Junghwan tuh udah 3 kali bolak balik toilet. Gak tau kenapa dia gugup. Dia cuma gak siap sama apa yang mereka hadapi pas pergi dari sini nanti
"Hwan, udah?" Junghwan ngangguk terus naik keatas motor yang udah ada Jihoon nya
Ya, berasa deja vu. Dimana ada yang di mobil, sisanya pake motor. Perihal barang barang, mereka cuma mengemas baju sama apa yang bisa dibawa. Sisanya ditinggal. Udah gak peduli lagi sama harta benda, yang penting selamat
Gak ada dari mereka yang gak nangis. Berat juga ninggalin rumah itu dimana ada 2 temen mereka yang bermakam disana. Tapi mereka harus ambil keputusan
"Gue udah buka jalan kalian. Cukup lewati jalan yang kaya biasa, kalo nanti dijalan ketemu sama mereka yang nunjukin arah, ikuti aja. Itu gue yang suruh"
"Serius, Seong? Gakpapa ikutin mereka, gak disesatin kan?" Seongmin menggeleng sambil senyum, "Terus lo gimana?"
"Gak gimana gimana. Kota ini kan emang tempat tinggal gue. Abis kalian pulang, gue juga pulang"
Hyunsuk ngangguk, "Yaudah. Jaga diri lo disini ya, Seong? Kita gak tau lagi gimana caranya balas kebaikan lo. Lo udah bantu banyak"
"Cukup gak kembali kesini lagi, Bang. Itu cara lo balas kebaikan gue" Hyunsuk ngangguk sambil nangis. Dia meluk Seongmin, "Mending kalian gerak cepat. Mumpung belum malam"
Setelah pamit, mereka mulai ninggalin rumah itu. Dimana Seongmin yang masih berdiri merhatiin mereka didepan pagar
"Semoga kalian ngerti maksud gue. Karena jika sudah disini, kalian gak akan bisa kembali"
.
.Berhasil.
Mereka berhasil keluar dari rumah itu. Walaupun sepanjang jalan mereka dikasih lihat sama hal hal diluar nalar. Blok E yang awalnya mereka lihat normal, nyatanya gak sebagus itu. Rata rata rumah disana kotor gak layak huni. Bahkan warung Mpok Jihyo yang sering mereka datangi, hanyalah rumah yang atapnya ambruk ditambah daun kering yang berantakan di halaman rumah
Emang benar kata orang waktu itu, blok E itu gak ada. Udah dikosongin dari lama. Cuma mereka yang tinggal disana. Blok E itu sekarang udah digabung sama blok D
Ah ya, urusan mobil yang mereka sewa. Kata Hyunsuk, nanti diurus sama bapak gue. Kalo perlu nanti mobilnya dibeli
Gak tau udah berapa lama mereka keluar dari sana. Tau tau udah masuk jalan tol aja
Junghwan senyum, "Gak nyangka, Bang kita bisa keluar dari sana. Alhamdulillah banget"
Jihoon ngangguk, "Gue juga, Hwan. Gak tau lagi mesti bersyukur pake cara apa"
Didepannya ada Haruto sama Jeongwoo yang boncengan. Kali ini gak ada lagi yang bonceng tiga. Berpasangan semua
"Bang, kok truk didepan itu aneh ya?"
"Yang mana?"
"Itu yang didepan, truk merah" Junghwan menunjuk truk dari arah berlawanan yang kelihatannya aneh—melaju gak terkendali kearah mereka
Jihoon memicing sebelum akhirnya membelalak kaget. Sedangkan mobil yang dikemudikan Hyunsuk banting stir menghindari truk itu, sampe akhirnya nabrak pembatas jalan. Asap keluar dari kap mobil. Bagian depannya rusak parah hampir gak berbentuk karena tabrakan yang kencang
"ASTAGHFIRULLAHALAZIM!!!"
Mereka yang bawa motor kaget sama kejadian didepan sana. Sebelum akhirnya truk merah itu melaju makin kencang dan melindas apapun didepannya, termasuk 3 motor yang dikendarai Junghwan dan teman temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ssstt! They're here! ✓
Teen FictionSemuanya berjalan normal, sebelum akhirnya menempati sebuah rumah yang direkomendasikan salah satu dari mereka. Keanehan dan gangguan terus mereka dapatkan. "Tidur aja, ya. Jangan noleh lagi sampe ada yang buka pintu." ... "Merinding gue, Shi. Peras...