjak lalu menghampiriku.

"Ada acara?"

"Nggak ada," jawabku apa adanya.

"Pulang bareng yuk."

###

Masalah pasti ada di kehidupan setiap orang, termasuk kehidupan yang kujalani bersama Ana. Pernah suatu kali Ana marah padaku dan mendiamkanku selama seminggu. Setelah kutelusuri, ternyata semua itu disebabkan oleh gosip tentangku yang ditembak cewek dari kelas lain.

Akupun pernah memulai sebuah masalah hanya karena ujian kenaikan kelas. Ana berniat baik untuk membantuku belajar, tapi aku menolaknya hanya karena Ana terlalu mementingkanku. Ana menangis dan aku kebingungan untuk meminta maaf.

Gosip tentang kami juga pernah ada, tentang kami yang menjalin hubungan yang lebih dari seorang teman, tentang orang tua kami yang saling menjodohkan. Tapi kami tidak peduli, kami menikmati masa-masa dimana kami bisa bersama seperti ini.

###

"Masih belum mau bicara?"

"Jahat ih," Ana cemberut, kami saling berhadapan dan memegang ijazah kelulusan kami.

Bertahun-tahun berlalu, ternyata kami sudah berada di akhir sekolah. Jaman sudah berubah, begitu juga dengan fisik kami. Sekolah dasar, smp sampai sma kami lewati hanya seperti kemarin lusa.

"Mau jawabanku, dan kamu harus beri jawabanmu," ucapku mantap.

"Apa lagi yang mau kamu tahu? Bukannya sudah jelas."

"Tapi selama ini kamu belum pernah loh ngomong to the point."

"Uuuhh, oke oke!" Ana manyun, bibirnya maju satu senti. Ana punya masalah dengan pengungkapan perasaannya meski itu bukanlah kekurangan, Ana hanya terlalu pintar dan kesulitan untuk mengungkap perasaannya sendiri. Pikirannya maju terlalu jauh dari keadaannya.

"Apa?" tagihku.

"Dari dulu... aku cuma mau bilang, aku cinta sama kamu."
• • • • • • • • • •
THE END

[2] Song FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang