Udah sore. Dan Jeongwoo udah siap sama peralatan tempurnya
Apalagi kalo bukan mau nyuci motor
Padahal dia paling males yang namanya cuci motor. Tapi karena tadi pas pulang ngampus dia gak sengaja nabrak genangan air, ditambah ngelindas kotoran kucing didepan gang, jadinya Jeongwoo terpaksa nyuci motornya sendiri
Soalnya kalo gak dicuci, jangan harap motor mio modif nya itu diizinin masuk kedalam garasi. Bisa panas telinga Jeongwoo kena omel Hyunsuk
"Ember udah, selang udah, sikat udah. Apa lagi ya yang belum?" Jeongwoo berkacak pinggang merhatiin peralatan yang udah dia bawa, "Ah sabun belum"
Sebelum masuk rumah, Jeongwoo matiin keran air dulu. Jalan santai mau masuk kedalam. Tapi belum juga masuk, dia dengar suara motor yang berhenti didepan rumah
Disana ada Haruto yang kelihatannya buru buru banget turun dari motor, yang Jeongwoo duga adalah abang ojol
Seakan Jeongwoo ini makhluk gaib, Haruto main tabrak aja sampe bikin Jeongwoo sedikit oleng, "Rabun kah matamu, To? Badan segede ini masih lo tabrak"
Haruto yang baru sadar ada Jeongwoo disana langsung noleh, "Sorry, Woo gue gak lihat"
Melihat ada yang gak beres sama bestie nya itu, Jeongwoo nanya, "Kenapa lo? Pucat tuh muka"
Kelihatannya Haruto mau jawab, tapi ragu. Jadinya dia cuma geleng kepala doang, "Gue kekamar dulu, Woo"
"Lo abis nangis? Mata lo merah"
Gak dijawab sama Haruto, dia langsung menuju kamarnya. Lanjutin nangis karena takut, sambil baca ayat ayat yang dia bisa. Sedangkan Jeongwoo yang bingung pun milih buat ke belakang, ngambil sabun buat cuci motornya
"Ada ada aja si Haruto"
.
.Sekarang jam 2 dini hari. Semua penghuni rumah udah tidur. Kecuali Jeongwoo yang baru aja selesai ngerjain tugasnya di laptop
Abis nutup laptop, Jeongwoo nguap lebar. Meregangkan otot otot nya yang kaku kelamaan duduk. Di kasur seberang Yoshi udah tidur duluan dari jam 12 tadi
Jeongwoo udah posisi tidur, ngecek hp nya bentar baru balik badan dengan posisi terlentang
Suasana malam ini tenang banget. Sunyi, hening. Bikin semua orang yang ada disana cepat terlelap. Kaya Jeongwoo yang baru beberapa menit lalu memejamkan mata, udah pulas aja tidurnya
Kalo ditanya kenapa mereka pada santai padahal salah satu temen mereka gak tau kemana. Itu karena mereka beranggapan kalo Mashiho pulang kampung dan gak bisa menghubungi mereka, sebab di kampung tempat Mashiho tinggal jaringan internet masih sulit. Atau mungkin aja Mashiho kelupaan ngasih kabar. Ya kan siapa tau?
Entah sudah berapa lama Jeongwoo tidur. Dia sekarang terbangun. Masih dengan posisi yang sama. Bedanya sekarang badan Jeongwoo gak bisa digerakkan. Cuma mata dia yang melek lihat sana sini
Jeongwoo udah coba gerakin badannya. Tapi tetap aja gak bisa. Bahkan mau buka mulut aja susah. Badannya jadi berat
Untuk kasus yang Jeongwoo alami sekarang, orang biasa menyebutnya sleep paralysis— ketindihan kalo bahasa lumrahnya. Tapi kali ini, yang dialami Jeongwoo agak beda. Dimana biasanya orang yang mengalami ketindihan merasa ada yang mengawasi dari titik buta— atau titik dimana mata kita gak bisa nangkap objek. Tapi untuk Jeongwoo sekarang, dia bisa merasakan ada yang lagi merhatiin dia. Bahkan Jeongwoo juga lihat sosoknya
Yang bikin Jeongwoo merinding adalah, mata menyala yang kelihatan jelas didalam kamar yang gelap gak ada pencahayaan
Awalnya dari ekor mata Jeongwoo, dia cuma bisa lihat sepasang mata yang merhatiin dia di pojok kamar. Tapi lama kelamaan sepasang mata itu hilang
Belum juga bernapas lega, Jeongwoo udah diperlihatkan sama hal yang bikin dia ketakutan setengah mati
Fyi, didalam kamar itu ada 2 kasur yang dipisahkan sama satu meja. Jadi diantara 2 kasur itu, ada space kosong tempat biasa mereka shalat atau duduk duduk biasa
Hal yang bikin Jeongwoo takut adalah, dimana tepat disamping kasurnya. Yang seharusnya kosong gak ada siapa siapa, dia lihat sosok yang gak tau cewek apa cowok tengah berdiri, sedikit membelakanginya. Mengenakan kain mukena warna putih
Sosok pake mukena yang awalnya cuma berdiri, tapi kemudian bergerak. Semacam melakukan gerakan rukuk. Lalu berdiri lagi, rukuk lagi. Gak ada gerakan selanjutnya— sujud. Dan sosok itu terus melakukan gerakan yang sama berulang kali
Jeongwoo udah keringat dingin. Dia pengen banget bangunin Yoshi sekarang. Tapi mau bersuara aja gak bisa. Badan nya masih berat. Masih kaku buat digerakkan. Bahkan samar sama Jeongwoo juga mencium bau busuk menyengat
Setan macam apa itu, Ya Allah— Jeongwoo
Jeongwoo bukan orang yang skeptis sama hal mistis. Dia termasuk orang yang percaya sama eksistensi makhluk gaib. Dan Jeongwoo tau yang mengganggu dia sekarang bukan manusia. Sebab diantara 12 manusia yang tinggal dirumah itu, siapa yang shalat pake mukena? Kan cowok semua
Jeongwoo mau nangis sekarang. Badannya udah gemetar hebat. Dia cuma bisa beristighfar dalam hati, sambil memejamkan matanya
Astagfirullahalazim.. Astagfirullahalazim— batin Jeongwoo yang masih takut buat buka mata
Dia terus beristighfar sampe beberapa menit setelahnya, dia merasa badannya udah bisa digerakkan
Tapi Jeongwoo lemas rasanya. Dia masih takut buat gerak. Pelan pelan dia buka mata kiri, yang mana langsung bisa lihat kearah tempat dimana sosok tadi berdiri
Jeongwoo sedikit lega, sebab makhluk itu udah gak ada. Dia mulai berani buka mata sebelahnya
Dan sial emang menimpa Jeongwoo
Dimana setelah kedua matanya terbuka, sosok yang awalnya dia lihat cuma lewat ekor mata. Sekarang melayang tepat didepan wajahnya. Dengan seringainya yang lebar sampe pipi, muka yang hampir hancur dengan mata menyala. Air liur makhluk itu menetes, mengenai baju cokelat yang dipake Jeongwoo
Menatap kearah Jeongwoo yang terpaku saking shock nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ssstt! They're here! ✓
Novela JuvenilSemuanya berjalan normal, sebelum akhirnya menempati sebuah rumah yang direkomendasikan salah satu dari mereka. Keanehan dan gangguan terus mereka dapatkan. "Tidur aja, ya. Jangan noleh lagi sampe ada yang buka pintu." ... "Merinding gue, Shi. Peras...