"Bang Rama,"
Rama yang semula duduk disofa dengan sigap langsung menghampiri Fathan.
"Tuan Muda butuh sesuatu?"
"Boleh gue jalan-jalan keluar? Bosen udah tiga hari dikamar mulu," ucap Fathan sambil sedikit merengek.
Rama menahan senyuman saat Tuan Mudanya merengek. Gemas sekali pikirnya, jarang-jarang Tuan Mudanya bersikap demikian.
"Sebentar Tuan Muda, saya tanyakan dulu kepada Tuan besar dan Tuan Zafran,"
Rama langsung menekan earpiece ditelinganya, menghubungi pusat kendali keamanaan untuk langsung menghubungi Adnan dan Zafran.
"Baik dimengerti," Rama membalas perintah di sebrang sana.
"Tuan Muda boleh keluar dengan syarat memakai jaket, sudah makan, sudah minum obat, dan tetap dengan pengawasan kami, Tim keamanaan. Jika tidak mau, tidak usah keluar. Ini perintah langsung Tuan Besar dan Tuan Zafran," jelas Rama.
Fathan hanya mengangguk patuh, terlalu malas berdebat. Ia mengambil bubur diatas nakas dan memakannya dengan malas.
***
Fathan menatap jengkel para bodyguard disekelilingnya. Ia hanya ingin menghirup udara segar dihalaman belakang, tetapi bodyguard yang ikut berjumlah 10 orang ditambah dengan Rama menjadi 11 orang. Ia hanya mencari udara segar bukan mau pergi ke medan perang, 11 orang itu terlalu berlebihan bukan? Ia rasa anak presiden pun tidak dikawal seketat ini.
Uhuk... Uhuk...
Fathan terbatuk, tenggorokannya masih kurang nyaman. Dengan sigap Rama menyodorkan air minum.
"Minum dulu Tuan Muda,"
Fathan menerimanya, meminumnya dengan sedikit rakus.
"Pelan-pelan Tuan Muda," Rama memperingatkan.
Fathan berdiri dari tempat duduknya, membuat Rama dan para bodyguard disekelilingnya bersiaga. Ia memutar badannya menghadap para bodyguard itu. Fathan memperhatikan tampang serius dan dingin mereka, menelisik dari atas sampai bawah.
"Gue baru sadar pengawal dirumah ini kebanyakan masih pada muda. Kayanya seumuran Bang Adnan dan Bang Arzi,"
"Gue jadi penasaran alasannya kenapa rekrut yang masih muda. Loe tahu gak alasannya Bang Ram?"
"Saya Sarankan Tuan Muda tanyakan langsung pada Tuan Besar," jawab Rama.
Fathan hanya mengangkat bahunya acuh. Ia memang penasaran, tapi malas jika harus bertanya langsung pada kakaknya. Ia masih sedikit marah pada kakak pertamanya itu.
Tiba-tiba seorang bodyguard datang menghampiri Fathan, ia membungkuk memberi hormat.
"Mohon Izin Tuan Muda, Saya Satria mulai hari ini saya ditugaskan oleh Tuan Besar untuk menjadi sekretaris pribadi anda. Segala kebutuhan dan jadwal Tuan Muda saya yang akan atur, sedangkan untuk keamanan anda Pak Rama dan Timnya akan bertanggung jawab penuh."
Fathan menghela nafas berat. "Cobaan apa lagi ini Gusti? Bang Rama dan antek-anteknya aja udah bikin gue jengkel. Kenapa harus datang satu lagi sih!aaaa" teriak Fathan sambil mengacak rambutnya Frustasi.
Sedangkan Bodyguard yang berjaga saling pandang sambil menahan senyuman, merasa gemas dengan tingkah kesal Sang Tuan Muda.
***
"Tuan Muda tolong berhenti, anda belum sembuh betul," Rama berteriak sambil mengejar Fathan.
"Tuan Muda saya mohon berhenti. Tuan Besar, kakak-kakak anda, dan Tuan Zafran bisa marah besar." Satria ikut bersuara.
Sedangkan Sang Tuan Muda merasa tak peduli dengan teriakan para bodyguard yang mengejarnya itu. Jika kakak-kakaknya bisa mengawasinya dengan sangat ketat, maka ia akan makin memberontak seperti orang gila.
Dia sudah tidak peduli lagi kalau setelah ini dia akan diusir dari rumah karena sulit diatur, justru itu yang ia tunggu. Diusir dari rumah ini dan kembali hidup bebas tanpa kekangan.
Fathan terus melajukan sepedanya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ternyata rumah ini benar-benar sangat besar dan luas, memudahkannya untuk main balap sepeda.
"Sini kejar bang kalau bisa. Wlee," Fathan berteriak sambil menjulurkan lidahnya. Mengejek.
"Cemen lu bang!" teriaknya lagi.
Fathan dengan bangganya terus melajukan sepedanya dengan cepat sambil tertawa keras. Tanpa menyadari mobil sang kakak sudah menghalangi jalannya.
"Fathan berhenti atau kakak seret!" Arzi berteriak marah.
Hai apa kabar? Semoga selalu sehat. Semoga suka yaa dengan part ini. Silahkan tinggalkan jejak. Maaf baru update lagi, biasa kehidupan nyata lagi sibuk. Hehe
Terima kasih yang udah mampir.
Salam Rindu 💕Sukabumi, 04 September 2023
![](https://img.wattpad.com/cover/324267476-288-k866504.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK SULTAN
AcakKisah tentang Fathan pemuda yang terbiasa hidup sendiri namun kini harus merasakan aturan hidup yang rumit karena mereka yang mengaku sebagai kakaknya. Akankah Fathan terbiasa? Atau malah tak betah dan ingin menikmati hidup sebagai anak kosan seper...