Setelah makan siang selesai jenlisa melanjutkan perbincangan mereka di ruang tamu hingga sore hari. Tak terasa mereka sudah menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berbicara. Hari semakin gelap dan mereka berdua memutuskan untuk pulang ke apartemen milik Lisa
"Mom Lisa sama Jennie pamit dulu, lain kali kita bakalan kesini lagi" ucap Lisa dan mencium pipi mommy nya
"Kalian tidak mau menginap saja Li?" Tanya Daddy nya
"Tidak dad, Lisa mau berduaan sama Jennie hehe" Jennie memukul lengan Lisa pelan karena malu
"Ya udah gapapa sayang kalau kamu mau di apartemen berdua sama Jennie. Tapi ingat, kamu tidak boleh macam-macam sama jennie" pesan mommy nya
"Siap mom, Lisa juga tidak seberani itu. Lisa bakalan jaga Jennie sampe nanti kita nikah. Ya kan sayang" Jennie hanya tersenyum dan mengangguk, ia merasa bahagia memiliki Lisa sebagai pacar nya
"Lisa pamit dad, mom" mencium pipi kedua orang tuanya
"Jennie juga pamit ya mom, dad" Jennie juga ikut mencium pipi kedua orang tua Lisa yg sudah ia anggap sebagai orang tua nya juga
"Bye sayang, kalian hati hati ya. Jangan ngebut Lisa" peringat mommy nya
"Siap nyonya manoban"
Jenlisa melajukan mobilnya keluar dari Mansion manoban menuju apartemen mereka. Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sampai juga.
Sebelum masuk ke dalam, mereka melihat ada kotak di depan pintu apartemen mereka. Lisa yg sudah tidak asing lagi dengan kotak itu segera mengambil dan membuang nya. Jennie yg memperhatikan itu hanya bingung, "mengapa di buang" pikir nya
"Sayang, kenapa kotak nya kamu buang?"
"Tidak apa, itu tidak penting. Ayo masuk"
"Tidak! Tunggu sebentar aku ingin memeriksa kotak itu, mengapa langsung di buang" Jennie mengambil kembali kotak itu dan membuka nya, karena terkejut ia reflek menjatuhkan kotak itu yg sekarang tergeletak di antara kaki nya dan Lisa.
Saat kotak jatuh, ada foto Lisa yg di belakang fotonya di hiasi tulisan berdarah. Lisa yg melihat itu mulai emosi, geram dengan pelaku yg sering meneror dirinya.
Lisa mengambil foto itu dan mereka berdua sama-sama membaca tulisan yg berada di balik nya.
"Lisa... Kamu punya musuh? Kenapa ada yg mengirim kotak seperti itu padamu?"
"Tidak sayang, aku rasa aku tidak memiliki musuh"
"Lalu ini? Mengapa ada yg mengirim kamu hal seperti ini? Dan, tadi mengapa kamu langsung membuang nya?
"Aku sudah mendapatkan kotak seperti itu sebelumnya, mungkin sudah 3 atau 4 kali. Ayo masuk dan aku akan menceritakan nya padamu"
Jennie menurut, mereka masuk ke dalam dan Jennie langsung menarik Lisa untuk segera duduk. Ia begitu penasaran dan khawatir, ia ingin mengetahui kebenaran nya sekarang juga.
"Aku akan menceritakan nya, tidak perlu terburu-buru sayang. Sekarang tenang kn diri mu dulu, jangan terlalu pikirkan apa yg baru saja kamu lihat"
"Ck, cepat ceritakan semuanya padaku dan jangan ada yg kamu sembunyikan"
"Baiklah, sebenarnya aku ingin merahasiakan ini dari mu tapi sekarang kamu sudah tau"
Lisa menceritakan semuanya, ia menceritakan kapan pertama kalinya ia mendapat kotak seperti itu. Ia juga memberi tau Jennie setiap pesan yg selalu ia dapat dari dalam kotak itu.
Jennie yg mendengar kan nya begitu emosi dan khawatir dalam waktu yg bersamaan. Takut terjadi sesuatu pada Lisa dan Jennie juga emosi pada orang yg sudah berani meneror pacar nya, terlebih lagi dalam pesan tadi si peneror mengatakan bahwa Lisa adalah milik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Just Because Of You"
Teen Fiction"Semua berubah ketika aku bertemu dgn mu. Meski sakit aku akn tetap berjuang,sampai aku berada di titik terlemah ku. Mencintai bukan harus memiliki,namun sebisa mngkin aku akan berusaha" Lisa. "Terimakasih telah berjuang dan mencintai ku dengan tul...