•••
•••
Kalian sudah tahu kalau Renata menyembunyikan rasa sakit didepan kedua anaknya. Tetapi seperti kata pepatah yang mengatakan bahwa "𝙎𝙚𝙥𝙞𝙣𝙩𝙖𝙧-𝙥𝙞𝙣𝙩𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙞 𝙙𝙞𝙩𝙪𝙩𝙪𝙥𝙞, 𝙗𝙖𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙩𝙚𝙧𝙘𝙞𝙪𝙢 𝙟𝙪𝙜𝙖." Renata tidak mampu menyembunyikan hal itu lebih lama. Kondisinya kian memburuk, dan mungkin Renata tidak akan bisa bertahan lagi.
🍁🍁🍁
#Venezia Station - Stoick Village , 6 years ago.
"IBUUUUUUUUUUU!!!"
Lengkingan nyaring itu terdengar dari jarak beberapa meter, tidak terlalu jauh dari posisi kedua orang pria yang tengah berjalan beriringan siap meninggalkan tempat. Suara itu membuat langkah kaki mereka berhenti sejenak, dengan kepala menoleh ke segala penjuru demi mencari dari mana asal teriakan itu.
Dapat dilihat oleh keduanya, pemandangan seorang wanita setengah paruh baya terbaring dilantai dengan dua anak seusia remaja menangis sambil mengguncangkan tubuhnya disisi berlawanan.
Dengan masih menyerukan kata "Ibu." Tanpa henti, karena wanita itu tak kunjung bergerak.
"Haruskah kita kesana?"
Pria berwajah cantik dengan tubuh lebih ramping itu bertanya dan menoleh pada Pria bertubuh besar nan jangkung disebelahnya.
Si jangkung nampak diam masih memperhatikan situasinya, akhir-akhir ini begitu marak oleh kasus penipuan semacam ini. Pelaku berperilaku seolah sedang mengalami kesulitan dan saat ditawari bantuan maka mereka akan memanfaatkan hal itu untuk memeras korban.
"Tunggu sebentar lagi, Ken." Pria jangkung berkulit tan dengan surai ikal-bernama Agia itu menahan pergelangan tangan istrinya yang akan melangkah.
"Tapi mereka butuh pertolongan!" Agia tahu hal itu.
"Ibu kumohon bangun, Ibu kenapa?!"
Atensi Agia yang awalnya menatap istrinya berpindah.
"Bangun! Ibu... Tolong.... Ibu.. hiks."
"Sshhhh Osamu jangan berteriak seperti itu, kita akan coba bawa Ibu ke rumah sakit terdekat."
Agia menyaksikan dengan seksama bagaimana laki-laki yang tubuhnya lebih besar itu mencoba menenangkan adiknya. Setelah berhasil, ia pun menggotong tubuh wanita yang kemungkinan besar adalah Ibunya di bahu, lantas berjalan susah payah sambil menarik beberapa koper yang dibantu oleh adiknya.
"Samu hiks, taksi cari ya hiks?" (Samu, cari taksi ya?).
"Tunggu, kita pergi bersama Dek! Kita harus terus bersama. Itu pesan Ibu, okey?" Yang bertubuh lebih pendek tampak mengangguk patuh meski isakannya terus terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] My Special Omega | Suna x Osamu √
Fiksi Penggemar‼️WARNING!‼️ - [Angst, Omegaverse, Autism (ASD), BrokenHome, Kekerasan, Drama, Sad, Dewasa, etc] - Karakter Haikyuu hanya milik Haruichi Furudate Sensei - Cerita murni hasil imajinasi penulis - Yaoi/BL (Gay) 18+ // Shounen ai - Dilarang keras menjip...